Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesejahteraan Nelayan

image-profil

image-gnews
Iklan

Kadir,
Bekerja di Badan Pusat Statistik

Indonesia memiliki catatan sejarah gemilang sebagai negara maritim di masa lampau. Sayang, kebijakan pembangunan selama ini bias ke darat. Walhasil, laut yang menurut Bung Karno sejatinya merupakan sumber kekuatan dan kemakmuran bagi negeri ini malah terabaikan.

Kabar baiknya, pemerintah Jokowi-JK punya agenda besar untuk mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai negara maritim. Hal itu termanivestasi melalui visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Pada Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Asia Timur di Myanmar, Kamis pekan lalu, Jokowi menyatakan salah satu pilar utama yang diagendakan-dalam pembangunan lima tahun mendatang-untuk mengaktualisasi visi besar tersebut adalah Indonesia akan menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan melalui pengembangan industri perikanan. Hal itu bakal diwujudkan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama (Tempo.co, 13 November).

Bila terlaksana, hal tersebut bakal berdampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan nelayan. Hasil Sensus Pertanian 2013 (ST-2013) memperlihatkan, secara nasional, jumlah rumah tangga yang menggantungkan hidup pada kegiatan penangkapan ikan di laut (nelayan) mencapai 611 ribu rumah tangga. Jika diasumsikan rata-rata setiap rumah tangga terdiri atas empat anggota, itu artinya implementasi agenda besar Jokowi bakal berdampak langsung terhadap kondisi ekonomi sekitar 2,4 juta penduduk.

Faktanya, meski negeri ini diberkahi Tuhan dengan kekayaan laut (ikan) yang melimpah, sebagian besar nelayan masih hidup dalam belenggu kemiskinan. Hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial pada 2011 menunjukkan, sekitar 451 ribu rumah tangga dengan lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga di perikanan tangkap merupakan bagian dari 16 juta (30 persen) rumah tangga dengan status kesejahteraan berada pada strata paling bawah. Mudah diduga, sebagian besar adalah rumah tangga nelayan yang menggantungkan hidup pada kegiatan penangkapan ikan di laut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rendahnya tingkat kesejahteraan nelayan negeri ini juga tecermin dari rata-rata pendapatan yang diperoleh rumah tangga nelayan dari kegiatan penangkapan ikan. Hasil Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian 2013 memperlihatkan bahwa rata-rata pendapatan rumah tangga nelayan dari hasil melaut hanya Rp 28 juta per tahun atau sekitar Rp 2,3 juta per bulan.

Itu artinya, jumlah total pendapatan yang diperoleh seluruh rumah tangga nelayan di negeri ini dari hasil menangkap ikan hanya sekitar Rp 17 triliun per tahun. Tentu sebuah ironi. Bandingkan dengan kerugian negara akibat kegiatan pencurian ikan (illegal fishing) yang ditaksir mencapai ratusan triliun rupiah per tahun.

Jadi, tak usah heran bila dalam dasawarsa terakhir banyak nelayan yang "pensiun" untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik. Hasil ST-2013 memperlihatkan, jumlah rumah tangga nelayan telah berkurang sekitar 287 ribu rumah tangga atau sekitar 32 persen dalam sepuluh tahun terakhir.

Karena itu, agenda besar Jokowi untuk mengembangkan industri perikanan nasional dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama merupakan angin surga. Kita berharap hal itu dapat diwujudkan dan bukan hanya sekadar visi besar tanpa aktualisasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nelayan Korban Tabrakan di Perairan Perbatasan Batam-Singapura Belum Ditemukan

4 hari lalu

Basarnas terus melakukan pencarian terhadap satu orang nelayan korban tabrakan di perairan Batam-Singapura. Foto Humas Basarnas.
Nelayan Korban Tabrakan di Perairan Perbatasan Batam-Singapura Belum Ditemukan

Pencarian terhadap seorang nelayan yang menjadi korban tabrakan di perairan perbatasan Batam-Singapura terus dilanjutkan, Selasa, 3 September 2024.


Ikan Paus Beluga yang Diduga Mata-mata Rusia Ditemukan Mati

5 hari lalu

Ikan paus beluga yang dikira mata-mata Rusia, ditemukan  mati. Jorgen Ree Wiig/Sea Surveillance Service/Handout/NTB Scanpix via REUTERS
Ikan Paus Beluga yang Diduga Mata-mata Rusia Ditemukan Mati

Bangkai ikan paus yang dinamai Hvaldimir didapati mengapung di laut oleh seorang nelayan bersama anaknya.


Menjajal jadi Nelayan Tanpa Perahu di Desa Wisata Sambeng Borobudur

5 hari lalu

Seorang wisatawan mencoba membuat jala di Desa Wisata Sambeng, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. TEMPO/Mila Novita
Menjajal jadi Nelayan Tanpa Perahu di Desa Wisata Sambeng Borobudur

Di Desa Sambeng, pengunjung diajak membuat jala dan menebarnya di Sungai Progo. Ini merupakan bagian dari wisata Borobudur Trail of Civilization.


Cerita dari Nelayan Natuna: Saat Tidak Tangkap Ikan, Mereka Sediakan Jasa Wisata ke Pulau Senoa

6 hari lalu

Suasana pinggir pantai Pulau Senoa di Kabupaten Natuna saat pagi hari, Kamis, 29 Agustus 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Cerita dari Nelayan Natuna: Saat Tidak Tangkap Ikan, Mereka Sediakan Jasa Wisata ke Pulau Senoa

Ramli juga mengantarkan wisatawan yang hendak ke Pulau Senoa, Natuna, ketika sedang tidak mencari ikan.


WALHI: PSN Waterfront Land Surabaya Cacat Ekonomi hingga Lingkungan

6 hari lalu

Ilustrasi unjuk rasa penolakan Reklamasi. ANTARA FOTO
WALHI: PSN Waterfront Land Surabaya Cacat Ekonomi hingga Lingkungan

Walhi menyebut Waterfront Land adalah proyek reklamasi yang menyasar Kenjeran hingga Pantai Timur Surabaya


Cerita Nelayan Natuna: Melaut Enak dan Aman Zaman Susi Pudjiastuti

7 hari lalu

Ramli, seorang nelayan di Natuna mengatakan hasil tangkapan di era Menteri Susi Pudjiastuti jauh lebih banyak dibanding saat ini, Kamis, 29 Agustus 2024. TEMPO/M. Faiz Zaki
Cerita Nelayan Natuna: Melaut Enak dan Aman Zaman Susi Pudjiastuti

Nelayan Natuna mengatakan hasil tangkapan saat Susi Pudjiastuti jadi menteri lebih banyak daripada saat ini.


Rumah Detensi Ranai di Natuna Kosong 2 Tahun karena Tak Ada Nelayan Asing yang Ditangkap

7 hari lalu

Tampak depan Rumah Detensi di halaman belakang Kantor Imigrasi Kelas II TPI Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Kamis, 29 Agustus 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Rumah Detensi Ranai di Natuna Kosong 2 Tahun karena Tak Ada Nelayan Asing yang Ditangkap

Penangkapan nelayan asing yang mencari ikan biasanya dilakukan oleh TNI Angkatan Laut dan Bakamla. Rumah Detensi Imigrasi Ranai sudah lama kosong.


Pemkot Padang Serahkan 1.056 Kartu BPJS dan Kusuka bagi Nelayan

15 hari lalu

Penjabat Wali Kota Padang Andree Algamar memberikan sambutan dalam acara penyerahan kartu kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan di Padang, Jumat, 23 Agustus 2024. Sebanyak 1.056 nelayan memperoleh kartu kepesertaan BPJS. Dok. Pemkot Padang
Pemkot Padang Serahkan 1.056 Kartu BPJS dan Kusuka bagi Nelayan

Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, menyerahkan kartu kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka) kepada 1.056 nelayan di Kota Padang.


Enam Nelayan Diduga Menjadi Korban TPPO Kapal Berbendera Rusia

17 hari lalu

Ilustrasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking. REUTERS/Maxim Shemetov
Enam Nelayan Diduga Menjadi Korban TPPO Kapal Berbendera Rusia

Enam nelayan diduga sebagai korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) kapal berbendera Rusia.


2 Kapal Nelayan Tradisional Kepri Kembali Ditangkap Maritim Malaysia

18 hari lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
2 Kapal Nelayan Tradisional Kepri Kembali Ditangkap Maritim Malaysia

Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kepri berharap ada kerja sama kedua negara agar penangkapan kapal nelayan tidak terulang terus.