Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyiram atau Mencerabut Beringin Besar

image-profil

image-gnews
Iklan

Arya Budi, Research Associate pada Poltracking Institute

Babak baru politik nasional bisa jadi ditentukan beberapa hari ke depan dalam Munas IX Golkar. Ada dua hal yang menjelaskan Munas Golkar menjadi krusial dalam konstelasi politik nasional.

Pertama, Golkar teruji sebagai organisasi kepartaian yang mapan dan bisa dijelaskan dengan banyak kerangka teoretis pengorganisasian partai (Tomsa, 2008), dengan stok kader-politikus melimpah, sehingga posisi politiknya berpengaruh pada konstelasi inter-party politics.

Kedua, posisi politik terkini Golkar terlihat memimpin Koalisi Pendukung Prabowo (KPP) yang berkekuatan 52 persen dan terkonsolidasi cukup matang dengan kendali palu pimpinan Dewan dan alat kelengkapan Dewan, selain kekuatan 91 kursi parlemen terbesar kedua setelah PDIP. Di titik inilah, sesi pemilihan ketua umum baru Golkar pada Munas IX dengan debat perihal status-quo dan leadership renewal (pembaruan kepemimpinan) menjadi agenda paling krusial bukan hanya bagi Golkar, tapi juga bagi kepentingan politik KPP dan politik nasional secara keseluruhan. Walaupun, dalam kasus kepemimpinan partai di banyak negara, pembaruan kepemimpinan adalah bagian penting bagi survival strategy sebuah partai (Serenella Sferza, 2002).

Terkait dengan hal ini, Rapimnas VII Golkar di Yogyakarta tempo hari telah mengirimkan dua pesan penting: 1) ambisi ketua umum inkumben mempertahankan struktur ruling elite yang dipimpinnya melalui deklarasi "kesiapan" maju dalam Munas IX; 2) Ical memiliki kekuatan jangkar politik di daerah, minimal struktur provinsi alias DPD I. Meski demikian, klaim dukungan DPD I sebenarnya tidak selalu linier dengan kemenangan kandidat.

Pada Munas IX bisa jadi kontestannya tak sampai sejumlah nama yang sudah mendeklarasikan diri jika prasyarat dukungan 30 persen pemilik suara masih berlaku sebagaimana Tata Tertib Munas Riau Pasal 39 perihal mekanisme pencalonan ketua umum. Namun jika benar bahwa Aburizal Bakrie telah mendapatkan dukungan tertulis-institusional lebih dari 400 suara (tempo.co, 23 November 2014), bisa jadi Ical menang secara aklamasi, kecuali terdapat perubahan tata tertib munas yang menyatakan bahwa jika calon ketua umum mendapatkan dukungan lebih dari 50 persen, otomatis menjadi ketua umum terpilih.

Singkat cerita, potensi politik ketua umum inkumben Golkar memang besar, tapi hasil survei atas 173 pakar dan public opinion maker yang dilakukan Poltracking Institute pada awal November 2014 menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie merupakan tokoh Golkar paling tidak direkomendasikan sebagai satu dari delapan kandidat yang diukur. Riset ini menunjukkan bahwa 52 persen juri penilai yang terdiri atas akademikus di bidang sosial politik dan analis/peneliti politik memilih Aburizal Bakrie sebagai figur yang paling tidak direkomendasikan dibanding Agung Laksono (7 persen) atau Priyo Budi Santoso (2 persen), misalnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam hal ini, dari 10 aspek atau dimensi yang dinilai menggunakan interval poin 1-10, Ical hanya unggul pada dua aspek, yaitu aspek komunikasi elite (6,42 poin) dan kemampuan memimpin koalisi partai (6,48), yang masuk pada posisi urutan ketiga dan kedua. Sedangkan pada tujuh aspek lainnya, nilai Ical hanya berkisar 5,5 poin dengan posisi urutan kedua dari bawah dari delapan nama kandidat yang mendeklarasikan diri.

Namun, selain reputational disincentives akibat kekalahan Golkar pada pemilu legislatif dan kekalahan telak pilpres 2014 lalu atau persepsi publik soal personalitas dirinya, harus diakui bahwa Ical mempunyai positional incentives, yang mana posisinya sebagai ketua umum sekaligus bakal capres sepanjang 2011-2013 memungkinkan dirinya menanam jangkar politik di daerah yang terus berputar sepanjang roadshow kampanye bakal capres hingga menjelang munas partai.

Faksionalisasi yang dipimpin para calon ketua umum tentu semakin mengkristal dan, bisa jadi, dinamika faksi akan berujung pada model degeneratif (Boucek, 2009), yang saling menghancurkan karena konsolidasi kelompok yang retak menstimulasi bertumbuknya kepentingan-kepentingan individu elite di tiap faksi.

Namun jika faksionalisasi Golkar mampu dilembagakan dengan baik dalam Munas IX esok, dua model dinamika faksi bisa saja tercipta: 1) kooperatif, di mana blok politik yang ada di dalam partai pada akhirnya bernegosiasi untuk sebuah kepentingan organisasi partai, 2) dinamika faksi kompetitif, yakni faksi yang ada terkonsolidasi dengan baik, sehingga menciptakan kompetisi dengan substansi kompetisi pada pengaruh kebijakan dan jabatan publik.

Munas Golkar bisa saja memupuk-menyiram beringin yang mulai meranggas ditinggalkan pemilih, atau justru bisa mematahkan-mencerabut partai ini menjadi beberapa "beringin baru", bergantung pada resolusi politik dan elite pemimpin yang dihasilkannya.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

10 Januari 2024

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tiba di lokasi HUT ke-45 PDIP di JCC,  Senayan, Jakarta, 10 Januari 2018.  TEMPO/Subekti.
HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

HUT PDIP ke-51 pada 10 Januari 2024. Meskipun lahir pada 1973, tetapi keberadaan partai politik PDI Perjuangan bisa dirunut sejak 1927.


Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

3 Juni 2023

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberikan sambutan saat acara catatan akhir tahun 2011 dan Haul Gus Dur ke-2 di Jakarta, Kamis (29/12). ANTARA/Prasetyo Utomo
Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.


Politikus Senior Bicara Penyebab Elektabilitas PPP Anjlok: Konflik Internal hingga Dukungan ke Ahok

5 Januari 2023

Anggota DPR Fraksi PPP Ahmad Yani. Tempo/Tony Hartawan
Politikus Senior Bicara Penyebab Elektabilitas PPP Anjlok: Konflik Internal hingga Dukungan ke Ahok

Mantan Sekretaris Majelis PPP Ahmad Yani menanggapi soal elektabilitas partai berlambang Ka'bah itu yang anjlok dalam setiap survei.


Ditinggal Kader, Politikus PSI Bilang yang Antre Masuk Banyak

18 Desember 2022

Anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menghadiri pengambilan nomor urut 17 partai politik peserta Pemilu 2024 di KPU Rabu, 14 Desember 2022. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) nomor urut 15, Perindo nomor urut 16, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nomor urut 17. TEMPO/Magang/Martin Yogi Pardamea
Ditinggal Kader, Politikus PSI Bilang yang Antre Masuk Banyak

Sigit menjelaskan PSI masih tetap berada di jalan perjuangan melawan korupsi dan juga politik identitas.


Kader Banyak Keluar, Kultur di PSI Disebut Sudah Tidak Sehat

18 Desember 2022

Wakil Ketua DPW PSI DKI Rian Ernest di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. Tempo/Friski Riana
Kader Banyak Keluar, Kultur di PSI Disebut Sudah Tidak Sehat

Ujang mengatakan eksodus para kader senior PSI tersebut bisa berdampak serius kepada kontestasi pemilu 2024 mendatang.


Plt Ketua Umum PPP Tawarkan Suharso Monoarfa Posisi Ketua Majelis Pertimbangan

26 September 2022

Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono memberikan keterangan pers kepada wartawan didampingi Ketua DPW DKI Jakarta Guruh Tirta Lunggana di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Ahad, 25 September 2022. Tempo/Mutia Yuantisya
Plt Ketua Umum PPP Tawarkan Suharso Monoarfa Posisi Ketua Majelis Pertimbangan

Menurut Arwani, Mardiono dan Suharso membahas ihwal masa depan PPP, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2024.


Suharso Monoarfa Disebut Telah Hubungi Plt Ketua Umum PPP Mardiono

13 September 2022

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.Fotografer: Sarono SantosoBiro Humas, Kearsipan, dan Tata Usaha PimpinanKementerian PPN/Bappenas
Suharso Monoarfa Disebut Telah Hubungi Plt Ketua Umum PPP Mardiono

Achmad mengaku tidak mengetahui isi pembicaraan antara Suharso Monoarfa dan Mardiono. Menganggap membawa spirit yang baik.


Fraksi PPP Ganti Tamliha dari Kursi Pimpinan Komisi V DPR

13 September 2022

Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono menyerahkan dokumen pengurus baru PPP ke Kemenkumham. Dok. PPP
Fraksi PPP Ganti Tamliha dari Kursi Pimpinan Komisi V DPR

Sekretaris Fraksi PPP, Achmad Baidowi, menegaskan pencopotan Tamliha tidak berkaitan dengan konflik di internal partainya.


PPP Bantah Dugaan Romahurmuzy Ikut Lengserkan Suharso Monoarfa dari Ketum PPP

12 September 2022

Mantan Ketua Partai Persatuan Pembangunan Muchammad Romahurmuziy bersiap menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 22 Maret 2022. Mantan terpidana kasus suap jual beli jabatan di Kementerian Agama itu diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengurusan dana alokasi khusus (DAK) pada 2018. TEMPO/Imam Sukamto
PPP Bantah Dugaan Romahurmuzy Ikut Lengserkan Suharso Monoarfa dari Ketum PPP

Romy juga disebut mengulik jadwal kepulangan Suharso dari Paris agar proses pencopotannya sebagai Ketua Umum PPP berjalan tanpa kehadiran Suharso.


Staf Khusus Mensesneg Minta Konflik Internal PPP Tak Dikaitkan ke Istana

12 September 2022

Faldo Maldini. Twitter/@FaldoMaldini
Staf Khusus Mensesneg Minta Konflik Internal PPP Tak Dikaitkan ke Istana

Sejumlah pengamat mensinyalir adanya keterlibatan Istana dalam kisruh internal PPP. Proses pelengseran Suharso dinilai begitu cepat.