Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Si Lemah yang Perkasa

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - J. Sumardianta,Guru

"Kebenaran yang tidak diorganisasi akan dipecundangi kejahatan terorganisasi."

Anekdot Daud-Goliat merupakan risalah menggugah perihal arogansi yang ditaklukkan kerendahan hati. Kesombongan dikalahkan kesederhanaan. Omong kosong dimentahkan kerja nyata. Siasat dibabat oleh kerja keras, ikhlas, dan tuntas. Partisipasi mempecundangi mobilisasi. Kesadaran merubuhkan intimidasi.

Hari-hari ini, bangsa Indonesia sedang mengalami euforia sekaligus galau menyongsong datangnya Daud dari Solo. Joko Widodo, berpasangan dengan Jusuf Kalla, memenangi pemilu presiden (pilpres) 2014 versi hitung cepat lembaga-lembaga survei kredibel. Pasangan Prabowo-Hatta yang dikalahkan dengan skor tipis belum mau melempar handuk.

Pemilihan presiden kali ini memang pertarungan Daud menumbangkan Goliat. Setidaknya ini terlihat dari dukungan partai koalisi yang menyokong calon presiden masing-masing. Jokowi mewakili aspirasi rakyat jelata. Orang tuanya berasal dari Sragen dan Boyolali, Jawa Tengah. Sebelum menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI, Jokowi seorang pengusaha mebel. Tampilan sehari-harinya kurang ndayani (meyakinkan). Jangankan menjadi presiden RI, menjadi Wali Kota Solo saja bagi kerabat dekatnya sudah pencapaian mengejutkan.

Indonesia sedang memasuki babak baru sejarah kepemimpinan. Babak pertama, Sukarno berasal dari kultur aristokrat Jawa. Babak kedua, Soeharto mewakili junta militer. Babak ketiga, Jokowi merepresentasikan wong ndeso. Jokowi merupakan antitesis dari kepemimpinan gagrak lama yang bertumpu pada kekuatan priayi dan tentara yang cenderung disembah dan dilayani. Jokowi datang untuk melayani. Dia tipe servant leadership. Pemimpin pelayan ini bersenjatakan kejujuran, ugahari, dan ketulusan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jokowi mempraktekkan gagasan kelimpahan (abundance living). Rival-rivalnya berkukuh dengan gagasan-gagasan kelangkaan (scarcity). Jokowi memperlakukan orang lain sebagai mitra pelengkap (complement). Para kompetitor memperlakukan Jokowi sebagai orang yang akan menggantikan mereka (substitusi).

Pemilihan presiden 2014 sungguh menjalankan fungsi sirkulasi elite dan pendidikan politik. Jokowi menawarkan kesegaran baru. Wong climen lan prasaja (orang kebanyakan) bisa menjadi presiden. Inilah hikmah kemenangan rakyat jelata. Anak-anak dari latar belakang keluarga biasa (bukan anak pejabat) boleh membangun mimpi yang tidak bertepi. Asalkan punya otentisitas dan tahan menghadapi gempuran, mereka bisa menjadi presiden.

Siasat tidak terpuji dilakukan buat melaknat Jokowi. Air bah sejarah baru ini tak mungkin dibendung dengan sehelai jerami. Terlebih lagi bila jerami hasil kerajinan anyam lembaga survei abal-abal yang diekspos terus stasiun televisi penyebar kebencian dan kebohongan milik politikus.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.