Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

FPI dan Landasan Dakwah Habib

image-profil

image-gnews
Iklan

Husein Ja'far Al Hadar,
Penulis

Sejak awal masa Islam, Yaman menempati posisi penting di mata Nabi Muhammad. Karena itu, ketika Imam Ahmad al-Muhajir (820-924 Masehi) justru memilih berhijrah ke "kawasan kosong" (empty quarter), yang dulunya dikenal dengan nama Wadi Hadhramaut (lembah Hadhramaut, Yaman) yang tandus dan tak strategis itu, keputusan itu diyakini dan disebut-sebut mengandung sebuah rahasia (asrar) besar. Dan ternyata, memang dari sanalah salah satu arus dakwah Islam berbasis damai, cinta kasih, dan akulturatif bergerak ke kanan hingga Asia Tenggara (khususnya Indonesia). Ini berbeda dengan arus dakwah Islam ke kiri (sampai Andalusia, Eropa) yang cenderung bercorak perang, penaklukan, politis, dan melawan jejak sejarah dan budaya Yahudi-Kristen yang telah ada sebelumnya.

Dakwah dari Hadhramaut itu dibawa oleh kalangan habaib (jamak dari kata habib), yakni keturunan Nabi Muhammad. Dari segi morfologi (sharf) saja, habib berarti "yang dicinta" (obyek-maf'ul) atau "yang mencinta" (subyek-fail). Sebab, cinta menjadi roh dakwah Islam yang dibawa para habib yang berbasis Thariqah 'Alawiyah, ajaran praktis tasawuf yang dipegang dan diajarkan secara turun-temurun oleh para habib, serta menjadi pedoman dakwah mereka.

Ajaran cinta dan damai yang menjadi roh dakwah Islam para habib itu telah diteguhkan sejak awal oleh Faqih al-Muqaddam-pendiri  Thariqah 'Alawiyah-dengan simbolisasi upacara pematahan pedang di depan para pengikutnya sebagai bentuk ditinggalkannya metode kekerasan dalam dakwah Islam. Itulah yang kemudian menjadi landasan (platform) dakwah Islam kalangan habib hingga kini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Platform itu pun didasarkan pada sikap Sayyidina Ali yang dalam situasi tersulit sekalipun, yakni menghadapi brutalitas kekerasan kaum Khawarij, tetap konsisten pada jalur damai (tahkim). Itu pula yang diperlihatkan Faqih al-Muqaddam dan generasi awal para habib di Hadhramaut yang tetap pada jalur damai, meskipun menghadapi brutalitas kekerasan 'Ibadiyah (sekte Khawarij) ataupun kaum Qaramithah yang sangat kejam dan barbar. Rumus mereka, yakni amar ma'ruf dan nahi munkar, tak akan bisa tegak dan sukses tanpa jalur damai yang berbingkai rahmat dan cinta.  

Sebagaimana dikemukakan pengamat seperti Mark Woodward (Arizona State University, penulis Islam in Java) dan Engseng Ho (Duke University, penulis The Graves of Tarim), platform dakwah para habib itu juga bersifat inklusif, sebagai pengejewantahan rahmat-Nya. Ini terlihat hingga kini, di mana para habib itu biasanya menerima murid tanpa melihat latar belakang atau kelas sosialnya: dari preman hingga kalangan pinggiran. Adapun naluri "kekerasan" yang mungkin ada pada mereka justru diarahkan oleh para habib itu kepada mujadalah dalam tradisi tasawuf, yakni pelumpuhan nafsu-nafsu rendah. Adapun dalam konteks politik, sesuai dengan platform, para habib itu biasanya cenderung menjaga jarak, walau juga tetap menjaga pengaruhnya sebatas untuk kepentingan (maslahat) dakwah dan umat.

Itulah platform dakwah Islam para habib yang kian terasa absen di Front Pembela Islam (FPI). Platform itu sudah jelas secara konseptual dan teruji secara praktis dalam kondisi tersulit sekalipun. Dengan demikian, tak ada landasan untuk tak kembali pada khitah platform itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

23 jam lalu

Enam penjabat Walikota dan Bupati diambil sumpah saat dilantik oleh penjabat Gubernur Bey Machmudin di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 20 September 2023. Enam kepala daerah sisa masa jabatan 2023-2024 yang dilantik adalah Pj Walikota Bekasi Gani Muhammad, Pj Walikota Sukabumi Kusmana Hartadji, Pj Walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono, Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif, Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman, dan Pj Bupati Purwakarta Benny Irwan. TEMPO/Prima Mulia
Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya


Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

35 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Dok: StockXpert
Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

Narsisis spiritual akan menggunakan ajaran agama dengan maksud membuat orang memenuhi keinginannya atau menyalahkan tindakan orang lain.


Ini Respons Berbagai Pihak soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama

58 hari lalu

Suasana ijab kabul pasangan pengantin April dan Iyan di Kantor Urusan Agama, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Sabtu, 4 April 2020. TEMPO/IJAR KARIM
Ini Respons Berbagai Pihak soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama

Rencana Yaqut Cholil Qoumas menjadikan KUA sebagai sentral pelayanan keagamaan mendapat berbagai respons.


Soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama, Apa Kata SETARA Institute?

58 hari lalu

Pasangan calon pengantin, April dan Iyan bersiap menikah di Kantor Urusan Agama, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Sabtu, 4 April 2020. Pasangan ini terpaksa menunda rencana resepsi pernikahan mereka karena larangan selama pandemi virus corona. TEMPO/IJAR KARIM
Soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama, Apa Kata SETARA Institute?

Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan, mengatakan rencana KUA jadi tempat pernikah semua agama harus dituangkan dalam PP atau Perpres.


Apa Saja Agama Tertua di Dunia? Ini Daftar dan Sejarahnya

29 Januari 2024

Ada beberapa agama tertua di dunia, di antaranya adalah Buddha dan Hindu. Agama ini sudah muncul sekitar 1.500 SM. Berikut sejarahnya. Foto: Canva
Apa Saja Agama Tertua di Dunia? Ini Daftar dan Sejarahnya

Ada beberapa agama tertua di dunia, di antaranya adalah Buddha dan Hindu. Agama ini sudah muncul sekitar 1.500 SM. Berikut sejarahnya.


Ketua Fraksi PAN Ungkap Video Zulhas yang Bilang Orang-orang Tak Lagi Ucap Amin saat Salat Disalahartikan

20 Desember 2023

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas bersalaman dengan wraga usai blusukan di Pasar TOS 3000 Jodoh, Batam, Minggu (17/12/2023). TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Ketua Fraksi PAN Ungkap Video Zulhas yang Bilang Orang-orang Tak Lagi Ucap Amin saat Salat Disalahartikan

Ketua Fraksi PAN menyatakan tak ada sedikit pun niat Zulhas melecehkan agama.


10 Agama Terbesar di Dunia 2023 Berdasarkan Jumlah Pemeluknya , Islam Ke Berapa?

10 November 2023

Bangunan Gereja Ortodok di pulau Kizhi di Rusia ini menjadi bangunan kayu terbesar dan tertinggi di dunia. Tinggi bangunan yang seluruhnya terbuat dari kayu ini mencapai 37,5 meter. Wayfaring.info
10 Agama Terbesar di Dunia 2023 Berdasarkan Jumlah Pemeluknya , Islam Ke Berapa?

Berikut daftar 10 agama terbesar di dunia 2022 berdasarkan jumlah pengikutnya, pertama Kristen


UIN Jakarta Undang 64 Peneliti Dalam & Luar Negeri Bicara Agama, Sains & Teknologi

6 November 2023

Asep Saepudin Jahar. antaranews.com
UIN Jakarta Undang 64 Peneliti Dalam & Luar Negeri Bicara Agama, Sains & Teknologi

Forum ICONIST 2023 kumpulkan penelitia dalam dan luar negeri bahas relevansi agama menghadapi kecanggihan teknologi dan perubahan iklim.


Semua Kalangan Diundang ke Aksi Bela Palestina Besok, MUI: Tidak Usah Pikir Agama

4 November 2023

Massa dari Koalisi Indonesia Bela Baitul  Maqdis (KIBBM) melakukan aksi bela Palestina di Lapangan Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Minggu, 15 Oktober 2023. Dalam aksinya, mereka melakukan doa bersama dan menggalang dana untuk memberi dukungan untuk warga Palestina. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Semua Kalangan Diundang ke Aksi Bela Palestina Besok, MUI: Tidak Usah Pikir Agama

Aksi Bela Palestina untuk menyuarakan kepada dunia bahwa masyarakat Indonesia menolak dan mengecam segala bentuk penjajahan oleh Israel.


Tanggapi Konflik Israel Palestina, PBNU Akan Gelar Forum Internasional dengan Pemuka Agama Dunia

1 November 2023

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf, berpidato perihal pendidikan pemilihan dan sosialisasi Pemilu 2024, seusai tanda tangan nota kesepahaman antara KPU dan PBNU di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Oktober 2023. TEMPO/Ihsan Reliubun
Tanggapi Konflik Israel Palestina, PBNU Akan Gelar Forum Internasional dengan Pemuka Agama Dunia

PBNU akan menggelar forum internasional dengan para pemuka agama dari berbagai penjuru dunia untuk menanggapi konflik Israel Palestina.