Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Pollycarpus Bebas

Oleh

image-gnews
Iklan

Bebasnya Pollycarpus Budihari Priyanto seperti mengiris luka lama bangsa ini: kematian aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib. Rasa keadilan belum dipenuhi kendati Polly sudah dibui. Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla mesti membongkar dalang pembunuhan keji ini.

Hukuman Polly yang hanya 14 tahun penjara jelas tidak setimpal dengan perbuatannya. Itu pun, ia cuma menjalani sekitar dua pertiga hukuman, lalu menikmati fasilitas bebas bersyarat. Padahal peran Polly amat penting. Dalam pengadilan, dia didakwa menyusupkan racun arsenik ke makanan Munir di pesawat Garuda. Racun inilah yang membunuh sang aktivis pada 7 September 2004, ketika ia dalam penerbangan menuju Belanda untuk menempuh studi hukum.

Sulit mempersoalkan pembebasan bersyarat Polly karena ia dijerat dengan pembunuhan biasa, bukan pelanggaran HAM berat. Artinya, terpidana tidak bisa dikenai Peraturan Pemerintah tentang Pengetatan Remisi dan Pembebasan Bersyarat. Aturan pengetatan ini hanya berlaku bagi narapidana kasus korupsi, pelanggaran HAM berat, narkotik, dan terorisme.

Kekacauan kasus Polly terletak pada proses hukum sebelumnya. Mahkamah Agung seharusnya tidak mengabulkan peninjauan kembali yang diajukan Polly-putusan yang mendiskon hukumannya menjadi hanya 14 tahun penjara. Putusan tahun lalu ini aneh karena, sebelumnya, MA telah menghukum Polly 20 tahun penjara dalam peninjauan kembali yang diajukan kejaksaan.

Demi tegaknya keadilan, Presiden Joko Widodo harus membuka lagi kasus Munir. Tentu bukan dengan mengadili Polly kembali, melainkan mengusut keterlibatan para bekas petinggi Badan Intelijen Negara. Penyelidikan polisi bisa dimulai dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara A.M. Hendropriyono, yang sampai sekarang belum tersentuh. Ia bahkan tidak mau dimintai keterangan oleh tim pencari fakta, yang dulu dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Temuan dari pengusutan baru kelak bisa pula dipakai sebagai novum untuk mengajukan peninjauan kembali kasus Muchdi Purwoprandjono. Bekas Deputi Penggalangan Badan Intelijen Negara ini pernah menjadi terdakwa kasus Munir, tapi lolos dari jerat hukum. Pengadilan menyatakan ia tak terbukti terlibat. Padahal telah ada bukti 41 kali kontak telepon antara Pollycarpus dan telepon seluler yang diketahui milik Muchdi.

Pengusutan bisa juga dilakukan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Komisi ini seharusnya mengkaji apakah kasus Munir bisa dikategorikan sebagai pelanggaran HAM berat, lalu mengusulkan pembentukan pengadilan HAM. Proses ini tak akan rumit karena pembunuhan Munir terjadi setelah Undang-Undang Pengadilan HAM diterbitkan. Artinya, pembentukan pengadilan HAM tidak perlu meminta persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

Cara apa pun yang dipilih untuk menuntaskan kasus Munir, peran pemerintah akan sangat penting. Di sinilah janji Presiden Joko Widodo menuntaskan pelanggaran HAM seperti kasus Munir ditagih.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

11 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

17 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

22 menit lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara


Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

22 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

PKB dan PDIP menjajaki peluang berkoalisi pada Pilkada 2024.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

22 menit lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

22 menit lalu

Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

Gelombang panas dengan suhu udara menembus 40 derajat Celcius melanda negara-negara Eropa


Jejak Vonis Kontroversial Hakim Erintuah Damanik, Terbaru Bebaskan Gregorius Ronald Tannur

22 menit lalu

Humas PN Medan Erintuah Damanik saat dijumpai di Pengadilan Negeri Medan. ANTARA
Jejak Vonis Kontroversial Hakim Erintuah Damanik, Terbaru Bebaskan Gregorius Ronald Tannur

sejumlah perkara kontroversial yang pernah ditangani Erintuah Damanik.


Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

22 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 Juli 2024 diawali oleh daftar 10 maskapai terbaik di dunia untuk 2024.


Penampilan Luar Biasa Celine Dion di Atas Menara Eiffel Tandai Olimpiade Paris 2024 Dimulai

55 menit lalu

Celine Dion membuka Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024. Foto: X The Olympic Games.
Penampilan Luar Biasa Celine Dion di Atas Menara Eiffel Tandai Olimpiade Paris 2024 Dimulai

Celine Dion menandai dimulainya Olimpiade Paris 2024 dengan penampilan menakjubkan, usai berjuang melawan penyakit yang menyerang otot syarafnya.


Duit Sponsor Piala Presiden 2024 Bertambah, Maruarar Sirait Ingin Tambah Hadiah untuk Tim Juara

1 jam lalu

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2024 Maruarar Sirait saat ditemui di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 15 Juli 2024. TEMPO/Randy
Duit Sponsor Piala Presiden 2024 Bertambah, Maruarar Sirait Ingin Tambah Hadiah untuk Tim Juara

Ketua Steering Comitee Piala Presiden 2024 Maruarar Sirait menyatakan berniat menambah hadiah untuk juara turnamen pramusim tersebut.