Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Selesai

Oleh

image-gnews
Iklan
MADAME de Montgerout termashur tapi hidup dalam masa yang celaka. Dia pianis terkemuka di abad ke 18 di Perancis -- tapi itulah zaman tatkala revolusi sedang berkibar-kibar. Padahal dia bukan "republiken". Dia tak peduli apa dia harus pro para bangsawan dan pendeta atau harus memihak kaum sans-coulottes yang jelata, lalu tunduk pada para pemimpin revolusi yang pintar pidato. Dia cuma peduli pada do-re-mi-fa-sol. Pada suatu hari dia ditahan. Dia dibawa ke depan Komite Keamanan Publik yang berkuasa: sejumlah tuan-tuan yang bisa memutuskan adakah seorang patut dipotong lehernya atau bebas. Tak ayal lagi, para anggota Komite itu segera mengadakan test diagnostik. Madame, kira-kira begitulah kata mereka, mainkanlah lagu revolusioner pada piano itu. Marseillase, s.v.p. Madame de Montgerout dag-dig-dug tapi agak lega dengan ujian ringan ini. Ia pun duduk menghadapi piano di kamar hijau di istana Tuileris itu. Marseillase dimainkannya dengan penuh gairah. Dan rupanya begitu indah. Sebab tibatiba para anggota Komite yang memeriksanya terhanyut, ikut bernyanyi. Madame de Montgerout juga ikut bernyanyi. Konon para sekretaris dan kerani di istana itu pun berhamburan masuk, melihat, terpesona, dan melibatkan suara mereka dalam lagu baris revolusi itu. Ratusan suara mengguruh, menggema, dari setiap bagian Tuileris: Aux armes, citoyens! Formez vos bataillons! Marchons .... Selesai itu, Madame de Montgerout dinyatakan bebas. Seorang ahli sejarah berkatat betapa peristiwa itu menunjukkan bahwa di pusat pemerintahan revolusi Perancis, kerja rutin berkobar oleh suatu keyakinan yang besar. Revolusi semacam yang terjadi di Perancis di abad ke-18 itu agaknya memang memerlukan modal "iman sosial" yang kokoh -- suatu hal yang juga terjadi pada revolusi-revolusi lain. Tanpa itu, bagaimana kaum revolusioner bisa tahan pada kesulitan bahkan kekejaman? Dalam hal revolusi Perancis, "iman sosial" itu datang dari keresahan di lapisan bawah dan filsafat abad ke-18 di kalangan atas. Penindasan mengancam, tapi jalan keluar sudah terang. Kaum intelektuil yang memimpin revolusi Perancis -- seperti yang nampak pada dua belas orang dalam Komite Keamanan Publik adalah makhluk optimis. Zaman itu bisnis cukup meluas selama seabad, Penemuan teknologi baru muncul di tiap sisi. Kemajuan seakan tak terelakkan dan perubahan soal mudah. Manusia punya akal budi, nah, itulah yang akan menyelamatkan sejarahnya. Impian dan "iman" semacam itu menghalalkan kaum revolusioner seperti Robespierre dan Saint-Juste untuk memerintah, bila perlu dengan teror. Dalam hal demikian, revolusi yang berlangsung sesudahnya -- di Rusia serta di Tiongkok misalnya -- merupakan kelanjutan semangat optimisme yang sama. Keyakinan kepada akal budi manusia yang bisa membangun sorga tanpa bimbingan Tuhan agaknya merupakan ciri abad ke-18 yang jelas. Tapi itulah yang mungkin makin sulit bagi abad ke-20 yang mau berakhir. Hasil revolusi Perancis sungguh besar, tapi dicatat bahwa di tahun 1794 orang macam Robespierre dan Saint-Juste ganti dikutuk sebagai "tiran" dan dipotong lehernya. Di tahun 1917 terjadi revolusi Rusia dan di tahun 1949 kaum revolusioner di bawah Mao menang di daratan Cina. Tapi orang selalu ingat bagaimana Stalin dan apa yang terjadi kini pada Mao Tse-tung. Daftar itu bisa diperpanjang: suatu kekecewaan yang memang sialan tapi apa boleh buat. Ketika banyak kemajuan terjadi tapi manusia ternyata begitu-begitu saja, Tuhan pun dipercaya kembali atau manusia lebih rendah hati lalu membaca lelucon Woody Allen. "Setelah sebuah revolusi selesai, si 'tertindas' seringkali ambil alih dan mulai berbuat seperti si 'penindas'. Tentu saja pada saat itu sangat sukar menghubungi mereka lewat telepon, dan uang rokok selama pertarungan biasanya lalu tak bisa ditagih." Tapi adakah di Iran kini orang bisa ketawa, Woody?
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

11 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara penerimaan negara ditutup pada angka Rp2.774,3 triliun atau 105,2 persen dari target, yang terdiri dari perpajakan Rp2.155,4 triliun dan PNBP Rp605,9 triliun dan hibah Rp13 triliun. Tempo/Tony Hartawan
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.


Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

2 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.


Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.


Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

3 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Menjelang libur panjang Idul Fitri 1445 H, Pertamina telah menyiapkan sarana dan fasilitas tambahan yang meliputi 1.792 SPBU Siaga 24 Jam, 5.027 Agen LPG Siaga 24 Jam, 200 Mobil Tangki Stand By, 61 Kiosk Pertamina Siaga, 54 Motorist, dan 281 Pertamina Delivery Service. TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.


Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

4 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

4 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

4 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

4 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

4 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Tempo/Tony Hartawan
Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah