Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tantangan Mengelola Pendatang

Oleh

image-gnews
Iklan

Percuma saja menggelar Operasi Yustisi, atau apa pun namanya, untuk mengatasi urbanisasi. Operasi ini, meski dengan sanksi berat sekalipun, tak akan bisa menggebah para pendatang.

Sudah banyak bukti soal ini. Saban tahun pemerintah DKI Jakarta menangkapi dan mengusir para pencari kerja di Ibu Kota yang tidak memiliki kartu tanda penduduk Jakarta. Hasilnya sia-sia. Para pencari kerja dari daerah-daerah tetap datang membanjir. Jakarta, dengan perputaran ekonomi yang tinggi, bak lampu yang memikat laron-laron.

Gagal dengan Operasi Yustisi itu, kini pemerintah DKI Jakarta berencana menggelar Operasi Bina Kependudukan. Bedanya, mereka tidak lagi menangkapi orang yang tak punya KTP, melainkan hanya menghukum orang-orang yang mengganggu ketertiban, seperti mengemis atau tinggal di kolong jembatan, pinggir rel, dan bantaran sungai. Dengan kata lain, siapa pun boleh datang ke Jakarta asalkan tak melanggar ketentuan. Langkah yang diklaim "lebih tepat" itu akan digelar dengan sosialisasi, 14 hari setelah H+7 Lebaran atawa sekitar pertengahan Agustus.

Kebijakan reaktif seperti itu sia-sia belaka. Cara tersebut tak akan mampu membendung urbanisasi, yang kini menjadi tren global. Selama ini publik sudah melihat bahwa pemerintah Jakarta tak punya keberanian untuk benar-benar menegakkan aturan, walaupun mereka punya landasan kuat. Sudah ada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, tapi tak serius diterapkan. Pengemis di jalanan dibiarkan. Pemerintah Jakarta juga kelimpungan setengah mati membersihkan bantaran sungai dari rumah-rumah liar. Operasi-operasi model ini hanya hangat-hangat tahi ayam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Urbanisasi memang menjadi persoalan rumit tidak hanya di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, atau Medan. Masalah ini juga tidak hanya terjadi seusai Lebaran. Urbanisasi adalah fenomena yang juga terjadi di kota besar di banyak negara, seperti Tokyo, Singapura, Beijing, atau London dan kota besar dunia lainnya. Luas wilayah kota-kota besar dunia hanya 2 persen dari total permukaan bumi, namun menampung 50 persen lebih penduduk, menghabiskan 75 persen energi, dan membuat kota makin ruwet.

Urbanisasi jelas tak bisa dilawan. Yang bisa dilakukan adalah mengelolanya. Kota-kota besar seperti Tokyo, Beijing, atau London mengantisipasi urbanisasi dengan menyiapkan infrastruktur kota yang matang dan kebijakan yang komprehensif. Mereka membangun transportasi massal yang menghubungkan kota-kota satelit. Mereka juga menegakkan aturan seperti rencana tata ruang dan tata wilayah dengan ketat. Megapolitan seperti Jakarta atau Surabaya tak bisa menghadapi urbanisasi sendirian. Butuh dukungan pemerintah pusat untuk membangun transportasi massal seperti MRT (mass rapid transit) yang menghubungkan kota besar dengan kota kecil di sekitarnya.

Yang juga dibutuhkan adalah kebijakan komprehensif sehingga pembangunan dan gelegak industri tak terkonsentrasi hanya di kota-kota besar. Akibatnya, penduduk yang tinggal di kota kecil yang kurang tersentuh pembangunan dan perputaran roda ekonomi pun bermigrasi ke kota besar. Peta peruntukan kawasan di berbagai provinsi perlu ditinjau ulang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Timnas Indonesia Unggul 2-1 atas Korea Selatan

19 menit lalu

Pesepak bola Timnas U-23 Indonesia Rafael William Struick (kanan) menggiring bola saat melawan Timnas U-23 Qatar pada Kualifikasi Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Senin 15 April 2024. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Timnas Indonesia Unggul 2-1 atas Korea Selatan

Dua gol Rafael Struick membuat Timnas Indonesia unggul 2-1 atas Korea Selatan pada babak pertama perempat final Piala Asia U-23 2024.


Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

53 menit lalu

Timnas Jepang AFC U23 2024 di Qatar. (AFP/KARIM JAAFAR)
Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

Timnas Jepang U-23 mengalahkan tuan rumah, Qatar, pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 lewat perpanjangan waktu.


Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

1 jam lalu

Selebrasi timnas dalam pertandingan Indonesia vs Yordania, Minggu, 21 April 2024. HUMAS PSSI
Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Shin Tae-yong melakukan perubahan.


KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

1 jam lalu

Ilustrasi PNS atau ASN. Shutterstock
KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

KASN menyebut ASN masih berpotensi melanggar netralitas di Pilkada 2024.


Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

2 jam lalu

Agen gas tengah melayani pembeli gas LPG ukuran 3 kg dengan menunjukkan KTP di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024. Pemerintah terus mencari berbagai skenario untuk mengatur secara ketat pendistribusian gas elpiji bersubsidi atau LPG 3kg.  TEMPO/Tony Hartawan
Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.


Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

2 jam lalu

Pasangan ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin jelang Piala Tjomas-Uber 2024 di Chengdu, China, Kamis (25/4/2024). (ANTARA/HO/PP PBSI)
Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

Tim bulu tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia menggelar latihan perdana di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium.


Skenario Gol Cepat Bisa Jadi Penentu Hasil Laga Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23

2 jam lalu

Duel Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Skenario Gol Cepat Bisa Jadi Penentu Hasil Laga Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23

Peri Sandria mengatakan gol cepat bisa menentukan hasil laga perempat final Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan.


Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

3 jam lalu

Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.


USU Adakan Seleksi Mandiri Menggunakan Skor UTBK: Jadwal, Aturan, Hingga Pendaftaran

3 jam lalu

Para peserta yang melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2023 di kampus Universitas Sumatera Utara (USU). ANTARA/HO-Humas USU
USU Adakan Seleksi Mandiri Menggunakan Skor UTBK: Jadwal, Aturan, Hingga Pendaftaran

Meskipun jadwal pendaftaran Seleksi Mandiri masih belum dibuka, pada tahun 2023 sekitar bulan Juli USU sudah melaksanakan UTBK.


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

3 jam lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.