Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Format Juru Bicara Pemerintah

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Abdul Salam Taba, Pemerhati Teknologi Informasi dan Komunikasi

Gagasan Asvi Warman Adam agar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menjadi juru bicara pemerintah (Koran Tempo, 8 Agustus 2014) menarik dicermati. Sebab, setelah diberangus Gus Dur, belum ada kementerian/lembaga yang piawai dan bisa menjembatani komunikasi serta informasi program pemerintah dengan rakyat selayaknya Departemen Penerangan pada masa Orde Baru.

Tepatkah penugasan Kemkominfo sebagai juru bicara pemerintah sekaligus pembina dan regulator dalam bidang pos, teknologi informasi, serta komunikasi (TIK)? Secara fungsional, keberadaan lembaga yang bisa mensosialisasi program kerja pemerintah secara tepat sehingga mudah diterima masyarakat memang diperlukan.

Namun tak harus dibentuk direktorat jenderal baru sebagaimana diusulkan Asvi. Sebab, sudah ada Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP), yang selama ini bertugas mensosialisasi program kementerian/lembaga, khususnya di Kemkominfo. Yang perlu dilakukan hanya memaksimalkan fungsi dan merevitalisasi kemampuan pegawai Ditjen IKP agar program kerja Jokowi-JK bisa disosialisasi secara lebih kreatif, modern, dan demokratis.

Masalahnya, format tersebut tidak mengakomodasi harapan serta tuntutan praktisi dan asosiasi industri TIK, termasuk netizen, yang banyak berkontribusi memenangkan Jokowi-JK. Mereka berharap Kemkominfo berperan sebagai regulator teknis mandiri dan melepas fungsi kehumasannya kepada Sekretariat Negara (Detik.com, 23 Agustus 2014).

Secara praktis, tuntutan tersebut logis. Sebab, tanpa fungsi kehumasan, Kemkominfo bisa fokus mengatur dan membangun infrastruktur TIK tanpa terbebani kepentingan lain (politik), misalnya.Hal tersebut mempercepat terwujudnya broadband economy dan masyarakat berbasis informasi (knowledge-based society), yang berdampak meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia, baik secara regional maupun global.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, perkembangan industri TIK akan terdorong secara nasional. Sebab, pengelolaansektor TIK, dengan segala model bisnis dan layanan yang mengikuti serta regulasinya, lebih terarah dan akomodatif terhadap kemajuan teknologi dan menjamin kepastian berusaha. Akibatnya, operator terpacu untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas layanannya dengan tarif terjangkau.

Selain itu, untuk meningkatkan kinerja dan menghindari timbulnya intervensi politik, Kemkominfo sebaiknya tidak lagi berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia, melainkan dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Dari paparan singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemerintah Jokowi-JK dalam membentuk kementerian TIK tersendiri serta memaksimalkan potensi pegawai hasil penggabungan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik dengan Kementerian Sekretariat Negara akan berimplikasi ganda. Selain meningkatkan kinerja dan mempercepat realisasi program kerja utama Jokowi-JK, seperti Indonesia Sehat dan Indonesia Cerdas, serta menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan berupaya memberantas korupsi berbasis TIK (by system), rencana di atas memastikan adanya lembaga kehumasan yang kuat dan berkemampuan dalam menjembatani komunikasi serta informasi program pemerintah kepada segenap lapisan masyarakat.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

27 Oktober 2019

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya sesama menteri Jokowi, Susi Pudjiastuti, di akun Instagram, Sabtu, 26 Oktober 2019. instagram.com/ignasius.jonan
Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

Mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya, Susi Pudjiastuti.


5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersiap untuk foto bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 saat acara perpisahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.


Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

18 Oktober 2019

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. (ANTARA News/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

Nasir juga mendorong agar badan riset dan inovasi nasional segera dibentuk di pemerintahan Jokowi mendatang.


Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

18 Oktober 2019

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menunjukkan tiket perjalanan kereta bandara disela peresmian layanannya di Stasiun KA Bandara Manggarai, Jakarta, Sabtu, 5 Oktober 2019. Kereta pertama dari Manggarai yaitu pada pukul 05.10 WIB, sedangkan dari Soekarno Hatta kereta pertama berangkat pukul 06.20 WIB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

Sejumlah menteri mulai mengemas barangnya dari rumah dinas, termasuk Budi Karya.


Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

18 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo. TEMPO/Ijar Karim
Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

Jokowi menyatakan setiap hari adalah hari yang spesial dalam kabinet kerja jilid I.


Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

18 Oktober 2019

Menteri Ketenagakerjaan M.Hanif Dhakiri saat memberikan arahan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program Ketenagakerjaan Tahun 2020 dengan tema
Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

Hanif mengungkap tantangan sejumlah isu ketenagakerjaan mendatang yakni ekosistem ketenagakerjaan perlu ditransformasi menjadi lebih fleksibel.


Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersiap untuk foto bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 saat acara perpisahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.


Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai Bersama Para Menterinya

18 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersiap untuk foto bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 saat acara perpisahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai Bersama Para Menterinya

Sejumlah menteri menampilkan kebolehannya dalam bernyanyi termasuk di antaranya Mendikbud Muhadjir Effendy yang menyanyikan lagu Stuck on You dan Yell


Akbar Tandjung Bocorkan Calon Kabinet Jokowi Jilid II

15 Oktober 2019

Menteri Kabinet Kerja mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara, Jakarta, Kamis 3 Oktober 2019. Menurut Jokowi, dalam lima tahun ini banyak yang telah dilakukan para menteri dalam memajukan serta membangun Indonesia. TEMPO/Subekti.
Akbar Tandjung Bocorkan Calon Kabinet Jokowi Jilid II

Akbar Tandjung mengatakan calon menteri dari partai hanya sedikit dalam komposisi Kabinet Jokowi Jilid II.


Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna

3 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) memasuki ruang pelantikan anggota DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selasa, 1 Oktober 2019. ANTARA
Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna

Jokowi dalam sidang kabinet paripurna terakhirnya bersama Jusuf Kalla mengucapkan terimakasih kepada para menteri dan pimpinan lembaga.