Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menatap Gaza dari Anak-anaknya

image-profil

image-gnews
Iklan

Husein Ja'far Al Hadar,
Esais

Gaza juga adalah tentang anak-anak. Yang pertama, tentu tentang keprihatinan kepada anak-anak Gaza yang tak luput dari serangan Israel. Padahal, dalam ketentuan seluruh agama maupun International Humanitarian Law, anak-anak (bersama wanita dan warga sipil) adalah golongan yang harus dilindungi dalam perang, alih-alih diserang secara membabi buta tanpa mempertimbangkan keberadaan mereka.

Kedua, tentang kejernihan dan keberanian anak-anak Gaza. Setidaknya ada nama populer, Ahed Tamimi (13 tahun, yang hendak memukul tentara Israel) dan Faris Audah (11 tahun, yang menghadang tank Israel), anak-anak Gaza yang memandang masalah Palestina-Israel secara jernih, serta melawan Israel dengan berani. Anak-anak itu memandang persoalan Palestina-Israel dengan imajinasinya, bukan dengan rasionya.

Mereka mengimajinasikan tentang Palestina yang damai, tanpa ada lagi darah yang tumpah atau nyawa yang melayang. Mereka dengan jernih meletakkan hal itu di atas segalanya, apalagi sekadar politik. Dengan demikian, mereka dengan tulus dan berani melawan tentara Israel itu, sebisa mereka. Tak ada ketakutan dan keraguan sedikit pun. Sebab, imajinasi mereka tak menerima penjajahan dan kekejaman di tanah airnya sendiri itu. Dengan begitu, tak mengherankan jika Henry Corbin, filsuf eksistensialis Prancis, menyebut imajinasi sebagai rasio yang terspiritualitaskan atau spiritualitas yang terasionalisasikan. Hal ini berlawanan dengan Israel, yang berdiri di atas apa yang disebut filsuf Herbert Marcuse sebagai rasio bermasalah (rasio instrumental), yakni rasio yang dibangun secara manipulatif untuk melegitimasi kepentingan imperialisnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketiga, saat penulis berbincang dengan Prof Izzeldin Abuelaish, dokter asal Palestina, dalam kunjungannya ke Indonesia pada akhir 2011, ia yang kehilangan tiga putri kecilnya karena serangan rudal Israel justru menyebut anak-anaknya dan anak-anak Palestina sebagai sumber inspirasi. Ketiga putrinya adalah sumber inspirasinya dalam menatap masalah Palestina-Israel yang diabadikannya dalam karyanya, I Shall Not Hate (2011). Karena itu, ia mengabadikan foto ketiga putrinya dalam sampul bukunya tersebut.

Sebagaimana terangkum dalam judulnya, dalam karya itu secara umum ditulis bahwa ia tak pernah dan tak boleh marah, apalagi membenci. Sebab, selain karena kemarahan dan kebencian hanya akan menjadi celah bagi Israel untuk terus memojokkan Palestina, ia juga menilai kemarahan dan kebencian bukanlah perasaan dan sikap yang eksistensial. Sebab, keduanya tak akan pernah bisa menyelesaikan masalah. Islam pun tak pernah mengajarkannya.

Nelson Mandela justru menyebut penjara sejati adalah kebencian dan kemerdekaan sejati adalah cinta kasih. Izzeldin menginginkan agar rakyat Palestina sudah cukup terpenjara secara fisik oleh penjajahan Israel, tapi jangan sampai juga terpenjara secara mental dan spiritual oleh kebencian dalam hati dan jiwanya. Ia menginginkan agar rakyat Palestina tak membangun cita-cita perdamaian dengan berbasis dan berkonsentrasi pada rasa benci terhadap Israel, melainkan kecintaan kepada saudara dan tanah airnya sendiri. Sebab, sebagaimana dilakukan Mahatma Gandhi atas imperialisme Inggris di India, kecintaan itulah yang nantinya diharapkan menumbuhkan kedamaian dalam hati rakyat Palestina dan secara tak langsung menginspirasi gerakan yang akan sukses mengusir imperialisme Israel.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

22 November 2023

Lee Young Ae. (Dok. Soompi)
Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza


Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

3 November 2023

Selena Gomez. Foto: Instagram/@selenagomez
Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza


Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

31 Oktober 2023

Personil darurat bekerja di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 27 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.


Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

16 Oktober 2023

Warga Palestina meninggalkan rumah mereka menuju bagian selatan Jalur Gaza setelah seruan Israel agar lebih dari 1 juta warga sipil di Gaza utara untuk pindah ke selatan dalam waktu 24 jam, di tengah konflik Israel-Palestina di Kota Gaza 13 Oktober 2023. REUTERS/Ahmed Zakot
Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.


Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

16 Oktober 2023

Gadis Palestina Fulla Al-Laham, terluka dalam serangan Israel yang menewaskan 14 anggota keluarga, termasuk orang tuanya dan semua saudara kandungnya, terbaring di tempat tidur di sebuah rumah sakit di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 14 Oktober. REUTERS/Mohammed Salem
Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.


Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

13 Oktober 2023

Seorang pria membawa jenazah bayi kembar Palestina, Ossayd dan Mohammad Abu Hmaid, yang tewas bersama ibu dan tiga saudara perempuan mereka dalam serangan Israel, saat pemakaman mereka di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 8 Oktober 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara


Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

13 Oktober 2023

Warga Palestina yang terluka akibat serangan Israel berlari keluar rumah mereka, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 11 Oktober 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.


Terjepit di Jalur Gaza

11 Oktober 2023

Terjepit di Jalur Gaza

Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.


Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

3 Agustus 2018

Pria Palestina menerbangkan balon bernitrogen dengan bahan yang mudah terbakar ke arah militer Israel, di perbatasan Israel-Gaza di Jalur Gaza tengah, Senin, 4 Juni 2018.  REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.


Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

18 Juli 2018

Petugas keamanan Otoritas Palestina berjaga di gerbang perbatasan Kerem Shalom, jalur utama pintu masuk logistik ke Gaza yang terletak di kota Rafah, 9 Juli 2018.[Times of Israel]
Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.