Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Tekan MK

Oleh

image-gnews
Iklan

Menyelesaikan sengketa lewat pengadilan merupakan tindakan beradab. Berdemonstrasi adalah bagian dari demokrasi. Tapi menggelar unjuk rasa atau mengerahkan massa yang berpotensi menekan hakim Mahkamah Konstitusi bukanlah perbuatan terpuji.

Kubu Prabowo Subianto-Hatta Ra jasa semestinya konsisten. Pasangan nomor urut 1 ini telah membawa sengketa hasil pemilihan presiden ke MK. Mereka mengklaim telah terjadi kecurangan secara sistematis, terstruktur, dan masif dalam pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli lalu. Langkah ini seharusnya diikuti sikap yang menghargai proses hukum dan percaya kepada para hakim konstitusi.

Yang terjadi, proses pengadilan masih diwarnai pengerahan massa. Ribuan pendukung Prabowo-Hatta berunjuk rasa di sekitar gedung MK saat sidang perdana digelar, beberapa waktu yang lalu. Mereka membawa bendera partai pendukung pasangan ini, seperti Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Golkar. Demonstrasi penyokong Prabowo-Hatta juga berlangsung di kantor Komisi Pemilihan Umum di Jakarta dan sejumlah KPU daerah.

Pengerahan massa seperti itu bisa memicu konflik, seperti yang terjadi di depan kantor KPU Jawa Timur di Surabaya. Ratusan pendukung Prabowo-Hatta di sana bentrok dengan polisi setelah mereka memaksa masuk ke kantor KPU. Bahkan mereka menabrakkan truk ke pagar barikade. Polisi pun menyemprotkan air untuk membubarkan demonstrasi dan menangkap sejumlah demonstran.

Kubu Prabowo-Hatta semestinya meminta para pendukungnya menahan diri, bukannya terkesan memanaskan situasi. Komentar yang disesalkan, misalnya, diucapkan oleh Eggi Sudjana, salah seorang pengacara pasangan Prabowo-Hatta. Ia mengatakan akan mengerahkan massa jika mereka kalah di MK.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh sebagian orang, pernyataan Eggi dianggap sebagai hasutan. Masyarakat Hukum Indonesia (MHI) bahkan melaporkan Eggi ke polisi. Pengacara ini dituding menghasut untuk melawan pemerintah yang sah jika MK tidak memenangkan gugatan Prabowo. Menurut MHI, Eggi bisa dikenai delik penghasutan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Betul atau tidaknya Eggi menghasut, itu memang harus dibuktikan oleh penegak hukum. Tapi komentar seperti itu selayaknya tidak dilontarkan. Kubu Prabowo-Hatta semestinya berkonsentrasi untuk membuktikan semua gugatannya di depan hakim konstitusi. Pernyataan yang kontraproduktif dan pengerahan massa justru memberi kesan mereka tak yakin menang.

Para hakim konstitusi sebaiknya tidak terpengaruh oleh berbagai tekanan. Mereka harus bekerja profesional, berpegang pada bukti-bukti hukum, dan bersikap adil. Demokrasi di Indonesia dalam bahaya bila MK, sebagai wasit sengketa pemilu, bisa dipengaruhi oleh tekanan massa. Pemilihan presiden yang diselenggarakan secara transparan oleh KPU juga akan ternodai bila pihak yang kalah tak berjiwa besar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Ajudan Abdul Gani Kasuba Bakal Kembali Jalani Pemeriksaan Setelah Coba Melukai Diri di Toilet KPK

5 menit lalu

Tersangka Abdul Gani Kasuba melambaikan tangannya saat memasuki ruang pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Gubernur nonaktif Maluku Utara itu diperiksa sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji untuk proyek pengadaan barang dan jasa serta perijinan dilingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan barang bukti uang tunai Rp725 juta. TEMPO/Imam Sukamto
Ajudan Abdul Gani Kasuba Bakal Kembali Jalani Pemeriksaan Setelah Coba Melukai Diri di Toilet KPK

Ali Fikri mengatakan saat ini ajudan bekas Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba dalam kondisi sehat setelah sempat melukai diri di toilet KPK.


10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru Film Agak Laen

6 menit lalu

Poster film Agak Laen. Dok. Imajinari
10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru Film Agak Laen

Apa saja film Indonesia terlaris sepanjang masa? KKN di Desa Penari masih menjadi juaranya diikuti Agak Laen.


Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

7 menit lalu

Sejumlah anak-anak yang mengalami malnutrisi bermain di rumah sakit anak di Bangui, Republik Afrika Tengah, 11 Februari 2016. AP/Jerome Delay
Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.


Google Menyetop Penjualan Pixel 6A, Ini Deretan Alasannya

14 menit lalu

Pixel 6a. 91mobiles
Google Menyetop Penjualan Pixel 6A, Ini Deretan Alasannya

Google akan makin berfokus pemasaran Pixel 7a yang lebih unggul dibanding pendahulunya


Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Api Sritanjung di Perlintasan Sebidang Tak Terjaga

15 menit lalu

Petugas KAI Commuter bersama relawan saat sosialisasi keselamatan perkeretaapiaan di perlintasan sebidang Stasiun Pondok Jati, Jakarta, Rabu, 27 September 2023. KAI Commuter melakukan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang dikarenakan kurangnya kesadaran pengguna jalan raya untuk mendahulukan perjalanan kereta api yang akan melintas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Api Sritanjung di Perlintasan Sebidang Tak Terjaga

Berdasarkan informasi pusat pengendali perjalanan kereta api di Jember, korban tertabrak kereta api Sritanjung di perlintasan sebidang tak terjaga.


Tanggulangi DBD, Menkes Lepas Nyamuk Wolbachia di Lima Kota

25 menit lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Tanggulangi DBD, Menkes Lepas Nyamuk Wolbachia di Lima Kota

Program nyamuk Wolbachia sudah berlangsung di Bandung, Bontang, Kupang, Jakarta, dan Semarang,


Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY Sebut Tujuan Utamanya Menang di Pilpres

36 menit lalu

Capres Terpilih Prabowo Subianto, datang ke St. Regis Setiabudi, Jakarta Selatan pada pukul 17.19 WIB, didampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menghadiri Buka Bersama Partai Demokrat pada Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY Sebut Tujuan Utamanya Menang di Pilpres

AHY menyebut Partai Demokrat telah berhasil mencapai misi besar atau utamanya dalam memenangkan Pilpres 2024.


Ponsel iPhone 12 Dapat Update Pengisian Baterai Nirkabel Qi2, Lebih Cepat Dua Kali Lipat

40 menit lalu

CEO Apple Tim Cook berpose dengan iPhone 12 Pro baru di Apple Park di Cupertino, California, AS dalam foto yang dirilis 13 Oktober 2020. Apple resmi memperkenalkan generasi iPhone terbarunya, iPhone 12 pro dan iPhone 12 Pro Max dalam acara bertajuk Hi Speed yang digelar virtual, Rabu dinihari waktu Indonesia, 14 Oktober 2020. Brooks Kraft/Apple Inc./Handout via REUTERS
Ponsel iPhone 12 Dapat Update Pengisian Baterai Nirkabel Qi2, Lebih Cepat Dua Kali Lipat

Update Nirkabel Qi2 pada ponsel iPhone 12 sudah didukung teknologi MagSafe Apple.


Liverpool Tak Lagi Menargetkan Xabi Alonso untuk Pengganti Jurgen Klopp, 2 Pelatih Ini Jadi Incaran Baru

55 menit lalu

Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso. REUTERS/Thilo Schmuelgen
Liverpool Tak Lagi Menargetkan Xabi Alonso untuk Pengganti Jurgen Klopp, 2 Pelatih Ini Jadi Incaran Baru

Liverpool mengurungkan rencananya mengejar Xabi Alonso sebagai pengganti Jurgen klopp, dengan dua kandidat kini muncul sebagai opsi alternatif.