Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menemukan Kembali

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Iwel Sastra, Komedian, @iwel_mc

Saya sangat suka kisah Nasruddin Hoja, seorang sufi yang hidup sekitar abad ke-13 di Turki. Kisah Nasruddin Hoja sangat jenaka serta penuh nilai-nilai moral dan agama. Dalam buku tentang 360 cerita jenaka Nasruddin Hoja, dikisahkan dia kehilangan keledai. Di tengah pasar, dia mengumumkan sayembara: barangsiapa berhasil menemukan keledainya, keledai itu akan diberikan kepadanya. Seseorang menghampiri Nasruddin lalu bertanya buat apa keledainya ditemukan kalau kemudian diberikan kepada yang menemukan. Nasruddin menjawab, "Kamu tidak tahu nikmatnya menemukan yang hilang."

Kisah tersebut sederhana, namun memiliki makna yang dalam. Di antara kita mungkin ada yang pernah panik ketika lupa menaruh kacamata. Dicari-dicari ke sana-kemari akhirnya merasa lega setelah kacamata tersebut ditemukan menempel di kening sendiri. Itu sebenarnya bukan hilang, tapi pikun. Saat ini, orang cenderung memiliki telepon seluler dua buah. Satu digunakan untuk menelepon dan yang satu lagi digunakan untuk mencari telepon yang hilang. Coba saja tanya kepada orang lain, "Lihat telepon saya enggak?" Rata-rata menjawab, "coba aja di-miscall." Kita merasa lega jika telepon yang hilang tersebut terdengar bunyinya ketika di-miscall.

Mengalami kehilangan rasanya menyedihkan. Saya belum pernah bertemu orang yang wajahnya berseri-seri karena kehilangan. Selain berusaha mencari, agama mengajarkan cara menghadapi kehilangan dengan mengikhlaskan. Seorang teman pernah kehilangan telepon seluler, namun dia bisa cepat mengikhlaskan. Dia malah merasa bahagia kehilangan karena ada alasan untuk berganti nomor. Selama ini, dia pusing karena sering mendapat telepon dari seorang perempuan. Aneh memang, mendapat telepon dari perempuan malah pusing. Rupanya perempuan tersebut staf bagian penagihan kartu kredit dari sebuah Bank. He-he-he.

Untuk menemukan sesuatu yang hilang harus dicari. Meskipun ada juga yang hilang tak perlu dicari, karena akan kembali dengan sendirinya. Seorang teman kehilangan pasangannya di mal yang penuh sesak saat midnight sale. Dia memutuskan untuk pulang dan tidak mencari pasangannya, karena yakin pasti kembali. Benar saja, pasangannya kembali, namun sambil marah-marah dengan mengatakan kenapa ia tidak dicari. Nah, bahkan yang hilang pun walau bisa pulang sendiri tetap minta dicari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada dua macam kehilangan. Pertama, kehilangan yang berwujud. Biasanya ini cepat disadari, seperti kehilangan barang-barang berharga. Kedua, kehilangan yang tidak berwujud. Biasanya tanpa disadari. Kita menganggap semua berada pada tempatnya sampai suatu saat kita menyadari bahwa kita sudah tidak memilikinya. Contohnya, kehilangan harga diri, kehilangan semangat hidup, dan kehilangan harapan. Terkadang kita mendengarkan seseorang berkata, "Semangatku telah hilang." Tak pernah ada yang memberikan saran, "Coba diingat lagi, tadi semangatnya ditaruh di mana?"

Seperti kata Nasruddin Hoja, menemukan yang hilang memiliki kenikmatan sendiri. Untuk itu, kita jadikan Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi untuk menemukan yang hilang dari diri kita, terutama yang tidak berwujud. Apakah kita masih memiliki kepedulian terhadap sesama, apakah kita masih memiliki tenggang rasa, apakah kita masih memiliki senyum serta hal-hal lain yang bisa kita tanyakan kepada diri sendiri?


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

58 hari lalu

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

Bank bjb dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkolaborasi dalam seminar bertajuk "Riset Pasar: Berdayakan Lokal, Bisnis Mengglobal" untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat memiliki bisnis yang berkelanjutan.


Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

29 November 2023

Ketua MPR Bambang Soesatyo
Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

Bambang Soesatyo membuka Seminar dan Uji Kompetensi IMI II-2023 bagi Pelaksana dan Penyelenggara Olahraga Kendaraan Bermotor. Diikuti 296 peserta


Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

22 September 2023

Taylor Swift menghadiri MTV Video Music Awards 2023 di Prudential Center di Newark, New Jersey, AS, 12 September 2023. REUTERS/Andrew Kelly
Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

Pengaruh Taylor Swift sebagai ikon pop menjadikan popularitas dan karyanya sebagai pembahasan seminar akademis


Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

14 September 2023

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura menjadi mentor pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II Angkatan XXX


PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

28 Juli 2023

PT EMLI gelar seminar bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture di Batam. (Foto: EMLI)
PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) kembali menggelar kegiatan bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture Seminar di wilayah Batam.


Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

21 Juli 2023

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

Good Doctor bekerja sama dengan Jakarta Escape Citypark gelar seminar parenting mengenai pola hidup sehat pada perayaan Hari Anak Nasional 2023.


Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember 2022

Sejumlah pengunjung berswa foto dengan latar depan diorama perumusan naskah Proklamasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Menteng, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2019. Museum tersebut merupakan bekas kediaman perwira Jepang Laksamana Muda Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember sebagai Hari Sejarah Nasional merujuk pada tanggal dimulainya Seminar Sejarah Nasional 1957 di Yogyakarta.


Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

15 November 2022

Seminar kebangsaan untuk menjaga eksistensi Indonesia melalui nilai kebangsaan pada Senin (14/11/2022) di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG).
Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

Pemkab Kediri berupaya menyiapkan kaum milenial siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.


Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

4 September 2022

Huawei menggelar seminar Tech to Build Your Career di Singapore University of Technology and Design (SUTD) pada 29 Agustus-2 September. (Huawei)
Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

Seminar Huawei itu bertujuan membantu peserta mempelajari pengembangan karir di masa depan di bidang teknologi, serta mendorong kewirausahaan.


Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

20 Juni 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri acara Milad ke-20 Partai Keadilan Sejahtera di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 29 Mei 2022.Saat hadir, Anies mendapatkan sambutan meriah dari kader PKS dengan teriakan Presiden. TEMPO/Muhammad Hidayat
Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

Anies Baswedan membuka acara Seminar Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Gedung Raya Semarak, Bengkulu.