Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ISIS dan Ketidakadilan Global

Oleh

image-gnews
Iklan

Menghabisi Islamic State in Iraq and al-Sham (ISIS) tidaklah mudah. Tak akan cukup dengan pengerahan kekuatan udara besar-besaran. Bahkan, kalaupun kekuatan udara Amerika Serikat bersama lima negara Arab dan Teluk-Yordania, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Qatar-bersama-sama mengebom kantong-kantong kekuatan mereka di daerah utara Suriah, upaya ini akan sia-sia. Siapa pun tahu, di mana saja kekuatan darat merupakan kunci penentu di medan perang.

Menghabisi ISIS juga tidak cukup dengan menghimpun dukungan internasional seperti yang dilakukan Presiden Barack Obama dalam Sidang Umum PBB di New York pekan lalu. Dukungan internasional ini bisa dipandang sebagai bagian dari kebijakan burden sharing dalam bentuknya yang lebih diplomatis: menyediakan payung legitimasi untuk operasi militer.

Presiden Obama tentu telah memetik pelajaran berharga dari kehadiran pasukan Amerika Serikat di Afganistan dan Irak. Sepeninggal pasukan Amerika, Afganistan ternyata tidak terbebas dari ancaman fundamentalisme Taliban dan konflik panjang antar-kelompok yang bersaing. Bahkan yang terjadi di Irak lebih buruk. Sepeninggal pasukan Amerika, bagian selatan Irak menjelma menjadi satu habitat, tempat pijakan kelompok ISIS.

Gerakan garis keras, intoleran, dan sangat brutal ini berpijak pada ideologi transnasional yang tak mudah ditaklukkan dengan kekuatan militer. Setelah memproklamasikan kekhalifahannya di sepanjang wilayah selatan Irak dan utara Suriah, kelompok ini dengan cepat menjadi "musuh bersama" kalangan mainstream, sekaligus menjelma menjadi solidarity maker di antara kelompok-kelompok garis keras.

ISIS, kelompok sempalan Al-Qaidah, mengadopsi ideologi transnasional. Meninggalkan kearabannya, para aktivisnya berbicara dalam bahasa Inggris, Prancis, bahkan salah satunya-disebut bernama Abu Muhammad al-Indunisi-berkampanye dalam bahasa Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pesatnya popularitas ISIS memang mencengangkan. Gagasan profetik mereka membangkitkan kembali kejayaan Islam pada masa lalu (glorious past) agar kembali bangkit, memukau banyak pengikut. Bagi kelompok ini, kolonialisme dan tata ekonomi dunia yang tidak adil adalah dua hal yang memporak-porandakan negara-negara Islam dan harus dilawan.

Harus diakui, adegan sadistis penggorokan leher wartawan asing dan eksekusi warga Syiah yang disebarluaskan dalam rekaman video kelompok ini telah menggedor rasa kemanusiaan kita. Kebrutalan kelompok ini harus dihentikan. ISIS telah menjadi musuh bersama dan mungkin tidak lama lagi mereka akan berhadapan dengan aliansi pasukan internasional yang lebih besar dan kuat.

Namun menghabisi ISIS tanpa mencabut akar persoalan utamanya sama saja dengan minum obat sakit kepala. Obat hanya meredakan sakit, tidak menyembuhkannya. Karena tak mendapat terapi yang tepat, gejala yang sama akan muncul lagi. Menghabisi ISIS hanya bisa dilakukan bila akar persoalannya, yaitu keterpurukan, keterhinaan, serta kemiskinan dan ketidakadilan global, diatasi. Inilah sesungguhnya tugas masyarakat internasional. Sebab, hanya menggempur ISIS tak akan menghentikan munculnya kelompok sejenis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

2 menit lalu

Siswa SMA melihat koleksi Museum Adityawarman di Ruangan Perhiasan pada 21 September 2023. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

Kemendikbudristek mulai menerapkan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA pada tahun ajaran 2024/2025.


2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

14 menit lalu

ilustrasi
2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

2 pengajar salah satu pondok pesantren di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, ditangkap Polresta Bukittinggi karena mencabuli 40 santri.


Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

15 menit lalu

Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui usai menghadiri acara Silaturahmi dan Tasyakuran DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Mei 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

Dasco menyatakan lebih setuju Pilpres dan Pileg dilaksanakan bersamaan.


Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

18 menit lalu

Puluhan pengendara motor berteduh di bawah tiang pancang LRT saat hujan yang cukup lebat, di Jalan protokol Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 6 April 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

BMKG memperkirakan 19 wilayah di Indonesia bakal tetap dibasahi hujan intensitas sedang hingga lebat hingga awal Agustus 2024.


PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

18 menit lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memberi laporan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

PPPATK ungkap sejumlah masyarakat berpenghasilan di atas Rp 1 miliar main judi online.


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

37 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

43 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

48 menit lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara


Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

48 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

PKB dan PDIP menjajaki peluang berkoalisi pada Pilkada 2024.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

48 menit lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia