Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ngabuburit

image-profil

image-gnews
Iklan

Asep Purnama Bahtiar,
Dosen FAI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Setiap Ramadan tiba, kosakata ngabuburit sering dipakai dalam wacana publik dan perbincangan sehari-hari. Saking populernya istilah ngabuburit ini, penggunaannya menjadi kehilangan makna dan konteks waktu.

Kosakata ngabuburit-mempunyai sandingan kata ngabeubeurang, diambil dari bahasa Sunda-berasal dari kata burit yang berarti sore hari; petang hari; atau senja hari. Sedangkan kata ngabeubeurang berasal dari kata beurang (bukan berang atau berang-berang), yang artinya siang hari. Dalam penggunaannya, ngabuburit menjadi lebih populer daripada ngabeubeurang, setidaknya karena mengacu pada sore hari, yang akhir waktunya adalah saat magrib dan berbuka, yang ditunggu-tunggu oleh orang yang berpuasa.

Ngabuburit dalam konteks ibadah puasa memiliki latar sejarah yang menarik. Paling tidak pada sekitar 1970-an, masa kanak-kanak penulis, ibadah puasa pada Ramadan senantiasa bersamaan dengan masa liburan sekolah, sehingga suasana ibadah puasa betul-betul bisa dinikmati sedemikiran rupa dalam kondisi yang bebas-merdeka dari rutinitas sekolah dan tugas-tugas terkait. Ramadan yang identik dengan liburan sekolah waktu itu memberikan ruang belajar baru bagi anak-anak, yaitu belajar berpuasa yang selalu diiringi dengan ngabuburit dan ngabeubeurang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Istilah ngabuburit  termasuk  local genius dan tacit knowledge umat Islam di tanah Sunda, khususnya yang berada di area pedesaan dan perkampungan, untuk mendidik dan melatih anak-anak belajar berpuasa pada Ramadan. Anak-anak yang masih berusia 5-8 tahun dilatih berpuasa, biasanya dengan tambahan motivasi akan diberi hadiah "penganan dan sajian istimewa" saat waktu berbuka puasa tiba, atau dirapel nanti saat Lebaran (Idul Fitri) dalam wujud uang yang banyak atau pakaian, sarung, dan peci baru yang bagus.

Nah, agar anak-anak yang masih di bangku TK atau SD itu berhasil tamat puasanya sampai magrib, dibuatlah skenario waktu pengalih yang bisa melenakan rasa lapar dan haus bocah-bocah kecil yang berpuasa itu, yaitu istilah ngabuburit, yang sebelumnya diawali dengan ngabeubeurang. Mirip dengan ngabuburit, kosakata ngabeubeurang, yang berasal dari kata beurang (waktu siang hari), berarti menunggu waktu siang yang dilakukan  dengan berbagai aktivitas permainan kreatif khas anak-anak kampung selepas salat subuh sampai jam 10-an.

Akhir-akhir ini, kosakata ngabuburit khususnya tidak hanya berlaku bagi anak-anak kecil yang sedang belajar berpuasa. Tanpa pandang umur dan strata sosial atau aktivitas, siapa pun ketika berada di suatu tempat pada waktu senja, kalau ditanya pasti jawabannya hampir pasti sama: lagi ngabuburit. Seperti yang bisa disaksikan sekarang, orang (berpuasa atau tidak) kebanyakan ngabuburit di mal, pusat belanja, dan arena hiburan, sehingga kosakata ngabuburit menjadi kehilangan makna dan konteks aslinya. Begitulah, ngabeubeurang dan ngabeubeurit sekarang hanyalah waktu yang diluangkan pada bulan puasa yang tidak jelas batasan masa dan fungsi edukatifnya, juga tidak jarang sekadar dipakai sebagai kamuflase agar dikira sedang berpuasa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tarawih Bubar Gara-gara Ulah Tikus Ugal-ugalan  

17 Juli 2015

sxc.hu
Tarawih Bubar Gara-gara Ulah Tikus Ugal-ugalan  

Di antara yang menjadi korban, mayoritas


para wanita yang sedang menjalankan salat




tarawih.


7 Orang Tewas Selama Arus Mudik dan Balik di Banten

6 Agustus 2014

Dua orang anak duduk didepan bersama orang tuanya mudik saat melintasi jalan raya Telagasari, Karawang, Jawa Barat (25/7). Kurangnya kesadaran masyarakat dalam keselamatan dalam berkendara menyebabkan rawan kecelakaan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
7 Orang Tewas Selama Arus Mudik dan Balik di Banten

Persentase pemudik meninggal dunia turun 65 persen dibanding tahun lalu.


Takbir Keliling Pakai Musik Dugem, Warga Protes  

6 Agustus 2014

Ribuan umat Islam melakukan pawai dengan sepeda motor dan mobil saat merayakan malam takbiran di Jakarta. TEMPO/Yosep Arkian
Takbir Keliling Pakai Musik Dugem, Warga Protes  

"Mereka tidak takbiran, malah joget-joget dengan diiringi musik 'dugem' lewat sound system."


Ada Aa Gym, Sekolah di Banyuwangi Libur  

5 Agustus 2014

Aa Gym. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Ada Aa Gym, Sekolah di Banyuwangi Libur  

Sekolah-sekolah meliburkan siswanya bersamaan dengan halalbihalal Lebaran yang digelar pemerintah daerah setempat.


Habis Mudik Lebaran, Terbitlah Social Jetlag  

5 Agustus 2014

Seorang Polisi memeriksa identitas pemudik di dalam bus saat operasi penertiban pendatang pada arus balik Idul Fitri 1435 H di Terminal Ubung, Denpasar, 2 Agustus 2014. Operasi ini  bertujuan mencegah urbanisasi yang tidak terkontrol, pengangguran dan menekan angka kriminalitas di Pulau Dewata. ANTARA /Nyoman Budhiana
Habis Mudik Lebaran, Terbitlah Social Jetlag  

Social jetlag merupakan fenomena menurunnya produktivitas masyarakat yang melakukan mudik.


Lebaran Dongkrak Kinerja Impor Juni  

4 Agustus 2014

Seorang pembeli memilih sendal dan sepatu anak saat berbelanja kebutuhan jelang Lebaran di Pasar Jatinegara, Jakarta, (5/8). Jelang Lebaran, sejumlah pusat perbelanjaan dipadati pengunjung, omset penjualan pakaian meningkat dari hari biasa. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Lebaran Dongkrak Kinerja Impor Juni  

"Ini sebagai gambaran bahwa ada kegiatan mengimpor untuk memenuhi kebutuhan Lebaran, seperti produk tekstil dan makanan," kata Kepala BPS Suryamin.


Korban Jiwa Kecelakaan Lebaran di Jawa Timur 64 Orang

4 Agustus 2014

Ratusan anggota Kepolisian Polda Sulsel ikut gelar pasukan operasi ketupat Lipu 2011 di Lapangan Karebosi, Makassar (22/8). Gelar Pasukan ini sebagai persiapan pengamanan lebaran Idul Fitri  1432 H. TEMPO/Fahmi Ali
Korban Jiwa Kecelakaan Lebaran di Jawa Timur 64 Orang

Jumlah kecelakaan tahun ini 559 kasus. Angka kecelakaan itu, kata Awi, menurun 16 persen dibanding tahun lalu.


Bolos Habis Lebaran, PNS Subang Tak Naik Jabatan

4 Agustus 2014

Ilustrasi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Bolos Habis Lebaran, PNS Subang Tak Naik Jabatan

Bupati Subang Ojang Sohandi memperingatkan para pegawai negeri
yang berani bolos kerja hari pertama seusai libur Lebaran.


Usai Lebaran, Lalu Lintas ke Ragunan Lancar  

4 Agustus 2014

Pengendara motor amati kepadatan arus lalu lintas di kawasan Ragunan, Jakarta, 30 Juli 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Usai Lebaran, Lalu Lintas ke Ragunan Lancar  

Keadaan jalan menuju Ragunan sangat berbeda dengan beberapa hari sebelumnya saat libur Lebaran.


60 Ribu Penumpang Melintas di Bandara Juanda  

4 Agustus 2014

Ratusan penumpang antri melakukan borrding pass di terminal keberangkatan domestik Bandara Internasional Juanda, Surabaya (03/8).  TEMPO/Fully Syafi
60 Ribu Penumpang Melintas di Bandara Juanda  

Akumulasi dari kedatangan dan keberangkatan penumpang di jalur
domestik dan internasional.