Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diplomasi Budaya

image-profil

image-gnews
Iklan

Gol A Gong
Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Taman Bacaan Masyarakat

Banyak orang menganggap taman bacaan masyarakat (TBM) hanya sebagai tempat belajar membaca, tempat bermain anak-anak usia dini (PAUD), penitipan anak, dan tempat ibu-ibu belajar memasak atau kerajinan tangan. Sebetulnya tidak hanya itu. TBM bisa kita jadikan sebagai tempat melestarikan budaya atau tradisi setempat lewat program unggulan. Dan ini merupakan bagian dari diplomasi budaya untuk menyebarkan virus membaca dan menulis.

Program unggulan di TBM dibagi dua; internal dan eksternal. Untuk internal, sebagai contoh, TBM Rumah Dunia yang dikelola bersama para sukarelawan membuat program Pelestarian Budaya Banten. Kesenian tradisional seperti marhabanan, yaitu buka pintu untuk pengantin baru, sering ditampilkan. Ada pula rampak beduk, debus, marawis, yalil, dan pencak silat. Dengan diplomasi budaya seperti ini, warga belajar mengenal kesenian tradisional di daerahnya plus tertarik datang ke TBM.

Kesenian modern pun diberi tempat, seperti pertunjukan teater, pembacaan puisi, musikalisasi puisi, pemutaran film, dan dongeng. Tradisi lisan seperti mitos atau legenda kita angkat ke pementasan teater oleh anak-anak. Lambat laun, secara konsisten, warga di sekitar kita, tanpa sadar, terpancing untuk membaca teksnya; naskah drama dan puisi.

Bahkan, pelatihan menulis pun saya anggap bagian dari diplomasi budaya untuk menyebarkan Gerakan Literasi Lokal untuk Indonesia Membaca dan Menulis. Tentu di dalamnya ada peluncuran dan bedah buku, yang sangat bermartabat untuk keberlangsungan sebuah TBM atau komunitas baca.

Adapun untuk urusan keluar, TBM harus melakukan pendekatan diplomasi budaya untuk menguatkan posisinya di daerah lain atau Indonesia secara luas, bahkan di beberapa negara Asia. Penting menjadikan TBM yang kita kelola kuat posisinya di mata orang-orang, agar perjuangan kita mengkampanyekan virus literasi berjalan lancar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dan peran kebudayaan sangatlah penting. Biasanya Rumah Dunia melakukan tur literasi ke kota-kota lain di Indonesia atau di negara Asia. Ibarat muhibah budaya, dalam menyebarkan virus literasi, kami menggunakan cara-cara diplomasi kebudayaan. Misalnya, pertunjukan teater, musikalisasi puisi, dan pembacaan puisi.

Sejak Rumah Dunia berdiri pada 1998, sudah dilakukan cara-cara diplomasi budaya lewat program internal atau eksternal. Pada perayaan World book Day, 23 April 2012, saya dan istri melakukan hal iru di Asphire Park, Doha, bersama Qatar Menulis.

Program-program Rumah Dunia yang mewadahi kesenian tradisi dan modern mendapat apresiasi dari Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada Oktober 2013, Rumah Dunia dipercaya menyelenggarakan kegiatan Kampung Budaya berupa pertunjukan seni tradisi, teater legenda, penerbitan buku bertemakan kelokalan (Banten), bedah buku tentang kelokalan di luar Banten, pelatihan teater anak, dan diskusi tentang wisata budaya di Banten.

Mari kita rancang TBM atau komunitas literasi kita ke arah kampung budaya. Setiap TBM yang kita kelola pasti memiliki potensi budaya lokal tertentu. Mulailah menggali potensi budaya para pengelolanya. Jadikan mereka duta budaya TBM yang kita kelola, agar visi-misi kita dalam mengembangkan budaya baca dan menulis tercapai dan sukses. Hidup literasi!

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

34 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

42 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul


Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

7 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan keterangan saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

Ganjar Pranowo mengatakan budaya populer nusantara dapat dipromosikan lebih luas melalui teknologi digital, yaitu viralisme.


Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

30 November 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan keterangan pers usai acara peringatan Hari Ekonomi Kreatif Nasional di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Ami Heppy
Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

Menparekraf Sandiaga Uno mengklaim bahwa masyarakat Korea Selatan juga mulai menggemari budaya Indonesia atau I-Pop.