Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Prof Tjahja

image-profil

image-gnews
Iklan

Jalal
Penggiat Keberlanjutan

Pada 25 Agustus 2014, bangsa ini kehilangan Prof Dr Surna Tjahja Djajadiningrat, guru besar Institut Teknologi Bandung dan Ketua Dewan Pertimbangan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) Kementerian Lingkungan Hidup.

Kepada Pak Naya, begitu panggilan akrabnya, kita berutang banyak sekali. Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, ketika pembangunan berkelanjutan masih dianggap sebagai subversi, Pak Naya dengan keberanian luar biasa terus membawa pesan soal itu. Dia terus menggedor kesadaran bangsa ini bahwa tata cara kita dalam membangun itu tidaklah tepat.

Salah satu caranya adalah memberi pengantar dalam buku-buku terjemahan dari luar negeri, seperti State of the World yang disunting oleh Lester Brown. Penerjemahan buku-buku yang berisikan ide pembangunan berkelanjutan ke dalam bahasa Indonesia sangatlah penting, agar publik di sini mampu mencerna gagasan itu dengan cepat. Pengantar dari Pak Naya sedemikian fasihnya bertutur soal ide besar buku-buku itu. Penjelasannya kerap berisi konteks Indonesia, yang menjadikan buku-buku itu segera akrab dengan benak pembacanya.

Dia juga kerap membicarakan hal-hal mengenai pembangunan berkelanjutan di dalam dan di luar kampus. Pak Naya sangat aktif memberi pengajaran soal bagaimana analisis mengenai dampak lingkungan dijalankan. Dia juga masuk ke dalam birokrasi, terutama di departemen yang mengurusi pertambangan dan energi. Energi intelektualnya dicurahkan untuk mendorong sektor yang tadinya terkenal sangat kotor menjadi lebih memperhatikan lingkungan. Kebijakan-kebijakan yang dibuatnya menunjukkan rekam jejaknya yang jelas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belakangan, dia mengurusi perusahaan-perusahaan di luar sektor pertambangan dan energi, dengan menjadi ketua Dewan Pertimbangan Proper. Dia selalu memberi masukan-masukan yang bernas untuk mendorong kemajuan pengelolaan lingkungan. Dia tahu persis bahwa, tanpa membuat perusahaan berubah, mustahil kondisi keberlanjutan yang dicita-citakan Indonesia bisa dicapai.

Dalam sebuah seminar tentang pembangunan berkelanjutan pada 2013, Pak Naya mendiskusikan soal skala dan kecepatan pengelolaan lingkungan yang diperlukan untuk membalikkan kondisi di Indonesia masih cenderung destruktif. Dia kemudian bertutur soal konsep ekonomi hijau, dan menegaskan bahwa ekonomi harus dibuat melek ekologi. Proses ekonomi yang selama ini linier-yang berakhir di tempat sampah-harus diubah menjadi siklikal, seperti proses-proses di alam, yang tak menghasilkan sampah sama sekali. Ekonomi dalam konsep itu ditempatkan sebagai pelayan kepentingan sosial dan lingkungan, sehingga keberlanjutan bisa diraih.

Kini, Pak Naya telah meninggalkan kita semua. Namun, jelas dia telah menunjukkan jalan yang harus diambil oleh bangsa ini, bila kita semua ingin melanjutkan kehidupan. Dia telah mengajarkan, memberi contoh, dan menginspirasi banyak sekali orang di Indonesia, sehingga keberlanjutan tak lagi dianggap sebagai pemikiran subversif.

Keberlanjutan bukan berarti anti-pembangunan, melainkan pembangunan yang hakiki. Dengan banyaknya orang yang mempercayai dan bekerja untuk itu, jelas bahwa kerja Pak Naya akan terus dilanjutkan oleh generasi baru yang menapaki jejaknya. Tjahja itu tak akan padam.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

2 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

6 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

41 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

49 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul