Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demokrasi dan Model Cina

image-profil

image-gnews
Iklan

A. Dahana, Guru Besar Sinologi Universitas Bina Nusantara

Dua dasawarsa pertama abad ke-21 adalah masa suram buat demokrasi. Ambil contoh di negeri-negeri yang mengklaim sudah memasuki era di mana kedaulatan rakyat menjadi kekuasaan tertinggi. Di sana demokrasi lebih cocok disebut democrazy-atas nama konsep itu, orang boleh bersikap semau gue.

Demokrasi juga berarti politik uang dan ideologi buat keuntungan pribadi atau kepentingan golongan. Karena itu, demokrasi yang mestinya dijalankan dengan adu argumentasi kini lebih merupakan konflik beraroma kekekerasan. Bahkan, di Amerika, negeri yang diagungkan sebagai kampiun demokrasi, Partai Demokrat dan Partai Republik saling piting dan saling blokir program. Telah berulang kali pemerintah harus ditutup lantaran rencana anggaran belanja diblokir oposisi, sehingga berbagai program kemaslahatan rakyat harus terhenti.

Dalam situasi seperti itu, sekarang ini banyak yang menoleh ke "model Cina." Slogannya "Belajar dari Cina" (Xiang Zhongguo Xuexi). Inilah model sistem politik dan pemerintahan yang nyeleneh. Dulu, sudah jadi argumentasi yang tak bisa ditawar bahwa kemakmuran tak akan tercapai tanpa didampingi demokrasi.

Karena itulah, begitu Uni Soviet bubar, Francis Fukuyama mengibarkan bendera kemenangan demokrasi dan kapitalisme. Ilmuwan sosial-politik Amerika itu kurang-lebih mengatakan kapitalisme plus demokrasi telah berjaya dalam perebutan pengaruh melawan sosialisme. Dan, karena itu, pencarian manusia atas aturan kehidupan telah berakhir.

Namun, di Cina kita menyaksikan fenomena sebaliknya. Kesuksesan pembangunan ekonomi Cina malah diraih karena mereka menyandingkan dua ajaran yang menurut konsep lama tak mungkin bersatu. Itulah otoritarianisme dan kapitalisme. Partai Komunis Cina (PKC) mampu menciptakan keamanan dan ketertiban-dua dari sekian banyak prasyarat bagi pembangunan ekonomi.

Lalu, di bawah kebijakan baru itu muncullah slogan "sosialisme berkarakter Cina" (Zhongguo tese de shehuizhuyi) dan "ekonomi pasar dengan karakter Cina" (Zhongguo tese de shichang jingji). Di bawah sistem ekonomi yang diperkenalkan mendiang Deng Xiaoping itu, orang Cina didorong untuk xiahai atau terjun ke lautan ekonomi dan bisnis. Itu dilakukan di bawah slogan lain: "menjadi kaya mulia"(zhifu guangrong) dan "sosialisme tak berarti kemiskinan" (pinqiong bu shi shehuizhuyi). Padahal, selama 1957-1980, Mao dan para pemujanya menganggap itu sebagai perbuatan haram.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai akibat dari kebijakan baru itu, perekonomian Cina dalam 30 tahun terakhir ini terus berkembang dengan angka pertumbuhan rata-rata di atas 7 persen per tahun. Hasilnya, Cina telah berubah dari sebuah negara Dunia Ketiga menjadi raksasa ekonomi global, nomor dua setelah Amerika. Bahkan, diperkirakan paling lambat menjelang 2050, negara ini akan melampaui Amerika dan akan menjadi satu-satunya negara adikuasa di bidang ekonomi, politik, dan militer. Apakah resep kesuksesan pembangunan yang begitu besar itu?

Jawabannya bisa macam-macam. Tetapi faktor-faktor inilah yang barangkali bisa dikemukakan. Ada argumen bahwa PKC telah berkuasa di daratan Cina lebih dari 65 tahun. Partai ini telah berakar kuat dan dalam di segala lapisan masyarakat dan birokrasi. Partai ini juga tak pernah memberi peluang kepada adanya kekuatan sosial dan politik yang pada suatu saat punya kekuatan buat menyainginya. Pembantaian Tiananmen 1989 dan peristiwa Fa Lun Gong pada 1990-an adalah contoh tentang PKC yang tak memberi peluang kepada perbedaan pendapat.

Contoh mutakhir adalah peristiwa yang sedang berlangsung di Hong Kong sekarang. Pemerintah bekas jajahan Inggris itu ditekan untuk tak toleran terhadap para pendemo Revolusi Payung yang menuntut pemilihan bebas buat menunjuk seorang pemimpin eksekutif. Sebab, sekali pendemo Hong Kong itu diberi hati, gemanya akan terasa di Cina sendiri, Makau, dan Taiwan. Namun, di sisi lain, PKC cukup fleksibel. Ketika Deng mengubah pedoman PKC dari "politik sebagai panglima" ke "ekonomi sebagai panglima," hal itu berlangsung tanpa banyak krisis.

PKC tak akan kekurangan pemimpin, lantaran kaderisasi berjalan dengan sangat menuruti aturan. Itu didukung oleh fakta bahwa Cina merupakan sebuah negara yang penduduknya homogen. Dari sekitar 1,4 miliar manusia, posisi mayoritas, atau 93 persen, dipegang suku Han. Sisanya terdiri atas berbagai suku minoritas yang jumlahnya maksimum 7 persen. Karena itu, menurut argumentasi ini, relatif mudah bagi PKC untuk melakukan rekayasa sosial. Memang ada masalah dengan suku Tibet yang Buddhis dan orang Xinjiang yang muslim. Namun, karena jumlahnya minim, relatif mudah bagi pemerintah Cina untuk mematahkan segala perlawanan kedua suku militan itu.

Jurus yang dipakai antara lain dengan memberi cap kepada para pembangkang sebagai "kaum separatis." Hasilnya, mereka tak banyak mendapat dukungan masyarakat internasional. Usaha lain untuk mematahkan oposisi kaum minoritas itu adalah dengan migrasi suku Han ke wilayah-wilayah yang dihuni mereka. Hal itu dikombinasikan dengan asimilasi. *


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.


Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.


Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

2 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, saat ditemui usai mengumpulkan 45 tim hukum Prabowo-Gibran di kediamannya, Jl. Kertanegara No 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.


Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.


Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

5 hari lalu

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada sebuah panel bertajuk
Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.


Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

6 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.


Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

8 hari lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.


ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

15 hari lalu

Logo ADB atau Asian Development Bank. (adb.org)
ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.


Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

24 hari lalu

Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta 6 April, 188.795 Penumpang Diprediksi Melintas
Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.


Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

34 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu perdana dengan wakil presidennya Gibran Rakabuming Raka hari ini, Jumat 22 Maret 2024. Dok Tim Prabowo
Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.