Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemimpin  

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anton Kurnia, esais, Editor-in-Chief Penerbit Serambi, Jakarta.

"Presiden adalah pejabat tinggi yang dipilih untuk melaksanakan suatu fungsi. Dia bukan raja, juga bukan dewa. Dia pun bukan dukun sakti yang tahu segalanya. Dia adalah pelayan rakyat. Cara hidup ideal seorang presiden adalah hidup seperti sebagian besar rakyat yang harus dilayaninya," kata Jose Mujica, Presiden Uruguay, saat ditanya soal jabatan presiden dan gaya hidupnya yang terkenal sederhana.

Terkait dengan soal pemilihan presiden yang akan berlangsung pada 9 Juli ini, saya teringat lagi kutipan menarik itu. Saya juga jadi teringat pada obrolan iseng saya lewat fasilitas chat di Facebook beberapa hari lalu dengan seorang kenalan yang sudah lama tak berjumpa.

Sore itu menjelang waktu berbuka puasa. Kenalan saya itu seorang perempuan Malaysia bernama Dina Zaman, yang di negerinya dikenal sebagai kolumnis dan penulis buku kontroversial I Am Muslim. Dia tiba-tiba menyapa.

Dia mengeluhkan situasi di Malaysia saat ini. Lalu saya bertanya, apakah mereka membutuhkan kebebasan lebih banyak? Sebab, di sini kebebasan justru membuat orang jadi gila. Dia bilang tidak. Yang mereka butuhkan adalah leadership, katanya. Kepemimpinan. Kalau begitu sama, saya bilang. Kami di sini sedang menghadapi pemilihan presiden dan kami butuh pemimpin yang hebat.

Namun, di situlah masalahnya. Tidak semua penguasa punya jiwa kepemimpinan. Lebih buruk lagi, tidak semua pemegang kekuasaan layak disebut pemimpin. Banyak petinggi yang berjiwa "majikan" atau "pejabat" yang bersikap bossy. Mereka memperlakukan anak buah dan orang banyak sebagai orang yang lebih rendah derajatnya (subordinate) sehingga pantas diperintah atau dijadikan obyek kekuasaan.

Apakah beda substansial antara pejabat dan pemimpin?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut para pakar manajemen, seorang pejabat (bos) menciptakan rasa takut dalam diri anak buahnya, sedangkan pemimpin membangun kepercayaan. Pejabat mengandalkan kekuasaan, pemimpin mengandalkan kerja sama. Pejabat menyalahkan anak buahnya, pemimpin menyelesaikan masalah dan memperbaiki kesalahan. Pejabat hanya pandai berbicara, sedangkan pemimpin cakap dalam bertindak.

Dalam kecamuk pemilihan presiden RI kali ini, kita merindukan hadirnya seorang pemimpin yang mampu membawa bangsa ini lepas dari segenap persoalan, bukan seorang pejabat yang sekadar berambisi menjadi penguasa. Kita membutuhkan orang yang mau mendengarkan, berempati, memiliki manajemen perencanaan yang baik, mau berdiri di depan untuk mengeksekusi rencana itu, dan mengawal pelaksanaannya hingga tuntas.

Bagi orang semacam itu, seperti halnya Presiden Jose Mujica di Uruguay, formalitas tak penting lagi. Maka dia tak sungkan pergi ke kantornya dengan kemeja kasual, bersandal, dan mengendarai sendiri mobil VW tuanya. Sebab, baginya seorang presiden adalah pelayan rakyat banyak yang harus bekerja untuk bangsanya, bukan pejabat sok kuasa yang boleh bertingkah bagai raja.

Kita butuh pemimpin yang manusiawi. Rakyat sudah muak dengan segenap kekisruhan politik dan kleptokrasi. Rakyat ingin perubahan. Tentu bukan sosok presiden sempurna yang kita harapkan, melainkan pemimpin yang memiliki mata hati sehingga mampu melihat persoalan dengan jernih dan bisa mengajak bangsa ini bekerja dengan antusias mewujudkan cita-cita bersama. Sebab, seperti selarik puisi Rendra, "Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata."


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

27 hari lalu

Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati dan Jokowi. Instagram, dan ANTARA
Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.


Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Titiek Soeharto. TEMPO/Nickmatulhuda
Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.


Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Presiden Joko Widodo berbincang dengan warga penerima manfaat pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Dalam kesempatan tersebut Presiden memastikan Pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.


Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. PDI Perjuangan menggelar perayaan HUT ke-51 dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate' alias kebenaran pasti menang yang dilaksanakan secara sederhana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?


Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. dok. TEMPO
Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.


Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

07-nas-SBY-Jokowi
Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.


Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo, Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri saat mengjadiri Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. TEMPO/Han Revanda Putra
Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.


Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr. Assaat gelar Datuk Mudo adalah seorang politisi dan pejuang kemerdekaan Indonesia. wikipedia.org
Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.


74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menunjukkan surat suara saat menggunakan hak suaranya dalam Pemilu serentak 2019, di salah satu TPS, di Singapura, Kamis, 14 April 2019. SBY berada di Singapura untuk mendampingi istrinya yang sedang dirawat. ANTARA/Anung
74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.


2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

11 Januari 2023

Sjafruddin Prawiranegara. Foto: life.com
2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat adalah dua sosok yang pernag menjadu Presiden Indonesia. Sayang peran keduanya kerap dilupakan