Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengatasi Inflasi Lewat Pemberdayaan Masyarakat Miskin

image-profil

image-gnews
Iklan

Dian Ediana Rae,
Kepala BI Jawa barat

Lebih dari 70 persen penyebab inflasi di Indonesia berasal dari sisi pasokan. Melihat data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik, jumlah orang miskin dan penganggur di Indonesia masing-masing mencapai 28,28 juta orang dan 7,15 juta orang. Kondisi ini bisa lebih parah jika menggunakan standar ukuran kemiskinan yang berbeda. Walhasil, dapat disimpulkan bahwa sekitar 11,25 persen rakyat Indonesia tidak atau kurang berkontribusi terhadap produktivitas perekonomian, atau bahkan menjadi beban perekonomian Indonesia.

Merujuk pada komposisi kontribusi usaha yang berpotensi dijadikan sarana pemberantasan kemiskinan dan pengangguran, sudah sewajarnya pemerintah memberi perhatian yang lebih besar bagi pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Meski jumlah pelaku UMKM mencapai 99 persen dari jumlah total perusahaan di Indonesia, kontribusinya secara nasional baru sekitar 7 persen.

Hal ini menunjukkan terbatasnya kontribusi saham (share) UMKM terhadap GDP. Dilihat dari distribusi sektoral tenaga kerja, sektor pertanian masih dominan. Lebih dari 34,55 persen tenaga kerja berada dalam sektor pertanian. Ironisnya, justru Indonesia masih menghadapi persoalan mendasar, yakni keamanan pangan (food security).

Ini tidak saja menimbulkan inflasi dari aspek keseimbangan permintaan dan penawaran, tapi juga inflasi yang terjadi akibat barang-barang komoditas yang diimpor (imported inflation). Karena itu,  program mengatasi inflasi bisa sekaligus digabungkan dengan program pemberantasan kemiskinan/penggangguran serta ketahanan pangan.

Upaya mengatasi masalah inflasi di Indonesia tidaklah sederhana. Sebab, masih terdapat  faktor fundamental yang mengganggu bekerjanya mekanisme pasar secara sempurna, antara lain masih kurangnya produktivitas, kurang memadainya infrastruktur (seperti jalan raya dan pasokan listrik), serta distorsi pasar. Begitu  juga jaringan distribusi dan pemasaran, yang masih memiliki kelemahan struktural.  Semua itu merupakan hilir dari kapasitas fiskal pemerintah yang masih terbatas karena beban subsidi BBM dan listrik telah mencapai sekitar Rp 363 triliun. Adapun defisit fiskal berdasarkan undang-undang dibatasi tidak boleh melampaui 3 persen.

Identifikasi persoalan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia harus digarap secara lebih komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Profil dan karakteristik para penganggur dan orang miskin harus dibedah tuntas, dari kategori kemiskinan, tingkat pendidikan, lokasi, hingga potensi daerah berpenduduk miskin. Informasi seperti ini  dapat dikolaborasikan dengan data penyebab inflasi, seperti produksi yang rendah dari holtikultura, ketergantungan pada bahan baku impor untuk produk-produk tertentu, dan lain sebagainya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah dan anggota DPR yang baru perlu mengambil langkah sesegera mungkin untuk mengakhiri subsidi BBM dan merelokasi subsidi BBM untuk program-program afirmatif yang cerdas dan terukur demi memberantas pengangguran dan kemiskinan sekaligus mengatasi goncangan dari administered prices, yang merupakan salah satu penyebab utama inflasi di Indonesia.

Seiring dengan keterbatasan ruang gerak fiskal, masih banyaknya kelemahan struktural dalam perekonomian, dan masih terjadinya policy mismatch dalam berbagai sektor perekonomian-serta jika merujuk pada peran Bank Indonesia sebagai otoritas moneter-tampaknya harus mulai diwacanakan kembali peran BI sebagai lembaga negara yang independen dan tidak semata-mata memiliki sasaran tunggal (single goal) untuk memelihara nilai mata uang rupiah. Ia juga menciptakan peran lebih luas dalam pertumbuhan ekonomian serta penciptaan kesempatan dan lapangan kerja seperti yang pernah dimilikinya sebelum 1999.  

Apabila kewenangan ini dapat diperoleh kembali, BI dapat secara langsung mempengaruhi sisi pasokan dalam perekonomian sekaligus memainkan perannya dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran.  Pertimbangan lainnya untuk mengembalikan peran BI  adalah persoalan kemiskinan dan pengangguran ,yang menimbulkan dilema dalam kebijakan moneter.

Dilema ini dirasakan ketika BI menetapkan kebijakan moneter ketat dalam upaya pengendalian perekonomian jangka menengah dan panjang. BI sering menjadi sasaran kritik para pengamat dan kalangan pengusaha yang menganggap kebijakan moneter sebagai penghambat pertumbuhan perekonomian yang berpotensi mengurangi kapasitas penciptaan kesempatan kerja baru serta penghapusan kemiskinan.

Padahal, di sisi lain, di tengah keterbatasan kebijakan fiskal yang mendasar, akan sangat diperlukan kebijakan moneter untuk menghindari kondisi perekonomian yang lebih buruk. Kondisi ini memerlukan langkah-langkah tepat, terarah, dan terukur untuk mencari keseimbangan antara kepentingan stabilitas moneter dan kelanjutan upaya mengatasi penggangguran serta kemiskinan. Ke depan, pemerintah dan BI dapat mengelaborasi persoalan-persoalan fundamental perekonomian bangsa secara sinergis dan komplementer.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

1 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?


Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

3 hari lalu

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2023 di Menko Perekonomian, Jakarta, Senin, 5 Februari 2024. Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi 2023 mencapai 5,05 persen atau lebih rendah dibandingkan tahun 2022 dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,31 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.


Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

3 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ketika ditemui usai Salat Idulfitri 1445 H di Masjid Ainul Hikmah, DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Defara
Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.


Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

4 hari lalu

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, saat ditemui di area acara Peresmian Pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, pada Kamis, 15 Februari 2024 di JIExpo Convention Center & Theater, Jakarta Utara. TEMPO/Adinda Jasmine
Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.


ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

8 hari lalu

Logo ADB atau Asian Development Bank. (adb.org)
ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.


Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

8 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusana Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani memaparkan Roadmap Perekonomian Indonesia 2024-2029 dalam acara Dialog Apindo Capres 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.


Benarkah THR 100 Persen ASN Tak Bisa Mendongkrak Perekonomian? Ini Kata Bank Indonesia

28 hari lalu

Pembeli beristirahat di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Pemerintah akan kembali menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1 persen menjadi 12 persen, yang mulai berlaku pada tahun depan atau per 1 Januari 2025.  TEMPO/Tony Hartawan
Benarkah THR 100 Persen ASN Tak Bisa Mendongkrak Perekonomian? Ini Kata Bank Indonesia

Pemerintah akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp99,5 triliun untuk THR dan gaji ke-13 aparatur sipil negara tahun ini.


THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

29 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Antara
THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

Ekonomi CORE Eliza Mardian mengatakan, THR dan gaji ke-13 ASN tak berdampak signifikan bagi perekonomian.


Cenderung Menguat, Analis Sebut Investasi Emas Tahun Ini Menjanjikan

37 hari lalu

Ilustrasi emas. Shutterstock
Cenderung Menguat, Analis Sebut Investasi Emas Tahun Ini Menjanjikan

Analis pasar sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan prospek investasi emas tahun ini akan menjanjikan.


Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

44 hari lalu

Dua siswa membawa tempat berisi makan saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis itu. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

Ekonom senior UI Faisal Basri menentang rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran.