Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Politik Titipan

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - E.H. Kartanegara, Wartawan

Politik titipan. Dua kata itu kembali sering terdengar di antara pembicaraan dan analisis politik kontemporer kita.

Dari berbagai kajian sejarah politik di Indonesia, politik titipan ini menjadi salah satu tema menarik sekaligus menantang untuk ditelaah mendalam. Dalam sejarah pergerakan para tokoh politik kita pada dekade awal abad ke-20, misalnya, banyak momen dramatis muncul di sekitar makna "titip-menitip" ini. Kepada Cindy Adams, penulis buku Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang terkenal itu, konon, dengan suara bergetar, Presiden RI pertama itu menceritakan kisahnya pada masa remaja ketika oleh orang tuanya, Soekemi Sosrodihardjo, ia dititipkan pada H.O.S. Tjokroaminoto.

Di rumah pendiri Syarikat Islam itulah Sukarno yang masih berumur 16 tahun menimba ilmu sekaligus mereguk pengalaman dan mempelajari dinamika politik kala itu. Membaca banyak buku dan berdiskusi dengan sejumlah tokoh yang kemudian dikenal sebagai Bapak Pergerakan Nasional, seperti Sutomo, Wahidin Sudirohusodo, juga Abdul Muis, Agus Salim, Ahmad Dahlan, dan Tan Malaka.

Dari kajian sangat serius Benedict R.O'G. Anderson, Language and Power, Exploring Political Cultures in Indonesia, misalnya, kita dapat membaca perilaku politik para tokoh itu yang sebenarnya berangkat dari politik tradisional Jawa dengan gaya dan aturan Barat. Maklum, sebagian dari mereka bukanlah politikus kelas bangsawan, melainkan berasal dari kalangan priayi rendah. Kelas inilah yang dari awalnya adalah orang-orang desa yang dititipkan di keraton-keraton oleh orang tua mereka. Dari sinilah kata sowan tetap dilestarikan hingga sekarang.

Sowan-ungkapan kesopanan dalam bahasa Jawa yang menyatakan kedatangan "kawula" menghadap pihak yang lebih "dituakan", lebih dihormati-ini masih kita lihat di pesantren-pesantren saat para orang tua menitipkan anak-anak mereka kepada para kiai agar dididik menjadi santri. Bukankah dalam urusan politik, kita juga sering mendengar ungkapan "sowan politik" yang seolah menunjukkan mereka masih satu keluarga?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tema politik keluarga yang diselewengkan Soeharto dijadikan fokus kajian Saya Sasaki Shiraishi dalam Young Heroes: The Indonesian Family in Politics (Cornell; 1997), untuk menyoroti sepak terjang politik titipan yang dikendalikan Soeharto pada era Orde Baru. Dalam studi ringkas ini, kita menemukan pemahaman bahwa sungguh pun banyak ideologi dan buah pemikiran besar yang memukau, politik kita belum sepenuhnya bebas dari rekatan keluarga.

Dalam keluarga versi Orde Baru, politik tidak terbatas pada kelihaian mengelola kepentingan (management of interest), tapi yang lebih menentukan adalah kuasa Soeharto sebagai center of interest membagi berbagai paket politik titipan kepada kroninya. Di sinilah terletak kekuatan sekaligus kelemahan politik titipan versi Soeharto.

Ya, politik titipan bukan tidak memiliki kaitan dengan masa lalu. Tinggal bagaimana para wakil rakyat menggalang keberanian politik untuk meningkatkan kontrol yang menjadi hak mereka agar sejarah kelam Orde Baru tidak terulang lagi.

Bukankah dalam demokrasi, presiden, wakil presiden, dan para wakil rakyat sesungguhnya juga titipan? Mereka pemegang amanat rakyat, dan segala bentuk penyelewengan akan dibaca secara kritis oleh rakyat.  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putera-puteri Mantan Presiden di Peluncuran Yudhoyono Institute  

11 Agustus 2017

Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti  Yudhoyono di Ballroom Djakarta Theater Jalan MH. Thamrin, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta, 10 Agustus 2017. TEMPO/IRSYAN HASYIM
Putera-puteri Mantan Presiden di Peluncuran Yudhoyono Institute  

Sejumlah mantan menteri serta anak mantan presiden hadir dalam peluncuran The Yudhoyono Intitute yang dipimpin Agus Yudhoyono.


Agus Yudhoyono Resmikan Yudhoyono Institute, Sandiaga Pesan Ini  

10 Agustus 2017

Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Salahuddin Uno, bersama Agus Harimurti Yudhoyono menghadiri peresmian The Yudhoyono Institute di Djakarta Theater, 10 Agustus 2017. Tempo/Friski Riana
Agus Yudhoyono Resmikan Yudhoyono Institute, Sandiaga Pesan Ini  

Hadir dalam peresmian The Yudhoyono Institute yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga Uno ikut berkomentar.


Jusuf Kalla: Pengusaha Sebaiknya Tak Terjun ke Politik, tapi...

24 April 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi istri Mufidah Jusuf Kalla menunjukkan surat suara ketika memberikan suara pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di TPS 3 Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (19/4). Sebanyak 7.218.280 pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap berhak memberikan suara di 13.034 TPS pada pilkada yang diikuti pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Jusuf Kalla: Pengusaha Sebaiknya Tak Terjun ke Politik, tapi...

Menurut Jusuf Kalla, saat ini sudah banyak pengusaha yang kadung terjun ke dunia politik di usia muda.


Soal Program DP 0 Rupiah, Bos Lippo Tertarik Bantu Anies

20 April 2017

John Riady. REUTERS
Soal Program DP 0 Rupiah, Bos Lippo Tertarik Bantu Anies

John Riady mendukung program yang diluncurkan oleh Gubernur



terpilih, Anies Baswedan.


Simak Penjelasan Bank BRI Sebelum Tagih Janji Anies DP Rp 0

20 April 2017

Bank BRI
Simak Penjelasan Bank BRI Sebelum Tagih Janji Anies DP Rp 0

Berdasarkan aturan, program Anies menyalahi aturan DP kredit
pemilikan rumah (KPR).


Hanura Berjanji Dukung Jokowi Lagi di Pilpres 2019  

22 Desember 2016

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla dan Menko Polhukam Wiranto sambil berjalan menuju pesawat kepresidenan di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, 2 September 2016. Jokowi bertolak ke Tiongkok guna menghadiri KTT G20 di Hangzhou pada 4-5 September. ANTARA FOTO
Hanura Berjanji Dukung Jokowi Lagi di Pilpres 2019  

Partai Hanura akan terus mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga akhir masa jabatannya.


Cak Imin Curhat ke Jokowi Soal Kursi PKB

29 November 2016

Presiden Joko Widodo mengambil hidangan santap siang bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disela pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, 29 November 2016. TEMPO/Subekti
Cak Imin Curhat ke Jokowi Soal Kursi PKB

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah tidak menomor-duakan PKB.


Mengapa Ahok Kerap Marah di Depan Publik? Begini Ceritanya

24 Mei 2016

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok usai menjalani pemeriksaan terkait kasus pembelian lahan RS Sumber Waras, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, 12 April 2016. Tempo/Ghoida Rahmah
Mengapa Ahok Kerap Marah di Depan Publik? Begini Ceritanya

Pakar komunikasi politik menjelaskan kenapa Ahok kerap seperti tak bisa mengontrol emosinya.


Kualitas Politikus Perempuan Dinilai Merosot  

15 Maret 2016

Seorang anggota DPR menggunakan kursi roda usai mengikuti sidang paripurna dengan agenda Pidato Pembukaan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2013-2014 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (15/1). Tempo/Tony Hartawan
Kualitas Politikus Perempuan Dinilai Merosot  

Yayasan Satu Nama dan Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta menggelar diskusi untuk memperingati Hari Perempuan Internasional.


Janji Kampanye Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah Ditagih

20 Agustus 2015

Ganjar Pranowo. TEMPO/Suryo Wibowo
Janji Kampanye Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah Ditagih

Kartu petani dan kartu nelayan adalah janji kampanye Ganjar Pranowo sebelum jadi Gubernur Jawa Tengah.