Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bendera Hitam

image-profil

image-gnews
Iklan

Idrus F. Shahab
Wartawan Tempo

Hari itu, suatu Minggu pagi di bulan Zulkaidah ini, Wak Lihun membuktikan dirinya sebagai perkusionis hebat. Di kawasan Condet yang masih diselang-selingi deretan pohon pisang, sawo, dan duku, Wak Lihun dan kawan-kawan berjalan sepanjang 30 meter sambil menari, menepuk marwas, mengantar mempelai pria muda ke rumah keluarga calon istrinya. Wak Lihun beserta delapan rekannya yang mengenakan seragam sarung langsung terjun ke lokasi ngarak. Mengarak pengantin, maksudnya.

Hari masih pagi, tapi matahari musim kemarau sudah membuat tubuh berkeringat dan kening berkerut tegang. Tapi, begitu Syarrul-leil dinyanyikan bareng-bareng, marawis ditepuk bergantian, suasana seketika menjadi riuh-rendah. Syarrul-leil mencairkan suasana, apalagi bila sinkopasi--tepukan jatuh di antara dua ketukan yang rumit dan gampang bikin orang terpeleset itu--mulai muncul.

Wak Lihun yang memegang hajir, gendang besar, itu kelihatan bermain dengan semangat 45. Wak Lihun memasuki usia uzur, dengan rambutnya yang memutih perak itu, tersenyum lebar, seolah-olah ingin memperlihatkan gigi di gusi kiri dan kanannya yang tanggal, seraya bergoyang dan berputar-putar. Menggendong dan memukul gendang besarnya di tengah rekan-rekan juniornya, Wak Lihun tak ubahnya seperti matahari yang dikelilingi planet-planet yang bergerak mengikuti garis orbitnya.

Wak Lihun, wajahnya secerah pagi itu. Baru kali ini ia terlepas dari batu besar yang selama ini mengimpit dadanya yang kerempeng. Seminggu ini, pikirannya melayang-layang dari masa lalu yang menenteramkan ke masa kini yang menggelisahkan, dan sebaliknya. Melihat tayangan pasukan berbendera hitam ISIS dengan kalimat syahadat di sisi atasnya serta sebuah lingkaran putih di tengah-tengahnya di layar televisi, ia teringat cerita Ustad Romli yang mengajarnya mengaji di langgar dekat rumahnya dulu.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah memproklamasikan kekhalifahan di sebagian wilayah Suriah dan Irak,  kelompok Islamic State of Iraq and al-Sham itu memang cepat sekali menjadi "musuh bersama" bagi kalangan main stream, sekaligus menjadi solidarity maker di antara kelompok garis keras. Namun hati Wak Lihun tidak bisa dibohongi, ada sesuatu yang ikut hanyut dalam dirinya, mungkin sebuah mimpi yang tak mudah padam, ketika kekhalifahan itu ditahbiskan.

Ia langsung teringat cerita Ustad Romli tentang khalifah Umar bin Abdul Aziz yang berhati-hati membedakan urusan pribadi dan pemerintahan. Khalifah meniup mati lentera, manakala salah seorang anaknya mengajaknya berbicara soal pribadi. Urusan pribadi tak boleh dibiayai dengan ongkos negara. Ada juga cerita tentang khalifah Umar bin Khattab yang merasa bersalah mendengar sebuah keluarga yang kelaparan pada masa pemerintahannya. Sebagai hukuman, ia menaruh sekarung gandum pada punggungnya, dan berjalan kaki ia mengantarkan sendiri kepada keluarga yang malang itu.

Wak Lihun menunggu cerita serupa dari khalifah ISIS Abu Bakar al-Baghdadi. Namun, yang muncul adalah cerita gerakan profetik bak Taliban yang hendak memberantas berhala dengan patung Buddha terbesar di Bamyan. Juga--ini terjadi pada ekstrem sebaliknya--cerita seperti Khmer Merah di Kamboja yang menghalalkan pembantaian warganya untuk membangun masyarakat baru tanpa kelas. Wak Lihun bingung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Ingatkan TNI-Polri Pentingnya Bangun Kekuatan Pertahanan 2045

1 Maret 2022

Ketua MPR Bambang Soesatyo saat memberikan pembekalan dalam Rapat Pimpinan TNI - Polri, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3/22).
Bamsoet Ingatkan TNI-Polri Pentingnya Bangun Kekuatan Pertahanan 2045

Perlu juga dikaji perubahan-perubahan taktik dan teknologi tempur untuk memastikan gelar kekuatan bangsa Indonesia tetap relevan


Prabowo Apresiasi Konsep Awal Dokumen Produk Strategis Nasional

28 Desember 2021

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan sambutannya ditengah peresmian Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam di Lapangan Bela Negara, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa 9 November 2021. FOTO/Setpres
Prabowo Apresiasi Konsep Awal Dokumen Produk Strategis Nasional

Prabowo berharap kelompok kerja gabungan seperti ini tetap ada ke depannya guna mempertahankan sinergitas yang sudah terbangun.


Berkunjung ke Amerika Serikat, Prabowo Lakukan Diplomasi Pertahanan

15 Oktober 2020

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kanan) saat bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 9 September 2020. Rapat kerja tersebut membahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Kementerian Pertahanan/TNI TA 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Berkunjung ke Amerika Serikat, Prabowo Lakukan Diplomasi Pertahanan

Prabowo akan bicara tentang kerjasama pertahanan antara Amerika Serikat dan Indonesia. Melanjutkan berbagai kerjasama yang sudah dilakukan selama ini.


Prabowo Bicara Perang Rakyat Semesta: Semua Wajib Bela Negara

11 November 2019

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 11 November 2019. Rapat bersama antara DPR dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) membahas rencana kerja Kemhan tahun 2020 beserta dukungan anggarannya. ANTARA
Prabowo Bicara Perang Rakyat Semesta: Semua Wajib Bela Negara

Menurut Prabowo, pertahanan Indonesia mendasarkan pemikiran dan konsep pertahanan rakyat.


3 Infrastruktur Pertahanan yang Disebut Jokowi dalam Debat Capres

31 Maret 2019

Capres nomor urut 01 Joko Widodo mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu 30 Maret 2019. Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
3 Infrastruktur Pertahanan yang Disebut Jokowi dalam Debat Capres

Jokowi menyinggung beberapa infrastruktur dan program pertahanan yang telah ia kerjakan selama memerintah saat debat capres yang digelar Sabtu malam.


Rencana Perpanjangan Usia Pensiun Personel TNI Diminta Dikaji

6 Februari 2019

Presiden Joko Widodo alias Jokowi (tengah) berfoto selfie bersama prajurit TNI di Universitas Jambi, Jambi, Ahad, 16 Desember 2018. Jokowi berswafoto di sela-sela dalam acara pengarahan kepada Bintara Pembina Desa TNI AD (Babinsa) Kodam II/Sriwijaya, Kodam Iskandar Muda, dan Kodam I/Bukit Barisan.  Biro Pers Setpres
Rencana Perpanjangan Usia Pensiun Personel TNI Diminta Dikaji

Anggaran pertahanan dianggap terbebani oleh gaji personel TNI yang hampir 40-50 persen.


Jokowi Mengangkat Mayjen Doni Monardo Sebagai Sekjen Wantanas

16 Maret 2018

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo (kiri) saat meninjau Situ Cisanti di Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 22 Februari 2018. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Jokowi Mengangkat Mayjen Doni Monardo Sebagai Sekjen Wantanas

Presiden Jokowi mengangkat Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal Doni Monardo sebagai Sekjen Dewan Ketahanan Nasional.


Menhan Ryamizard Bahas Keamanan Maritim dengan Menhan Australia

16 Maret 2018

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi (paling kanan), Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (dua dari kanan), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (dua dari kiri) saat menerima KRI Bima Suci-945 di dermaga Jakarta Internasional Container Terminal, Jakarta, 16 November 2017. Tempo/Syafiul Hadi
Menhan Ryamizard Bahas Keamanan Maritim dengan Menhan Australia

Menhan Ryamizard Ryacudu bertemu dengan Menhan Australia Marise Payne untuk membahas keamanan maritim. Ryamizard menekankan pentingnya pertemuan ini.


Jokowi ke Perwira Muda TNI-Polri: Apa Masih Perlu Tank?

24 Juli 2017

Pesawat tanpa awak RQ-4 Global Hawk memiliki panjang 14,5 m, rentang sayap 39,9 m, dan tinggi 4,7 m. Drone dengan misi intelejen, pengawasan, dan pengintaian ( intelligence, surveillance, and reconnaissance/ISR) ini mampu terbang setinggi 60.000 kaki atau 18,3 km, terbang nonstop selama 32 jam, dengan jangkauan terbang secara  feri 12.300 mil laut atau 22.780 km. Global Hawk dapat melaju hingga kecepatan 310 knots TAS (True Air Speed) atau 574,12 km/jam. wikipedia.org
Jokowi ke Perwira Muda TNI-Polri: Apa Masih Perlu Tank?

Jokowi mengatakan drone dibutuhkan untuk pengaman lintas pulau dan perbatasan.


KSAU Hadi Tjahjanto : TNI AU Segera Perkuat Pertahanan Udara

23 Juli 2017

Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) meninjau salah satu stan peserta Pameran Dirgantara 2017 di Terminal Selatan, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 20 April 2017. Pameran ini menampilkan sejumlah jet tempur, pesawat angkut, helikopter, alutsista TNI Angkatan Udara dan kebolehan Jupiter Aerobatic Team. ANTARA FOTO
KSAU Hadi Tjahjanto : TNI AU Segera Perkuat Pertahanan Udara

Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan dalam rencana strategis TNI AU segera perkuat sistem pertahanan di sejumlah daerah.