Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nama-nama yang Baik

image-profil

image-gnews
Iklan

EH Kartanegara,
Wartawan

Betapa terkejut Annemarie Schimmel ketika, suatu pagi, ketika membaca judul berita koran Pakistan Times, yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berbunyi: "Pertolongan Allah Tewas Kecelakaan di Jalan." Muncul bisikan dalam hati: bagaimana mungkin "Pertolongan Allah" mengalami kecelakaan?

Dalam buku tentang nama-nama yang baik, Islamic Names: An Introduction-Islamic Surveys (Edinburgh University Press, England, 1995), profesor bahasa Arab dan studi-studi Islam itu menulis: "Pertolongan dari Allah" ternyata nama seorang lelaki yang rupanya dicomot secara acak oleh orang tuanya dari sebaris ayat Al-Quran.

Teks aslinya diambil dari potongan surat Ash-Shaff ( 61 ): 13 berbunyi nashrun min Allah (pertolongan dari Allah), yang jika dilafalkan menjadi nashrum minallah. Ya, Nashrun itulah yang mati akibat kecelakaan.

Tentang nama-nama yang baik, menurut riset mendalam Schimmel di sepanjang Jazirah Islam, menunjukkan keunikan yang sangat khas Islam, sekaligus menunjukkan ketaatan dan keyakinan kaum terhadap Al-Quran dan hadis. Lewat kitab suci itu Tuhan menyediakan ribuan nama yang bukan hanya sangat indah, tapi juga bermakna, filosofis, bermuatan doa, harapan, dan ajaran kebaikan bagi manusia.

Tuhan sendiri menyebut diri-Nya dengan nama-nama yang mencerminkan sifat-sifat-Nya yang serba baik; Asma' Al-Husna. Nama-nama itu-Rahman, Rahim, 'Aziz, Ghaffar, dan seterusnya-sekaligus bisa dijadikan himpunan doa Al-Asma' Al-Husna. M. Quraish Shihab menyusun doa-doa itu dalam sebuah buku yang laris, Doa Al-Asma' Al-Husna (Doa yang Disukai Allah).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan meminjam nama-nama itu, nama seorang anak keluarga Islam yang terlebih dulu disematkan melalui upacara akikah-lengkap dengan menyembelih kambing segala-merupakan ibadah sakral sebagaimana dituntunkan Rasulullah. Nama-nama yang baik, nama-nama sakral dari langit, menggemakan keagungan dan kemuliaan Sang Pencipta bagi peradaban luhur manusia di bumi.

Dalam pandangan Schimmel, selalu ada makna besar, agung, dan mulia di balik nama-nama yang baik itu. Alasan itu pula yang sering menggetarkan hatinya saat menelaah sekian ribu nama islami, yang dalam rentetan sejarahnya telah bercampur-baur dengan berbagai kata dan dialek lokal, dari Mesir, Turki, Pakistan, India, Maroko, Arab Saudi, Yaman, Iran, hingga Afganistan. Dari sini bisa diketahui manusia pada hakikatnya bersaudara bukan hanya karena hubungan darah-bukankah sama-sama keturunan Adam-tapi juga kesamaan nama.

Makna besar, agung, dan mulia itu pula rupanya yang luput (atau dilalaikan?) dari pemahaman banyak orang. Seseorang bernama 'Ali atau sering ditulis Ali, misalnya, boleh jadi tak paham bahwa nama itu sesungguhnya sematan keagungan Tuhan. Nama ini berasal dari kata dasar 'Ala ("Yang Maha Tinggi" ), yang semestinya diucapkan dengan bibir gemetar dalam sujud saat seseorang khusyuk salat. Bagaimana mungkin "Yang Maha Tinggi" ternyata justru terlibat tindak pidana korupsi?

Annemarie Schimmel akan terkejut berkali-kali membaca koran di Indonesia yang memuat sederet panjang nama koruptor yang semuanya tak ada nama yang buruk. Pemberian nama yang baik, menurut Schimmel, adalah sebentuk anugerah Tuhan. Segala tindakan buruk yang dilakukannya itu mau disebut apa kalau bukan pengingkaran terhadap anugerah Tuhan? *

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

3 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

7 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

42 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

50 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul