Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bendera

image-profil

image-gnews
Iklan

Dianing Widya
Novelis dan Pegiat Sosial, @dianingwy

Memasuki Agustus, aroma perayaan Hari Kemerdekaan kian mengental di setiap lingkungan dan kampung. Sayangnya, ada hal yang luput dari perhatian. Kita sering kali abai dalam memperlakukan bendera. Misalnya, soal waktu pengibaran. Menjelang 17 Agustus, misalnya, orang-orang memasang bendera seminggu sebelumnya dan tidak pernah diturunkan. Padahal, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958, lamanya waktu pengibaran hanya 12 jam, pukul 06.00-18.00.

Hal itu dipertegas lagi dalam Pasal 7 UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, bahwa (1) pengibaran bendera dilakukan pada waktu matahari terbit hingga matahari terbenam.

Selain itu, di masyarakat kita, penghormatan terhadap Sang Saka Merah Putih sangat kurang. Contoh kecil, orang tua yang mengantar anak ke sekolah pada Senin pagi tetap asyik bercengkerama meskipun lagu Indonesia Raya tengah dikumandangkan, seiring dengan pengibaran bendera Merah Putih. Kita sering menganggap "biasa saja" bendera itu. Padahal, benda itu dulu diperjuangkan dengan darah dan air mata.

Karena bendera itu begitu istimewa, seharusnya perlakuannya pun juga sangat istimewa. Ia tidak sekadar simbol negara, tapi juga merupakan simbol perjuangan, cita-cita, heroisme, hingga harkat dan martabat bangsa. Ia adalah wujud dari keseluruhan kehidupan kita. Ia identitas bangsa dan alat komunikasi di kancah internasional.

Untuk itu, di Jawa, berkembang persepsi yang begitu mendalam tentang arti bendera itu. Misalnya, ada yang mempersepsikan bahwa bendera diambil dari warna gula kelapa. Ini bisa merujuk pada Keraton Susuhunan Paku Buwono yang menggunakan simbol timur-selatan yang dilambangkan dengan gula kelapa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada juga cerita, yang mengatakan saat Pangeran Diponegoro melakukan perlawanan terhadap Belanda, rakyat mengibarkan umbul-umbul merah putih sebagai wujud dukungan. Selain itu, masyarakat Jawa pada bulan tertentu membuat selamatan dengan mengirim bubur abang-putih (berwarna merah-putih) ke para tetangga.

Namun, sayangnya, belakangan pelan-pelan bendera menjadi sekadar aksesori belaka pada Hari Kemerdekaan. Perayaan Agustusan di banyak tempat dan kampung-kampung lebih menonjolkan "hura-hura" di luar makna kemerdekaan yang lebih substansial: lomba-lomba, panjat pinang, balap karung, makan-makan, dan seterusnya. Arti kemerdekaan menjadi bergeser menjadi semata pesta.

Kita jarang melihat ada perayaan yang lebih khidmat di kampung-kampung kita: misalnya upacara bendera, mengheningkan cipta, hingga kunjungan ke makam pahlawan (tidak hanya pahlawan nasional, tapi juga pahlawan lokal yang begitu banyak jumlahnya). Lomba-lomba juga tak salah, karena itu bagian dari kegembiraan.

Tapi alangkah makin khidmatnya Hari Kemerdekaan jika ditambahkan dengan lomba baca atau cipta puisi tentang pahlawan, lomba menulis tentang Agustusan, lomba cerdas-cermat tentang perjuangan, dan sejenisnya-yang lebih bermakna.

Bahkan, kita bisa mengisi pesta kemerdekaan itu dengan menyantuni orang miskin dan papa, atau memberi beasiswa kepada anak-anak mereka. Itulah sesungguhnya makna substansial dari sebuah bendera-sebagai simbol kita telah (benar-benar) merdeka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bendera Pusaka Diduplikat Tiga Kali, Begini Cara Pemerintah Merawat Bendera Merah Putih Pertama

18 Agustus 2023

Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal DKI Jakarta Febitri Nur Tsabitah memegang bendera Merah Putih saat mengikuti Upacara Pengukuhan Paskibraka yang dipimpin Presiden Joko Widodo di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 12 Agustus 2021. Presiden Joko Widodo mengukuhkan 68 orang anggota Paskibraka yang akan bertugas pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus mendatang. ANTARA FOTO/Biro Pers Media Setpres/Lukas/Handout
Bendera Pusaka Diduplikat Tiga Kali, Begini Cara Pemerintah Merawat Bendera Merah Putih Pertama

Bendera pusaka sudah lapuk dan disimpan di dalam kaca anti peluru


Bendera Merah Putih dari Masa ke Masa, Berikut Filosofinya

8 Agustus 2023

Sejumlah siswa mengibarkan bendera Merah Putih saat upacara Hari Guru di SDN Pondok Cina 1, Depok, Jawa Barat, Jumat, 25 November 2022. Siswa SDN Pondok Cina 1 tetap memperingati hari guru meski para guru tidak hadir ke sekolah akibat polemik relokasi sekolah menjadi masjid raya. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Bendera Merah Putih dari Masa ke Masa, Berikut Filosofinya

Bendera Merah Putih memiliki sejarah yang panjang. Kini, bendera yang asli disimpan di Monas. Apa filosofi dwi warna ini?


6 Fakta Bendera Merah Putih, Apa Hubungannya dengan Majapahit?

8 Agustus 2023

Pengunjung mengibarkan bendera Merah Putih di Taman Wisata Alam (TWA) Ijen Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
6 Fakta Bendera Merah Putih, Apa Hubungannya dengan Majapahit?

Bendera merah putih ternyata memiliki hubungan dengan pataka Majapahit dan bendera Kerajaan Bone. Simak penjelasannya lainnya.


Husein Mutahar Perumus Paskibraka, Formasi Pasukan 17, 8 , 45 Adalah Gagasannya

17 Agustus 2021

Husein Mutahar. Wikipedia
Husein Mutahar Perumus Paskibraka, Formasi Pasukan 17, 8 , 45 Adalah Gagasannya

Husein Mutahar selain penyelamat sang saka merah putih, juga perumus Paskibraka. Ia yang mengagas pasukan formasi 17, 8, dan 45 pengibar bendera.


Begini Sikap yang Benar Saat Hormat Kepada Bendera Merah Putih

17 Agustus 2021

Pasukan Paskibraka saat menaikan bendera Merah Putih dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Halaman Istana Merdeka, Selasa, 17 Agustus 2021. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Begini Sikap yang Benar Saat Hormat Kepada Bendera Merah Putih

Sikap hormat pada bendera merah putih telah diatur dalam PP No. 40 Tahun 1958 dan UU No. 24 Tahun 2009.


Simak, Ini Sejarah Pembentukan Paskibraka Indonesia

12 Agustus 2021

Anggota Paskibraka Nasional 2020 telah ditugaskan untuk mengibarkan Sang Merah Putih di halaman Istana Merdeka. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Simak, Ini Sejarah Pembentukan Paskibraka Indonesia

Paskibraka di Indonesia memiliki sejarah panjang yang mengirinya hingga saat ini. Lalu, bagaimana awal pencetusannya?


Pengibaran Bendera Saat 17 Agustus di Istana Dilakukan 3 Orang

6 Juli 2020

Warga pesisir menggelar upacara HUT RI ke-74 di Cilincing, Jakarta, Sabtu, 17 Agustus 2019. ANTARA
Pengibaran Bendera Saat 17 Agustus di Istana Dilakukan 3 Orang

Tahun ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga pun tak menggelar seleksi pasukan pengibar bendera pusaka untuk upacara 17 Agustus 2020.


Soal Bendera Terbalik, Wulan Guritno Imbau Warga Tak Terprovokasi

23 Agustus 2017

Wulan Guritno aktris papan atas Indonesia yang telah membintangi puluhan serial televisi, sejumlah judul film layar lebar, dan kini terjun menjadi produser film. Senin lalu, wartawan TEMPO Heru Triyono, dan fotografer Wisnu Agung Prasetyo berkesempatan mengikuti aktivitas Wulan seharian. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Soal Bendera Terbalik, Wulan Guritno Imbau Warga Tak Terprovokasi

Wulan Guritno berharap agar masyarakat tidak terpancing

provokasi mensikapi insiden bendera Indonesia yang tercetak

terbalik.


Insiden Bendera Terbalik, Menlu Retno Kirim Nota Diplomatik  

20 Agustus 2017

Pesta kembang api saat pembukaan SEA Games XXIX di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, 19 Agustus 2017. Pesta olahraga negara-negara di Asia Tenggara tersebut berlangsung dari 19 hingga 30 Agustus 2017. ANTARA FOTO
Insiden Bendera Terbalik, Menlu Retno Kirim Nota Diplomatik  

Menteri Retno mengatakan pemerintah masih mencari tahu penyebab kekeliruan pemasangan bendera Indonesia.


Jokowi Ungkap Cerita Lucu, Dibisiki Paskibraka Gara-Gara Lupa Ini

18 Agustus 2017

Presiden Joko Widodo memegang baki saat  menerima Bendera Pusaka Merah Putih saat upacara penurunan bendera dalam rangka HUT ke-72 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017). Ruth Celine Eglesya Purba kemudian membisiki Jokowi bahwa ia hanya perlu mengambil benderanya saja. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Jokowi Ungkap Cerita Lucu, Dibisiki Paskibraka Gara-Gara Lupa Ini

Presiden Jokowi mengungkapkan cerita lucu seputar Paskibraka, ia lupa prosesi penurunan bendera sehingga dibisiki oleh pembawa bendera.