Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buruh Batik

image-profil

image-gnews
Iklan

Heri Priyatmoko,
Anggota Tim Pusaka Kota Surakarta

"Carilah suami tukang ngecap batik, karena lebih banyak duitnya ketimbang pegawai negeri yang bergaji terlalu sedikit." Begitulah nasihat orang tua terhadap putrinya pada periode pasca-kemerdekaan hingga 1970-an. Secuil fakta historis, buruh batik pada suatu masa pernah menjadi idaman kaum perempuan lantaran penghasilannya terbilang besar. Bahkan, jenis pekerjaan ini juga diimpikan para lelaki yang tak bisa bersekolah tinggi.

Saban kali kita merayakan Hari Batik Nasional, yang jatuh pada 2 Oktober, keberadaan buruh batik nyaris terlupakan. Mereka hidup dalam kesenyapan di tengah kemeriahan perayaan yang bermisi melestarikan warisan budaya Nusantara itu.

Dalam perusahaan industri batik rumahan, pekerjaan buruh batik terbagi menjadi beberapa jenis, sebut saja tukang cap, kuli babar, kuli celep, kuli beret, kuli kerok, pengubeng (pembatik), dan kuli kemplong. Potret kedekatan buruh dengan juragan diibaratkan seperti daging dan kulit, sulit diceraikan. Hubungan sosial mereka layaknya abdi dalem dengan raja di lingkungan keraton. Sejarah dunia perbatikan di Surakarta, misalnya, melukiskan ikatan batin antara buruh dan sang majikan dalam sebaris idiom lokal: pejah gesang nderek mbok mase. Terjemahan bebasnya, mengabdi secara total kepada juragan batik.

Memang, tak jarang kelompok buruh menjelma bak prajurit istana sewaktu pecah konflik yang melibatkan juragan mereka dengan perusahaan batik di lain tempat. Para tukang siap angkat pentungan dan berani ikut tawuran demi membela kehormatan serta usaha milik majikan mereka. Rasa persaingan yang tinggi antar--perusahaan adalah hal yang lumrah dalam lingkaran bisnis batik. Sejarawan sepuh Soedarmono, melalui tesisnya bertajuk "Pengusaha Batik di Laweyan Solo Awal Abad 20" memotret kenyataan itu dalam sepucuk kalimat: parit merah lawan parit darah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Spirit kewirausahaan dan etos kerja bos batik kadang menetes ke dalam tubuh si buruh, yang sudah mengabdi di situ selama belasan hingga puluhan tahun. Saking intimnya, kepercayaan penuh yang diberikan majikan kepada buruh acap tidak terbatas. Sampai-sampai modal untuk mendirikan perusahaan kecil diberikan oleh sang majikan dengan pengembalian secara cicilan.

Inilah realitas apik yang perlu dikabarkan ke sidang pembaca bahwa merebaknya industri batik rumah tangga dan majunya pasar sandang di Jawa bermula dari sambung rasa dan ikatan persaudaraan buruh-majikan. Eloknya, buruh tidak dibelenggu. Tuannya tidak takut disaingi. Justru mereka memberi peluang seluas mungkin agar buruh melebarkan sayap dan mempraktekkan ilmu yang diperoleh dari tempatnya bekerja. Buruh yang punya kemampuan lebih, terutama ngecap, menduduki level teratas. Selain itu, mereka gampang bermobilitas vertikal, yaitu naiknya status sosial dari pekerja perusahaan menjadi pengusaha menengah atau besar.

Demikianlah, buruh adalah katup pengaman perusahaan batik sekaligus kelompok yang memegang peran kunci hidup-matinya batik di Indonesia. Dalam hal ini, tugas pokok pemerintah Joko Widodo adalah memikirkan regenerasi para buruh batik. Pasalnya, usia mereka kian menua dan generasi sekarang emoh bercita-cita menjadi buruh ngecap layaknya pada 1970-an. Mungkin ini bisa menjadi agenda kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendatang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

13 jam lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

25 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

27 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

44 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

51 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

5 Februari 2024

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

5 Februari 2024

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.