Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belajar dari sejarah

Oleh

image-gnews
Iklan
SEJARAH bisa saja dimulai dengan salah sangka. 15 Juli 1945, para pendiri Republik Indonesia berdiskusi tentang suatu konstitusi yang akan rnereka jadikan dasar bagi negara yang tengah mereka siaPkan. Pembicaraan pun menyangkut soal "hak-hak warganegara" --Yang kini bisa disebut sebagai "hak-hak asasi". Ada dua pendapat yang saling berhadapan. Di satu pihak, Bung Karno yang menolak. Baginya hak-hak asasi ini mewakili paham individualisme, dan bertentangan dengan paham kekeluargaan yang mendasari konstitusi yang sedang dirancang. Di pihak lain, Bung Hatta setuju. Baginya hakhak itu perlu dicantumkan untuk menjaga agar negara jangan jadi negara "penindas." Orang kini bisa mengatakan bahwa Bung Hatta ternyata benar, dan Bung Karno salah. Namun kesalahan dapat juga direlatifkan. Dibicarakan 32 tahun yang lalu diskusi itu memang terasa akademis. Patriot mana Yang waktu itu bisa percaya-apalagi Bung Karno -- bahwa bangsanya sendiri bisa juga menindas. Pada saat berkuasa? Nasionalis mana yang tak melihat dirinya sebagai bagian dari satuan manusia yang unik, yang bisa menghindarkan kesalahan penjajah di masa silam? Bung Karno waktu itu tentunya hanya melihat manis dan rukunnya bangsa Indonesia, dan pengabdian para pemimpinnya. Ia mengira bahwa yang harus dijaga hanyalah keharmonisan masyarakat, dalam menghadapi individualisme. Ia belum melihat, bahwa ternyata juga perlu dilindungi nasib orang seorang, dari cengkelaman kekuasaan, yang tak jarang memakai nama "rakyat" atau "masyarakat". 32 tahun yang silam belum terdengarkan tangis seorang ayah, Yang digusur begitu saja dari nasib baik, oleh bangsanya sendiri, dan tak berdaya. Dalam hal seperti itu generasi sekarang lebih "beruntung". Kita lebih banyak bahan. (,enerasi sekarang lebih banyak bisa mempelajari hasil penelitian tentang masyarakatnya sendiri, yang di zaman dulu belum pernah dilakukan. Generasi kini juga dapat melihat apa yang dulu tak terlihat. Dulu siapa bicara soal polusi, kehidupan Yang konsumtif, kemungkinan habisnya minyak bumi dan bahaya ledakan penduduk? Dulu siapa yang menyimak "Revoiusi Kebudayaan" RRT, buruknya pengalaman pembangunan Brazil, dan seramnya pemerintahan Kamboja? Dulu siapa melihat kegagalan Pakistan, tragisnya para pengungsi Vietnam, dan meluasnya korupsi di Indonesia? Pemimpin dan pemikir besar belajar banyak, taPi sebuah bangsa belajar lebih banyak lagi. Kita semua kini terdiri dari sejarah yang lebih lanjut. Kita semua terdiri dari bermacam aliran pikiran, latar belakang sosial-kulturil, dan berbagai kepentingan, yang -- jika didengarkan semua secara seksama dan bebas -- akan memperkaya batin kita. Pemikir-pemikir yang lahir di waktu lampau bisa memperkaya batin kita, jika kita memandang mereka dengan sikap seorang murid. Tapi bukan pribadi mereka yang jadi guru, melainkan pengalaman mereka -- termasuk pengalaman mereka dalam kesalahan dan keterbatasan. Mereka juga bisa memperkaya jiwa kita, jika kita tak menganggap bahwa yang satu harus menghilangkan yang lain -- bahwa antara paham yang berbentrokan dulu tak akan bisa ada rekonsiliasi. Semesta sejarah republik betapa pun tak bisa dijawab hanya oleh satu pikiran dari satu zaman. Satu orang tak ada yang mutlak besar pikirannya hingga terlalu besar pula kesalahannya. Kita akan jadi miskin hati kalau kita tidak mau merelatifkan kesalahan dan kebenarannya. Dengan sikap itu, kita lihat bagaimana zaman ini menyediakan kesempatan untUK bertukar pikiran dengan lebih rendah hati karena di hadapan kita masalah-masalah demikian hebatnya. Zaman ini juga mendesakkan pentingnya buah pikiran yang lahir dari pengalaman, dan tukar pikiran itu, karena te!ah terlalu banyak terdengar ruah pikiran yang sebenarnya hana berdasar keinginan melulu. Entah jauh di dalam mana, Indonesia mengolah pemikir-pemikir baru.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

2 menit lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

4 menit lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, memberikan keterangan kepada awak media, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 24 April 2024. KPK mengirimkan kembali surat pemanggilan kepada Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor), yang telah ditetapkan sebagai tersangka, untuk kooperatif hadir memenuhi panggilan penyidik menjalani pemeriksaan pada hari Jumat, 3 Mei 2024 mendatang, dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri di Lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.


Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

17 menit lalu

Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara di Indonesia nantinya bila semua pembangunan sudah selesai. (Foto: IKN)
Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.


Pesan Megawati untuk Kader yang akan Maju Pilkada 2024: Perkuat Kedisiplinan dan Kejujuran

30 menit lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. PDI Perjuangan menggelar perayaan HUT ke-51 dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate' alias kebenaran pasti menang yang dilaksanakan secara sederhana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pesan Megawati untuk Kader yang akan Maju Pilkada 2024: Perkuat Kedisiplinan dan Kejujuran

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memimpin rapat konsolidasi menjelang Pilkada 2024 yang diikuti sejumlah kader.


Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

33 menit lalu

Pemetaan secara geologis Sesar gempa Baribis dari Serang di Banten sampai Purwakarta di Jawa Barat melintasi wilayah selatan Jakarta. (ANTARA/HO-BNPB)
Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.


Polda Banten Ungkap Perburuan Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Tetapkan 2 Tersangka dan 5 DPO

34 menit lalu

Anak badak bermain bersama induknya di Kebun Binatang Whipsnade. Spesies badak bercula 1 juga terdapat di wilayah Indonesia, salah satunya berada di Ujung Kulon, Banten. Dailymail
Polda Banten Ungkap Perburuan Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Tetapkan 2 Tersangka dan 5 DPO

Kepala Bidang Humas Polda Banten Kombes. Didik Hariyanto menyatakan dua orang telah menjadi tersangka dalam kasus perburuan badak bercula satu.


Hammersonic 2024 Segera Digelar, Ada Lamb of God hingga Yngwie Malmsteen

34 menit lalu

Aksi para
Hammersonic 2024 Segera Digelar, Ada Lamb of God hingga Yngwie Malmsteen

Hammersonic adalah festival musik metal terbesar se-Asia Tenggara yang diadakan setiap tahun di Jakarta. Siapa saja line up tahun ini?


Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

34 menit lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional


Proyek IKN Tetap Jadi Prioritas Prabowo-Gibran, TKN Pastikan 8 Program Unggulan Masuk RAPBN 2025

43 menit lalu

Proyek IKN Tetap Jadi Prioritas Prabowo-Gibran, TKN Pastikan 8 Program Unggulan Masuk RAPBN 2025

Proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN tetap menjadi prioritas dalam RAPBN 2025 ketika pemerintahan Prabowo-Gibran resmi berjalan.


BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

45 menit lalu

Ilustrasi hujan di Jakarta. TEMPO/Frannoto
BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.