Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyakit segala abad

Oleh

image-gnews
Iklan
PAK Arouet punya anak dua orang. Tapi dia agak kesal. Menurut notaris yang cukup sukses di Paris menjelang akhir abad ke-17 ini, kedua anaknya sinting. Buktinya mereka tak tertarik kepada dunia ang "normal". Yang sulung. Armand, tertarik kepada suatu kepercayaan yang tak direstui Gereja, tapi begitu ia yakini. Bahkan ia mengharapkan mati syahid karena itu. Yang satu lagi Franois, tertarik kepada kesusastraan. Bahkan ia sudah bikin sajak begitu ia bisa menulis namanya sendiri. "Saya punya dua anak sinting," begitulah keluh Pak Arouet, "yang satu dalam bentuk prosa dan yang satu lagi dalam bentuk puisi." Cerita ini hanya akan bicara tentang Francis, si sinting-dalam-bentuk-puisi. Suatu hari bapaknya bicara tegas kesusastraan adalah profesi orang yang ingin jadi sia-sia bagi masyarakat dan jadi beban bagi keluarganya dan akan mati kelaparan." Maka Francois pun memilih kesusastraan. Ia memang sudah mengagumkan sejak remaja dan sudah menjengkelkan. Ia mengeluyur malam-malam, bergaul dengan segala yang baik dan terutama yang buruk. Tapi kenakalannya tak cuma mengganggu bapaknya (yang pernah mengirimnya ke luar kota untuk disetrap). Pada umur 21 di Paris ia dengan cepat dikenal sebagai pemuda yang fasih dalam mengejek dan menyebarkan desas-desus tentang istana. Waktu itu Prancis diperintah seorang Regent, wali raja yang berkuasa karena Baginda Louis XV masih anak kecil. Franois memperolok-olokkannya dan malah menulis sajak yang menuduh sang Regent berambisi naik tahta. Tentu saja sang Regent marah "Saya akan kasih lihat padamu apa yang belum pernah kamu lihat," katanya kepada Franois. "Apa itu?," tanya Franois. "Bagian dalam penjara Bastille," jawab sang Regent. Di penjara Bastille itulah Franois Marie Arouet kemudian disekap. Entah karena apa kemudian ia memakai nama Voltaire. Sang Regent kemudian membebaskannya. Dan setelah mengucapkan terima kasih kepada wali raja (karena sudah memberinya penginapan gratis, begitulah katanya) orang yang kurang ajar ini mementaskan sebuah karyanya: Oldipus. Ternyata sukses. Penonton berjubel dan lakon berlangsung 45 malam. Bapak sang pengarang, Pak Arouet, ikut menonton. Bangga juga bapak yang pernah jengkel ini, meskipun untuk menutupi perasaannya orang tua ini berulang-ulang mengucap "Ah, si brandaaal, berandal! ". Voltaire memang berandal, sampai tua. Dalam suatu jamuan ia memberi jawab yang begitu mengena pada seorang bangsawan tinggi. Malamnya Voltaire dikroyok. Esoknya ia menantang sang bangsawan untuk berduel. Tapi ia diusir ke Inggris + negeri yang ternyata ia kagumi. Inggris adalah tempat kebebasan berpikir. Tak ada bui Bastille, tak ada gereja dan polisi yang mengawasi gerak-gerik. Parlemennya kuat, bahkan pernah menghukum mati seorang raja. Kalangan cendekiawannya leluasa. Tak heran di sini lahir Orang seperti Isaac Newton yang teorinya oleh Voltaire kelak dibawa pulang ke Prancis. Untuk sementara Voltaire hanya merekam kesan-kesannya tentang negeri asing ini -- dalam bentuk surat-surat yang tak berani ia terbitkan. Sebab isinya adalah suatu perbandingan dengan Prancis -- dan sudah jelas di mana Voltaire menaruh hati. Bagaimana ia bisa menaruh hati kepada penindasan di tanah airnya sendiri? Ketika Voltaire akhirnya diizinkan balik ke Paris, ia tak lama kemudian harus kembali menyingkir. Seorang penerbit yang brengsek, tanpa seizinnya, menerbitkan surat-surat Inggrisnya, dan Voltaire tak urung dikutuk. Tulisannya dianggap "menentang agama, moral dan rasa hormat kepada penguasa". Voltaire lari dari ibukota, cepat-cepat. Tapi itu bukanlah akhir riwayatnya sebagai orang usiran. Di tahun 1750 ia memenuhi undangan raja muda Prusia, Frederick, untuk tinggal di Berlin. Tapi masa bahagia ini tak sampai 4 tahun. Ia juga harus meninggalkan pelindungnya itu -- antara lain karena melanggar larangan menerbitkan sebuah karyanya. Menderitakah Voltaire? Mungkin jiwanya diselamatkan oleh kegemarannya buat main-main. Tapi ia tak main-main dalam mengalami himpitan pikiran, dan melihat penderitaan manusia karena itu . Di tahun 1765 seorang muda berumul 16 dituduh merusak salib. Setelah disiksa, mengaku. Lehernya pun dipotong tubuhnya dilontarkan ke api, dan massa pun bersorak. Sejak saat itu Voltaire tak lagi tersenyum. Ia menulis tentang fanatisme sebagai "penyakit segala abad", dan agaknya ia benar.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

22 menit lalu

Pemilik kambing, Sauang menunjukkan kandang 17 ekor kambing yang dipotong di tempat di Sawangan, Depok, Rabu, 1 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

Pemilik heran karena tidak mendengar pencurian kambing itu terjadi, padahal dia dan warga lain nongkrong usai nobar timnas U-23 hingga pukul 02.00.


Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 jam lalu

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024. Ahmad Muhdlor Ali, diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Kabupaten Sidoarjo, Siska Wati, pasca terjaring operasi tangkap tangan KPK, terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri di Lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo. TEMPO/Imam Sukamto
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.


Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

1 jam lalu

 Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi melantik Brigjen Dwi Irianto menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin, 29 April 2024. Dok Polri
Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.


Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

1 jam lalu

Petugas menyiapkan perangkat komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT di Universitas Pembangunan Nasional
Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.


Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

1 jam lalu

Tersangka perampasan ponsel Yusuf Arifin dibawa ke Satreskrim Polres Metro Depok, Selasa, 1 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.


Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

3 jam lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.


Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

4 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.


Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

4 jam lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.


7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

6 jam lalu

Kota bernuansa pink di Rajasthan, Jaipur, India. Unsplash.com/Dexter Fernandes
7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara


Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

6 jam lalu

Ilustrasi kencan (pixabay.com)
Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.