Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketidakpercayaan Sosial

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Candra Malik, peminat tasawuf

Kehilangan terbesar adalah kehilangan rasa percaya diri. Namun, kehilangan yang lebih besar lagi adalah kehilangan kepercayaan dari orang lain, apalagi jika disusul dengan sanksi sosial. Yang kurang-lebih sama besarnya adalah kehilangan kepercayaan kepada orang lain, yang bisa menyebabkan sikap antisosial. Satu dan lainnya sama-sama berpotensi mencerabut kodrat kita sebagai makhluk sosial. Kita menjadi penyendiri. Kita menyendiri.

Saat ini, kita hidup dalam suasana batin yang mengarah ke sana ketika gotong-royong semakin mahal. Siskamling mulai digantikan oleh portal-portal di mulut gang, baik di kampung-kampung maupun kompleks-kompleks perumahan, terutama di kota-kota. Ketidakbersediaan sebagian warga untuk begadang di gardu ronda memicu kesepakatan untuk membuka peluang kerja jasa keamanan, dan kita cukup membayar kompensasi ketidakbersediaan untuk meronda malam.

Padahal, sesungguhnya kita sedang mengalami kehilangan; kehilangan rasa percaya diri, kehilangan kepercayaan kepada orang lain, dan kehilangan kepercayaan dari orang lain. Kita tidak lagi saling percaya. Pagar-pagar rumah semakin tinggi, pintu-pintu rumah siang-malam dikunci, dan penghuni rumah tidak serta-merta membukakan pintu jika diketuk. Jangankan pengamen, tamu pun kesulitan mendapat akses untuk ditemui oleh tuan rumah.

Di sebagian rumah, penghuninya masih menyambut ucapan salam dari luar rumah. Sebagian lainnya telah menutup pintu rapat-rapat dan hanya memberi lonceng mesin suara. Semakin sulit menemukan rumah dengan keakraban penghuninya, bahkan kepada orang-orang yang lalu-lalang, melalui bahasa pelepas dahaga, yaitu ketersediaan kendi air minum di pagar. Rukun tetangga dan rukun warga menjadi alat sosial belaka untuk mengurus surat-surat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Musyawarah warga menjadi barang mewah. Warga menjadi berkelompok berdasarkan selera sosial, entah itu dalam kegiatan beragama, berkesenian, berolahraga, atau berekreasi. Masih ada pemersatu itu yang, syukurlah, bisa bertahan meski batasannya makin longgar. Bukan lagi melulu berdasarkan tempat tinggal, tapi lebih pada kesamaan selera sosial. Dinamika ini meretas keberagaman sekaligus keseragaman sosial.

Menjadi beragam karena memang aneka rupa selera sosial memunculkan warna-warni itu. Menjadi seragam karena setiap komunitas kemudian melahirkan simbol-simbol identitas. Jika dalam wilayah sosial yang melintas batas itu terus terjadi krisis kehilangan kepercayaan, kondisinya bisa semakin runyam. Keberagaman justru bisa memicu kecurigaan antarkomunitas dan kerukunan antarmanusia menjadi semakin jauh panggang dari api.

Lahirnya tokoh-tokoh sosial yang mendobrak kebekuan itu sungguh melegakan, dan kita butuh lebih banyak dan lebih banyak lagi tokoh-tokoh itu. Mereka tidak harus aparatur negara, tidak harus wakil rakyat. Apalagi kita sama-sama tahu betapa birokrasi dan protokol begitu menyebalkan dan melelahkan. Masyarakat memerlukan terobosan dan kepemimpinan untuk menjaga nyala api Bhinneka Tunggal Ika dan gotong-royong agar tidak padam.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arab Saudi Beri Kewarganegaraan kepada Dokter, Ilmuwan hingga Talenta Internasional

21 hari lalu

Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud ikut menyaksikan laga Final Piala Raja Arab Saudi 2023-2024 antara Klub Al Hilal dengan Al Nassr di Al Nassr di King Abdullah Sport City, Jeddah, Arab Saudi, 1 Juni 2024. REUTERS/Stringer
Arab Saudi Beri Kewarganegaraan kepada Dokter, Ilmuwan hingga Talenta Internasional

Kerajaan Arab Saudi telah menerbitkan dekret pemberian kewarganegaraan kepada sejumlah ilmuwan, dokter, peneliti, inovator, dan talenta ternama.


Polisi Malaysia Interogasi Aktivis Pembela Suku Bajo yang Rumahnya Dibakar Pemerintah

29 hari lalu

Warga Suku Bajo memasukkan air bersih pegunungan kedalam jerigen dengan alat angkut perahu di Desa Leppe, Kecamatan Soropia, Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa 1 Juni 2021. Suku Bajo yang bermukim di sekitar laut berswadaya membeli pipa untuk mendapatkan air bersih dari pegunungan. ANTARA FOTO/Jojon
Polisi Malaysia Interogasi Aktivis Pembela Suku Bajo yang Rumahnya Dibakar Pemerintah

Polisi Sabah di Malaysia menangkap dan menginterogasi seorang aktivis yang membela Suku Bajo, yang diusir dan rumahnya dibakar oleh otoritas setempat.


Biden Janjikan Kewarganegaraan bagi 500.000 Imigran yang Menikah dengan Warga Negara AS

38 hari lalu

Sejumlah imigran menyeberangi Sungai Rio Grande di Eagle Pass, Texas, Amerika Serikat (AS), Senin, 25 Juli 2022. (Xinhua/Nick Wagner)
Biden Janjikan Kewarganegaraan bagi 500.000 Imigran yang Menikah dengan Warga Negara AS

Presiden AS Joe Biden menjanjikan sistem imigrasi yang lebih manusiawi dibandingkan kebijakan lawannya pada pilpres nanti, mantan presiden Donald Trump.


Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

13 Mei 2024

Mantan pilot Korps Marinir A.S. Daniel Duggan, yang menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat karena diduga melanggar undang-undang pengendalian senjata A.S. setelah ia melatih pilot Tiongkok, berpose untuk difoto dalam gambar selebaran tak bertanggal ini.  Warwick Ponder/Handout melalui REUTERS
Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.


Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

3 Mei 2024

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin. Foto: Runi/nr
Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja


Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

2 Mei 2024

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?


Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

2 Mei 2024

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?


Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

24 April 2024

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya. Foto: Canva
Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya.


India Siap Berlakukan Undang-undang Kontroversi soal Kewarganegaraan

12 Maret 2024

Para pengunjuk rasa memegang poster saat protes terhadap apa yang mereka sebut sebagai ujaran kebencian terhadap Muslim yang dilakukan oleh para pemimpin Hindu, di New Delhi, India, 27 Desember 2021. REUTERS/Adnan Abidi
India Siap Berlakukan Undang-undang Kontroversi soal Kewarganegaraan

Pemerintahan Narendra Modi akan menerapkan undang-undang kewarganegaraan kontroversial yang mengecualikan umat muslim.


Jokowi Perintahkan Menteri Yasonna Laoly Bikin Kajian Status Kewarganegaraan Diaspora

7 Maret 2024

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Hamonangan Laoly.
Jokowi Perintahkan Menteri Yasonna Laoly Bikin Kajian Status Kewarganegaraan Diaspora

Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk membuat kajian mengenai status kewarganegaraan.