Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertaruhan Politik Golkar

image-profil

image-gnews
Iklan

Ridho Imawan Hanafi, Peneliti Soegeng Sarjadi Syndicate

Aburizal Bakrie dalam posisinya saat ini mendapat perlawanan politik dari pesaingnya dalam ikhtiar mempertahankan posisi ketua umum dalam Musyawarah Nasional IX Partai Golkar. Ketetapan untuk menggelar munas pada akhir November 2014 telah menyulut kecurigaan internal partai, utamanya yang berseberangan dengan Aburizal, bahwa ini jalan untuk memuluskan upaya Aburizal mempertahankan kekuasaan. Kubu Aburizal bergeming dengan kecurigaan tersebut. Bahkan, mereka seolah sengaja menggunakan munas sebagai amunisi untuk membuat lawan gagap.

Dari sudut waktu, penyelenggaraan munas pada akhir November memang menguntungkan Aburizal. Pasalnya, para lawan politik tidak memiliki tempo yang cukup untuk melakukan persiapan. Memang selama ini ada pembicaraan informal di antara mereka untuk menghadang Aburizal, namun sifatnya masih sporadis. Hal ini belum mengkristal menjadi perlawanan masif terhadap inkumben. Alih-alih, yang terlihat akhirnya cuma sebatas letupan kekecewaan atas kepemimpinan Aburizal.

Sementara itu, di sisi lain, meskipun Aburizal oleh sebagian dari mereka yang kecewa dikatakan gagal, selama masa kepemimpinannya telah mampu menanam investasi politik yang bisa kapan pun ia petik. Memegang posisi kendali partai telah memudahkan Aburizal melakukan konsolidasi politik sewaktu-waktu. Rentang jangkauan komunikasi yang dibangun selama lima tahun kepemimpinannya adalah modal politik yang tidak mudah disaingi lawan.

Tidak hanya itu, keuntungan lain yang dimiliki Aburizal adalah banyaknya para pesaing yang ingin maju menjadi ketua umum. Posisi ini sekilas memang memperlihatkan betapa tidak sedikit pihak yang menghendaki Aburizal lengser. Namun persebaran suara itu justru memperkuat posisi Aburizal. Dengan kata lain, apakah cukup melawan petahana dengan kekuatan suara yang tersebar? Tak bisa lain, para lawan harus mengkalkulasi kekuatan. Salah satunya adalah dengan me-resume perlawanan dari sedikit aras.

Toh, langkah seperti itu juga tidak mudah dilakukan. Para kandidat boleh berangkat dari niat dan visi yang berbeda, meskipun tujuan bisa sama, yakni melengserkan Aburizal. Namun apakah ada jaminan di antara para kandidat lawan tersebut tetap lurus berada dalam satu tujuan? Sebab, ketika arah perjalanan munas nanti berubah dari skenario yang dikehendaki, sehingga memungkinkan lawan bergandeng tangan dengan kawan, niat dan tujuan bisa mulai terlihat kabur. Dengan kata lain, penentang Aburizal bisa saja berbalik arah menjadi pendukung Aburizal, karena dalam posisi berhadapan dinilai tak lagi menguntungkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sudut lain, posisi internal Aburizal yang masih kuat tampaknya juga akan mendapat tambahan dukungan politis dari eksternal partai. Posisi Golkar saat ini berada dalam Koalisi Pendukung Prabowo (KPP). Kesolidan KPP akan terancam manakala posisi Ketua Umum Golkar tak lagi diduduki Aburizal. Sejauh ini, baru Aburizal yang tegas menginginkan Golkar tidak berubah haluan dari KPP. Sementara itu, para lawan masih belum sebenderang sikap politik Aburizal. Di sinilah ujian konsistensi Partai Golkar akan dilihat publik. Dan Aburizal memilih sikap ini.

Apakah dengan demikian Aburizal akan melenggang mudah di munas? Jawabannya bergantung pada seberapa besar perlawanan yang digelorakan penantang. Aburizal sendiri bukan minus celah. Dari rekam jejak kepemimpinannya selama lima tahun, prestasi elektoral-sebagai salah satu ukuran-tidak bisa dikatakan mengkilap. Kesolidan internal, meskipun bisa digapai, juga telah memunculkan riak faksi-faksi internal. Aburizal juga terlihat tidak ramah terhadap perbedaan pandangan di antara kader, dan lebih memilih jalan pemecatan.

Eksplorasi terhadap kelemahan kepemimpinan Aburizal ini bisa menjadi instrumen para penantang dalam menggalang dukungan. Sebagai hajat partai, memilih pemimpin partai, seperti diungkap Susan Scarrow dalam Implementing Intra-Party Democracy (2005), merupakan fase krusial. Kenapa? Karena hal itu akan digunakan untuk mendefinisikan citra dan wacana politik: mau dibawa ke mana partai ini? Golkar mau tidak mau juga akan berhadapan dengan tahun puncak politik 2019, di mana pemilihan legislator dan pemilihan presiden akan serentak.

Menyadari kebutuhan itu, pertimbangan matang dalam memilih ketua umum sepantasnya dilakukan Golkar. Apakah akan tetap memilih berada pada jangkar status quo, atau melakukan perubahan. Pemimpin partai politik adalah salah satu aspek produk partai yang penting, di mana publik akan menaruh perhatian (Marshment dan Rudd, 2003). Partai Golkar sejauh ini sebenarnya tidak terlalu menggantungkan diri pada sosok figur. Namun, seiring dengan waktu, pengaruh sosok lambat laun telah menariknya masuk dalam jebakan personalisasi. *


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

5 Agustus 2023

Bendera dan Atribut Partai menghiasi lokasi berlangsungnya Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, 6 Desember 2014. Munas tandingan yang dilaksanakan oleh Presidium Penyelamat Partai Golkar ini rencananya akan dihadiri oleh 240 DPD provinsi dan kabupaten/kota. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

Berikut jumlah kursi yang diperoleh Partai Golkar dari Pemilu 2009, 2014, dan 2019 yang semakin menurun. Bagaimana prospek di Pemilu 2024?


Munaslub Golkar, Benarkah untuk Lengserkan Airlangga Hartarto? Begini Pro-Kontra Para Tokoh

31 Juli 2023

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri) berbincang dengan Sekjen Lodewijk Freidrich Paulus (kedua kanan) usai melakukan pertemuan dengan jajaran ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi se-Indonesia di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu 30 Juli 2023. Dalam pertemuan itu seluruh jajaran DPD Partai Golkar Provinsi se-Indonesia menyatakan menolak isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) dan akan terus fokus memenangkan Golkar dalam Pemilu 2024 di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Munaslub Golkar, Benarkah untuk Lengserkan Airlangga Hartarto? Begini Pro-Kontra Para Tokoh

Kader Partai Golkar ada yang mengusulkan munaslub Golkar menjelang Pemilu 2024, apakah upaya mendongkel Airlangga Hartarto? Ini pro-kontra para tokoh.


Klaim Partainya Solid, Politikus Golkar Tegaskan Tak Akan Ada Munaslub

30 Juli 2023

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto bersiap memberikan keterangan usai melakukan pertemuan dengan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani di Jl Tirtayasa Raya No 32, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Juli 2023. Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas soal isu politik terkini jelang pemilu 2024. Selain itu usai pertemuan berlangsung Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan bunga berwarna kuning dan merah kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani, pemberian bunga tersebut sebagai ungkapan bunga politik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Klaim Partainya Solid, Politikus Golkar Tegaskan Tak Akan Ada Munaslub

Hetifah mengingatkan seluruh anggota Golkar agar mengabaikan isu adanya Munaslub yang menurut dia sengaja dimunculkan oleh kelompok tertentu.


Pro-Kontra Politikus Golkar soal Munaslub Lengserkan Airlangga Hartarto

27 Juli 2023

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri), dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung (tengah) dalam rapat kerja nasional (Rakernas) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu, 4 Juni 2023. Rakernas tersebut membahas rencana kerja dalam rangka pemenangan Partai Golkar di Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pro-Kontra Politikus Golkar soal Munaslub Lengserkan Airlangga Hartarto

Wacana Munaslub Golkar untuk melengserkan Ketum Airlangga Hartarto menuai pro-kontra dari kalangan politikus Golkar.


Soal Munaslub untuk Dongkel Airlangga, Politikus Golkar: Tak Ada Atensi Kami untuk Itu

26 Juli 2023

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melkiades Laka Lena saat memimpin rapat kerja Komisi IX DPR pengesahan RUU Kesehatan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 19 Juni 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Munaslub untuk Dongkel Airlangga, Politikus Golkar: Tak Ada Atensi Kami untuk Itu

Melki Laka Lena menyebut gonjang ganjing Partai Golkar merupakan hal yang biasa terutama menjelang penentuan capres dan cawapres.


Airlangga Hartarto Sebut 4 Poin Penting Hasil Munaslub Golkar

20 Desember 2017

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan sambutan saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Jakarta Convention Center, 18 Desember 2017. Rapimnas tersebut membahas hasil rapat pleno DPP Partai Golkar serta membahas sikap Golkar dalam mendukung kembali Joko Widodo sebagai calon presiden di Pemilu 2019. ANTARA FOTO
Airlangga Hartarto Sebut 4 Poin Penting Hasil Munaslub Golkar

Dalam Munaslub Golkar, Airlangga Hartarto dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto.


Kursi Sekjen Golkar Jadi Rebutan, Ini Nama-nama Kandidatnya

20 Desember 2017

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (keempat kiri) bergandengan tangan bersama Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kanan), Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie (kiri), Ketua Harian  Nurdin Halid (kiri), Ketua Dewan Pakar Agung Laksono (ketiga kanan), Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung (keempat kanan) dan Katua bidang Kaderisasi Gokar Ibnu Muzir (kedua kanan) saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Jakarta Convention Center, 18 Desember 2017.  ANTARA FOTO
Kursi Sekjen Golkar Jadi Rebutan, Ini Nama-nama Kandidatnya

Airlangga Hartarto disebut-sebut akan merombak kepengurusan Partai Golkar, posisi Sekjen Golkar menjadi salah satu yang bakal dirombak.


Berikut Posisi di Golkar yang Bakal Dirombak Airlangga Hartarto

20 Desember 2017

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kanan) berjabat tangan dengan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham (kedua kiri) disaksikan Bendahara Umum Robert J Kardinal (kanan) saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Jakarta Convention Center, 18 Desember 2017. ANTARA FOTO
Berikut Posisi di Golkar yang Bakal Dirombak Airlangga Hartarto

Politikus Golkar, Ahmadi Noor Supit, menuturkan bahwa ada beberapa posisi penting yang bakal dirombak oleh Airlangga Hartarto.


Golkar Rombak Pengurus, Idrus Marham Diganti Eko Wiratmoko?

19 Desember 2017

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kanan) berjabat tangan dengan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham (kedua kiri) disaksikan Bendahara Umum Robert J Kardinal (kanan) saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Jakarta Convention Center, 18 Desember 2017. ANTARA FOTO
Golkar Rombak Pengurus, Idrus Marham Diganti Eko Wiratmoko?

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bakal merombak besar-besaran kepengurusan Golkar.


Cerita Jokowi Saat Ketua DPD Golkar Izin Mencalonkan Airlangga

19 Desember 2017

Presiden Jokowi (kedua kanan) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan), Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kiri) berbicang disela-sela foto bersama dengan penerima Anugerah Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial Donor Darah Sukarela di Istana Bogor, 17 Desember 2017. ANTARA
Cerita Jokowi Saat Ketua DPD Golkar Izin Mencalonkan Airlangga

Jokowi mengisahkan saat para ketua DPD I Golkar sowan ke Istana Bogor untuk memberi tahu soal pencalonan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar.