Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buah

Oleh

image-gnews
Iklan

Seorang perempuan hitam menyanyi, "Buah yang ganjil bergantungan, di pepohonan daerah Selatan." Suaranya seperti terembus dari buluh perindu yang retak dibanting.

Ia Billie Holiday. Ia jazz dalam puisi:

Darah pada daunDarah pada akarJasad hitam yang terayun-ayunBuah ganjil yang tergantung di pohon poplar

Sejarah mencatat, Columbia Records menolak merekam lagu yang digubah pada pertengahan tahun 1930-an itu. Baru pada 1939 sebuah perusahaan lain, Commodore Records, bersedia membuatnya jadi piringan hitam.

Billie memang berbisik, atau berkisah, atau mengeluh, tentang apa yang terjadi di daerah selatan Amerika Serikat: pohon-pohon jadi tempat orang putih ramai-ramai menggantung orang hitam, yang tak berdaya, yang ditangkap dan dibunuh dengan leher dijirat. Lynching yang buas itu terekam sejak 1880, dan berlangsung terus, dan lagu itu bercerita, di pohon-pohon poplar, "buah-buah yang ganjil" itu

dipatuk gagak, dikuyupkan hujan, diisap angin, dibusukkan surya, dijatuhkan dahan.

Buah, jasad, mayat—ada selapis ironi di lagu ini, mungkin sarkasme yang tertahan, sayup-sayup, sebab puisi yang baik adalah puisi yang tulus dan tahu diri. Di satu baris disebutnya "daerah pedalaman Selatan yang penuh dengan sejarah yang gagah", di baris berikutnya digambarkan wajah kesakitan orang-orang yang tercekik tali tambang: mata mereka terpelotot, mulut mereka mencong. Di satu baris disebut "Harum segar manis kembang magnolia", di baris berikutnya "bau jangat terbakar yang terhidu tiba-tiba"—"the scent of magnolia sweet and fresh", "the sudden smell of burning flesh".

Strange Fruits kemudian jadi sebuah lagu terkenal, juga nama Billie Holiday—salah satu kontradiksi yang menarik dalam kapitalisme, ketika sebuah suara yang mengganggu perasaan, yang seperti sembilu yang lentur, halus, tajam, dipasarkan. Ia menjangkau khalayak ramai, tanpa jadi sumbang. Mungkin itu tanda bahwa tak ada masyarakat yang tak berubah, tak ada masyarakat yang utuh, dan pada suatu saat puisi itu, ucapan pedih yang tak berteriak itu, mampu mempertemukan beragam orang, meskipun tak semua, di satu ruas jalan, pada saat mereka bersua dengan yang kejam dan tak adil.

Pada tahun 2002, sebuah film dokumenter dibuat Joel Katz. Dari sini kita tahu, Strange Fruits bukan hanya buah tangan orang hitam di Selatan. "Lewis Allan", penulis syairnya, sebenarnya Abel Meeropol, seorang guru dari Bronx, imigran Yahudi yang mengadopsi anak Joel dan Ethel Rosenberg yang dihukum mati pemerintah AS pada tahun 1953 karena dituduh memberikan rahasia senjata atom kepada Uni Soviet.

Tapi pertautan seperti itu, dan gema di pasar itu, tak selamanya menggetarkan para penjaga kekuasaan. Lagu itu pernah dinyanyikan di Bukit Kapitol, sebagai protes yang sia-sia karena Senat, salah satu lembaga perwakilan rakyat, terus-menerus menolak memberlakukan undang-undang federal yang mengharamkan lynching. Hampir 200 rancangan undang-undang seperti itu sudah diajukan. Antara tahun 1880 dan 1960, hanya tiga yang lolos oleh DPR, dan tak sekalipun Senat mengesahkannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baru dua pekan yang lalu, 14 Juni 2005, satu seperempat abad kemudian, Senat meminta maaf, mungkin kepada umat manusia, karena kesewenang-wenangan yang berkepanjangan itu, setelah selama 86 tahun sejak 1882, sudah sekitar 4.700 orang mati digantung di pohon-pohon.

Keadilan memang bisa berjalan seperti siput yang luka. Kelak mungkin orang akan mendengarnya dari Guantanamo, tapi sementara ini, ada cerita di sudut Amerika yang lain, Mississippi.

Pada suatu hari 41 tahun yang lalu, tiga orang pemuda tiba-tiba hilang di Neshoba County. Lebih dari sebulan kemudian tubuh mereka ditemukan ditimbun di dekat bendungan. Mereka telah dibunuh.

Mereka, para aktivis hak asasi, datang ke daerah itu untuk menggerakkan orang hitam menggunakan hak pilih, tapi mendapatkan sebuah gereja orang hitam dibakar habis oleh serikat Ku Klux Klan. Di tengah jalan mereka disetop wakil sheriff. Mereka dituduh mengendarai mobil terlalu cepat. Mereka dikurung. Dari sel mereka dikirim ke kematian. Wakil sheriff itu anggota rahasia Klan.

Purbasangka si putih, kebencian dan kekejaman mereka, juga ketakutan si hitam, bersengkarut di Mississippi. Maka tak mudah menyidik pembunuhan ini, juga setelah pemerintah federal mengirim satu tim FBI untuk membongkarnya— sebuah proses yang dengan dramatik dihidupkan kembali dalam film Mississippi Burning. Baru tiga tahun setelah kejahatan terjadi, 18 laki-laki yang dituduh terlibat diadili. Hasilnya: tujuh orang dihukum, tapi tak ada yang lebih lama ketimbang tujuh tahun. Orang yang terpenting, Edgar Ray Killen, bebas.

Killen seorang pendeta Gereja Baptist. Ia, tokoh Klan, mengibarkan kulit yang putih, dengan jubah dan salib putih—tak peduli apa pun yang dikatakan Yesus. Dari peradilan, diketahui dialah yang merencanakan pembantaian itu. Tapi mahkamah itu tak dapat menyimpulkan ia bersalah. Salah seorang juri mengatakan, ia tak dapat menghukum seorang pengkhotbah.

Tapi masyarakat berubah, juga di Selatan masyarakat tak pernah satu. Pekan lalu pengadilan dibuka kembali. Killen diadili kembali. Pendeta itu kini sudah berumur 80. Di gedung mahkamah ia datang dengan dibantu kursi roda. Hati hakim tak tergerak: ia menghukumnya 60 tahun.

Orang dapat bersyukur, dapat pula bertanya, apa artinya keadilan yang datang telat. Tak ada jawaban yang siap. Yang kita tahu, demokrasi adalah sebuah tata kekuasaan yang terbuka mengakui kekhilafannya—dan itu sering sama artinya dengan kesabaran. Mungkin karena demokrasi juga membuka suara-suara yang menakutkan, yang penuh benci, yang aniaya—sebagai bagian dari pengakuan kita bahwa ada mala yang dekat dalam hidup, dan sebab itu harus ada yang menggugat biarpun dari liang suling yang hangus. Itulah sebabnya kita ingat 70 tahun yang lalu Billie Holiday menyanyi.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Real Madrid vs Bayern Munchen di Leg 2 Semifinal Liga Champions Rabu Malam Ini

4 menit lalu

Pemain Real Madrid Jude Bellingham melakukan selebrasi bersama Lucas Vazquez usai mencetak gol ke gawang Barcelona dalam pertandingan Liga Spanyol di  Santiago Bernabeu, Madrid, 22 April 2024. Gol Bellingham di menit akhir membawa Real Madrid comeback dan meraih kemenangan 3-2 atas Barcelona. REUTERS/Juan Medina
Prediksi Real Madrid vs Bayern Munchen di Leg 2 Semifinal Liga Champions Rabu Malam Ini

Simak kabar kedua tim, serta perkiraan susunan pemain dan prediksi pertandingan Real Madrid vs Bayern Munchen di leg kedua semifinal Liga Champions.


Jadwal Live Liga Champions Kamis Dinihari 9 Mei 2024: Leg Kedua Semifinal Real Madrid vs Bayern Munchen

9 menit lalu

Pemain Real Madrid Vinicius Junior mencetak gol penalti ke gawang Bayern Munchen di leg pertama semifinal Liga Champions, 30 April 2024. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Jadwal Live Liga Champions Kamis Dinihari 9 Mei 2024: Leg Kedua Semifinal Real Madrid vs Bayern Munchen

Jadwal Liga Champions akan kembali hadir Kamis dinihari, 9 Mei 2024, yakni leg kedua semifinal Real Madrid vs Bayern Munchen.


Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

11 menit lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Tiongkok 4 November 2022. Kay Nietfeld/Pool via REUTER
Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.


Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

12 menit lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017. Tempo/Hendartyo Hanggi
Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.


Adam Deni Bakal Ajukan Pleidoi Usai Dituntut Satu Tahun Penjara di Perkara Pencemaran Nama Sahroni

24 menit lalu

Terdakwa kasus dugaan pelanggaran Undang-Undang (UU) ITE Adam Deni Gearaka (tengah) bersiap menjalani sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024. Selebgram Adam Deni Gearaka dituntut pidana 1 tahun penjara dalam kasus pencemaran nama baik Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni terkait pembungkaman atau suap Rp30 miliar.  ANTARA /Reno Esnir
Adam Deni Bakal Ajukan Pleidoi Usai Dituntut Satu Tahun Penjara di Perkara Pencemaran Nama Sahroni

Adam Deni terlibat dua perkara dengan politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni.


Jadwal Proliga 2024: Lokasi Final Four Dipindahkan ke Surabaya dan Semarang

37 menit lalu

Pevoli putri Bandung bjb Tandamata Jovana Brakocevic (kanan) melakukan smes ke arah pevoli Jakarta Livin Mandiri Angeli Faulina (kiri) dan Poppy Aulia (tengah) dalam pertandingan Proliga 2024 di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 3 Mei 2024. Bandung bjb Tandamata menang dengan skor 3-1 (20-25, 25-18, 25-18, dan 25-15). ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Jadwal Proliga 2024: Lokasi Final Four Dipindahkan ke Surabaya dan Semarang

Jadwal Proliga 2024 mengalami perubahan, tepatnya untuk lokasi babak final four. Adapun waktu pertandingan tetap tak berubah.


Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

37 menit lalu

Ilustrasi petugas bea cukai di bandara. Foto : Bea Cukai
Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.


MK Tunda Pemeriksaan Delapan Sengketa Pileg 2024 di Papua Tengah

50 menit lalu

Momen ketika Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat naik pitam dalam sidang lanjutan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) sengketa Pileg 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024 karena komisioner KPU tak ada yang hadir dalam persidangan di ruang sidang panel 3, Gedung MK, Jakarta Pusat. Sumber: Tangkapan layar YouTube Mahkamah Konstitusi
MK Tunda Pemeriksaan Delapan Sengketa Pileg 2024 di Papua Tengah

Papua Tengah menjadi wilayah dengan jumlah sengketa Pileg 2024 terbanyak di MK, dengan total 26 perkara.


Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

52 menit lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. Kredit: ANTARA Foto
Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

56 menit lalu

Pulau Veligandu Maladewa (Pixabay)
Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan