Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Museum

image-profil

image-gnews
Iklan

Bandung Mawardi
Esais

SBY memberi kejutan bagi kita: pembangunan museum kepresidenan bernama Balai Kirti. Di museum, publik diharapkan mempelajari kontribusi enam presiden untuk mendapat faedah dan hikmah. Narasi ketokohan Sukarno, Soeharto, B.J. Habibie, Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, dan SBY disajikan melalui patung, buku, lukisan, film, pakaian, serta foto. Sejarah tokoh dan Indonesia diperlihatkan ke mata publik. Museum mengemban misi pengawetan sejarah dan memori ketokohan.

Ratusan tahun silam, Belanda mendirikan dan mengenalkan museum ke mata pribumi. Pendirian Bataviaasch Genootschap (1778) menjadi pembuktian awal kebermaknaan museum bagi ilmu, kolonialisme, dan identitas "Barat". Museum berisi koleksi arkeologis, mata uang, dan naskah. Kesejarahan Bataviaasch Genootschap melaju di perlintasan waktu, berubah nama menjadi Museum Nasional (Lombard, 1996).

Kita mewarisi gagasan dan materialisasi museum. Di Solo, 28 Oktober 1890, berdirilah museum bernama Radya Pustaka, menghimpun koleksi naskah dan buku. Museum menjadi rumah literasi. Koleksi beragam tema mengajak kaum intelektual, pujangga, pejabat, dan publik belajar tentang sastra, etika, agama, seni, politik, makanan, serta pakaian. Dua warisan museum dari masa kolonialisme tentu sudah dipelajari oleh SBY sebelum memutuskan membangun Balai Kirti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Museum di Indonesia memiliki sejarah ratusan tahun. Kesadaran mengartikan museum berlatar nasionalisme diwujudkan dalam Musjawarah Museum di Yogyakarta, 11-14 Oktober 1962. Prijono menerangkan: "… maka di tanah air kita adanja atau akan didirikan museum-museum nasional dalam berbagai-bagai lapangan, istimewa dalam lapangan arkeologi dan perdjoangan/pembangunan nasional kita akan membuka mata rakjat kita akan kemampuan-kemampuan bangsa kita di zaman dulu, dan kesanggupan-kesanggupam bangsa kita di zaman sekarang dan di zaman akan datang." Keterangan itu bergelimang optimisme. Kita perlahan membuka ingatan kebermaknaan museum pada masa Orde Lama segera berganti imajinasi politik-militeristik oleh rezim Soeharto. Museum digunakan sebagai referensi imajinasi sejarah bagi publik sesuai dengan petunjuk dan obsesi penguasa.

Pendirian Balai Kirti "pasti" memiliki tautan dengan kesejarahan museum di Indonesia, sejak abad XVIII. Apalagi SBY menyatakan pendirian Balai Kirti dimaksudkan sebagai sumber pembelajaran sejarah dan pengenalan tokoh. Di situ tampak SBY terlalu berharap bahwa museum bakal berfaedah dan berhikmah demi nasionalisme dan rekonsiliasi.  

Barangkali kita pantas mengingatkan SBY mengenai kritik tentang museum di mata sastrawan: Asrul Sani dan Taufiq Ismail. Asrul Sani dalam cerpen berjudul Museum (1956) menganggap: "Museum adalah suatu balai jang gandjil. Ia berisi benda-benda jang djika dilihat dari katja mata kita, orang jang hidup ini, benda-benda itu seolah-olah ada karena suatu salah sangka." Taufiq Ismail dalam puisi berjudul Buku Tamu Museum Perjuangan (1964) memberi deskripsi ironis: "museum jang lengang", "dalam museum ini jang lengang", "ruangan jang sepi". Kita berdoa agar Balai Kirti tak menjadi "balai jang gandjil" atau "ruangan jang sepi". Kita berharap SBY tak memberi warisan sia-sia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

1 Maret 2018

Warga saat mengunjungi Museum Bahari, Jakarta, 23 Januari 2018. TEMPO/Subekti.
Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar gerakan berkunjung rutin ke museum atau yang lebih dikenal dengan sebutan Grebek Museum, digencarkan.


Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

1 Maret 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama direktur Transjakarta Budi Kaliwono mencoba bis transjakarta mengelilingi Tanah Abang, Jakarta Pusat, 22 Desember 2017. TEMPO/Maria Fransisca.
Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

Program Gerebek Museum , yang diiniasi Anies Baswedan, berupaya menyediakan bus gratis membawa penduduk dari 2700 rukun warga di Jakarta.


Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

1 Maret 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan program OK Otrip di Balai Kota DKI, 14 Desember 2017. Tempo/Friski Riana
Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

Program Gerebek Museum yang digagas Anies Baswedan bakal melibatkan 2.700 RW untuk mengerahkan warganya mengunjungi 72 museum di Jakarta.


Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

1 Maret 2018

Seorang wisatawan asing melihat benda kerajinan di salah satu stand dalam acara Crafina 2016 di JCC, Senayan, Jakarta, 29 Oktober 2016. Crafina 2016 menampilkan 1.000 produk kerajinan khas Indonesia seperti busana, tas, perhiasan, hijab, sepatu, lukisan, dan produk lainnya. TEMPO/Fajar Januarta
Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

The Kunstkamera, sebuah muesum, di St. Petersburg menyimpan sejumlah koleksi foto-foto maupun koleksi kerajinan asli sejumlah daerah Indonesia.


Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

17 Januari 2018

Dari Muara Jambi ke Gentala Arasy
Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

Generasi muda bisa belajar tentang sejarah dan pejuang Provinsi Jambi di museum ini.


Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

16 Januari 2018

Museum Bahari  Jl. Pasar Ikan, Jakarta. Twitter.com
Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara, dilanda kebakaran pada Selasa pagi, 16 Januari 2018.


3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

8 Januari 2018

Pembuat daging Markus Hinterberger mempersiapkan variasi teh hijau khusus dari 'Weisswurst,' untuk dijadikan sosis Bavarian putih, di desa Bavarian Oberholzhausen, Altoetting, Jerman (27/5). REUTERS/Michaela Rehle
3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

Museum makanan di Eropa ini sangat unik dan menggoda selera.


Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

4 Januari 2018

Wisatawan melihat diorama bencana tsunami saat mengunjungi Museum Tsunami di Banda Aceh, Aceh, 24 Desember 2017. Selain untuk mengenang bencana, bangunan yang dirancang Ridwan Kamil ini juga berfungsi sebagai tempat evakuasi tsunami. ANTARA
Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh pada Mei dan Desember 2017.


Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

2 Januari 2018

Pengunjung Museum Bank Indonesia menyaksikan koleksi emas yang dipamerkan, di Jakarta, 2 Januari 2018. TEMPO/Maria Fransisca Lahur.
Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

Libur merayakan tahun baru masih berlangsung, pilihan tempat liburan cukup bervariasi di Jakarta.


Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

24 Desember 2017

Relief di museum Ullen Sentanu, Yogyakarta. Tempo/Ika Chandra
Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu memiliki beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi keluarga istana di Tanah Jawa