Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Palagan Terakhir Jenderal Prabowo

Oleh

image-gnews
Iklan

Bekas calon presiden Prabowo Subianto telah memilih Mahkamah Konstitusi sebagai medan perangnya. Ia akan mengadukan kekalahannya dalam pemilihan presiden ke Mahkamah. Walaupun upaya tersebut merupakan opsi sah untuk Prabowo-Hatta Rajasa, langkah itu akan sia-sia dan tak berdampak signifikan terhadap perubahan jumlah suara. Mereka kalah telak, 8,4 juta suara, dari Joko Widodo-Jusuf Kalla. Karena itulah, semestinya kubu Prabowo legowo. Menggugat Komisi Pemilihan Umum dengan tuduhan yang mengada-ada hanya memperburuk citra mereka. Publik akan menertawai, Mahkamah Konstitusi juga bakal mementahkan.

Prabowo menyatakan menarik diri dari acara pemilihan presiden, menjelang KPU merampungkan rekapitulasi suara. Ia dan pasangannya, Hatta Rajasa, saat itu sudah kalah suara dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pengumuman yang dihadiri sejumlah petinggi partai koalisi namun minus Hatta Rajasa itu berlanjut dengan aksi walk out saksi Prabowo-Hatta dari acara penghitungan suara di KPU. Langkah ini semula disangka sebagai pernyataan mundur Prabowo dari pemilihan presiden, yang memiliki konsekuensi hukum Prabowo tak bisa menggugat ke MK. Namun belakangan timnya menyatakan Prabowo hanya menarik dari penghitungan di KPU, bukan mundur dari pemilihan. Prabowo disebutkan akan membawa kasusnya ke MK.

Bila Prabowo jadi mengadu ke MK, ia harus membawa bukti-bukti yang meyakinkan. Sejauh ini, semua alasan yang sudah disampaikan Prabowo dan timnya telah dibantah KPU. Ada kesan bahwa kubu Prabowo cuma mencari-cari alasan. Ini karena semua kecurangan yang mereka klaim seharusnya bisa langsung diproses dalam setiap tahapan pemilu, dari tempat pemungutan suara (TPS), kelurahan/desa, kecamatan, hingga provinsi. Faktanya, sebagian besar keberatan itu tak pernah disampaikan dan yang sudah disampaikan pun telah diselesaikan KPU. Bahkan, beberapa hari setelah pemungutan suara, salah seorang anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta masih memuji-muji keandalan sistem pemilu KPU.

Proses pemungutan dan penghitungan suara manual dalam pemilihan presiden memang nyaris muskil dicurangi, karena dilakukan berjenjang dari tingkat TPS, kecamatan, hingga provinsi. Kecurangan yang terjadi, sekecil apa pun, dapat dideteksi dan diantisipasi, baik oleh panitia pemilihan, para saksi, maupun masyarakat. Lagi pula, selain oleh KPU, formulir C dipegang oleh saksi dan Panwaslu. Peserta pemilihan pun hanya dua pasang kandidat, sehingga akurasi rekap suara lebih gampang dilakukan. Yang luar biasa, KPU pun mengunggah formulir perolehan suara di tingkat TPS yang jumlahnya hampir mencapai setengah juta ke Internet, sehingga publik bisa beramai-ramai mengawasi, memeriksa, dan bahkan ikut merekap hasilnya. Ini membuat tudingan bahwa telah terjadi kecurangan masif, terstruktur, dan sistematis berupa adanya 52 ribu formulir C1 invalid-yang setara dengan 25 juta suara-dengan segera diketahui sebagai tudingan yang mengada-ada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menimbang sistem rekapitulasi KPU yang sangat transparan itu, MK seharusnya dapat memproses aduan kubu Prabowo dengan cepat. Ini sungguh penting agar tidak terjadi kevakuman pemerintahan, karena pemerintahan Presiden Yudhoyono akan berakhir pada Oktober mendatang.

Bila saja Prabowo tak menggubris hasil sidang Mahkamah, publik pasti akan marah. Mereka bisa kembali turun dengan gerakan people's power seperti pada masa Soeharto. Partai-partai pendukung koalisi Prabowo sebaiknya juga mundur teratur bila mereka diajak melakukan gerakan inkonstitusional.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi ke IKN Besok, Cek Jalan Tol hingga Istana Negara

3 menit lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan revitalisasi Pasar Jongke di Surakarta, Jawa Tengah, pada Sabtu, 27 Juli 2024. Foto Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden
Jokowi ke IKN Besok, Cek Jalan Tol hingga Istana Negara

Istana Kepresidenan memastikan bahwa Presiden Jokowi akan melawat ke IKN besok.


Jokowi Akan Kukuhkan 76 Anggota Paskibraka HUT RI ke-79 pada 9 Agustus

8 menit lalu

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi membuka Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2024 di Cibubur, Depok, Jawa Barat, Sabtu, 13 Juni 2024. Foto Humas BPIP
Jokowi Akan Kukuhkan 76 Anggota Paskibraka HUT RI ke-79 pada 9 Agustus

Setelah pengukuhan, BPIP akan memindahkan Paskibraka dari Jakarta ke IKN dengan dua tahap penerbangan.


Anggota DPR Minta Pemerintah Segera Buat Kebijakan untuk Atasi Diabtes dan Gagal Ginjal pada Anak

13 menit lalu

Ilustrasi - Petugas memeriksa kesehatan anak di tengah kasus gagal ginjal akut misterius yang sedang merebak. Dugaannya kasus disebabkan cemaran etilen glikol pada obat sirup. (HO/Antara)
Anggota DPR Minta Pemerintah Segera Buat Kebijakan untuk Atasi Diabtes dan Gagal Ginjal pada Anak

DPR meminta pemerintah segera membuat kebijakan komprehensif untuk mencegah kasus diabetes dan gagal ginjal pada anak.


Bamsoet Ikut Syuting Film Anak Kolong

16 menit lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bekerjasama dengan PIM Pictures dan Garasi Film tengah menyelesaikan pembuatan film berjudul 'Anak Kolong', di Bogor, Sabtu, 27 Juli 2024. DokMPR
Bamsoet Ikut Syuting Film Anak Kolong

Anak kolong merupakan sebutan dalam bahasa sehari-hari untuk anak tentara atau anak yang besar di tangsi tentara.


Gibran soal Arahan Jokowi di Munas Relawan Alap-alap Jokowi: Ditunggu Dulu

20 menit lalu

Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka seusai menghadiri pembukaan Munas Relawan Alap-Alap Jokowi di De Tjolomadoe Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu, 27 Juli 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran soal Arahan Jokowi di Munas Relawan Alap-alap Jokowi: Ditunggu Dulu

Jokowi menghadiri Munas Relawan alap-alap Jokowi bersama putra sulungnya, Gibran.


Ungkap Inisial T Pengendali Judi Online di RI, Kepala BP2MI Benny Ramdhani Akan Diperiksa Bareskrim

26 menit lalu

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers di lingkungan Markas Besar Polri pada Rabu, 6 Maret 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Ungkap Inisial T Pengendali Judi Online di RI, Kepala BP2MI Benny Ramdhani Akan Diperiksa Bareskrim

Bareskrim akan memeriksa Kepala BP2MI Benny Ramdhani atas pernyataannya soal inisial T pengendali judi online di RI yang tak tersentuh hukum.


Cina dan Rusia Mengecam Intervensi Asing atas Ketegangan di Asia-Pasifik

37 menit lalu

Diplomat Senior Cina Wang Yi melakukan pertemuan trilateral bersama Menlu Retno Marsudi dan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu, 12 Juli 2023. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Cina dan Rusia Mengecam Intervensi Asing atas Ketegangan di Asia-Pasifik

Rusia, Cina dan Laos menyatakan kekhawatiran atas kekuatan eksternal yang memicu masalah di kawasan Asia-Pasifik.


Juicy Luicy hingga Tulus Akan Ramaikan Day 1 Soundsfest 2024, Simak Rundown Lengkapnya

42 menit lalu

Konferensi pers Soundsfest 2024. Dok. Soundsfest
Juicy Luicy hingga Tulus Akan Ramaikan Day 1 Soundsfest 2024, Simak Rundown Lengkapnya

Deretan artis ternama Tanah Air akan memeriahkan Soundsfest 2024 hari pertama seperti Tulus, Juicy Luicy, dan Isyana Sarasvati.


Bamsoet Apresiasi Gelaran A Night with d'Masiv

43 menit lalu

Pertunjukan Band d'Masiv di Parle Senayan Resto and Cafe, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2024. Dok. MPR
Bamsoet Apresiasi Gelaran A Night with d'Masiv

Tidak hanya sukses menggelar beragam konser di tanah air, d'Masiv juga telah melakukan konser di sejumlah negara.


Penghapusan Jurusan di SMA, Kemendikbud: Banyak yang Salah Pilih Saat Kuliah

46 menit lalu

Siswa SMA melihat koleksi Museum Adityawarman di Ruangan Perhiasan pada 21 September 2023. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Penghapusan Jurusan di SMA, Kemendikbud: Banyak yang Salah Pilih Saat Kuliah

Kemendikbudristek menghapus jurusan di SMA sebagai implementasi Kurikulum Merdeka.