Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Banjir Jakarta

image-profil

image-gnews
Iklan

Musyafak, STAF DI BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AGAMA SEMARANG

Banjir yang kerap melanda Ibu Kota saban musim hujan terus berulang. Sejarah mencatat, sejak masih berada di bawah ketiak penjajah dengan nama Batavia, banjir telah menjadi masalah utama Ibu Kota. Tahun 1621, 1654, 1873, dan 1918 adalah tahun-tahun yang buruk dalam rekaman sejarah banjir besar di Batavia. Berlanjut pada dekade belakangan ini, banjir besar yang melanda Jakarta terjadi pada 1979, 1996, 1999, 2002, dan 2007. Kondisi itu disusul dengan banjir-banjir yang setiap tahun nyaris melumpuhkan Ibu Kota hingga saat ini. Maklum jika Adhi Kusumaputra (2010) mengatakan bahwa upaya penanganan banjir di Ibu Kota umurnya nyaris setua dengan usia Jakarta sendiri.

Sejak pemerintahan Belanda, banjir di Ibu Kota diurus secara serius. Pada 1850-an, pemerintah kolonial membentuk Burgelijke Openbare Werken sebagai badan khusus untuk mengurusi banjir di Jakarta. Setelah banjir besar pada 1918, upaya penanganan banjir Jakarta tampak mulai direncanakan secara komprehensif. Kanal Banjir Barat (KBB) yang dibangun pada 1922 adalah artefak hidup hasil kerja Tim Penyusun Rencana Pencegahan Banjir yang dikepalai oleh Profesor Dr Herman van Breen.

Namun KBB tak mampu meredam banjir dalam jangka waktu lama. Ketika alih fungsi lahan resapan menjadi permukiman kian meluas, KBB tak mampu menampung luapan air di Ibu Kota. Di titik itu juga, ketika banyak situ (danau) mati dan ditumbuhi permukiman anyar, kekuasaan Kali Ciliwung pun pudar. Nasib Ciliwung tak seindah Sungai Nil di Mesir ataupun Sungai Tigris di Bagdad yang dibanggakan penduduknya.

Problem banjir di Jakarta lantas menjadi warisan setiap rezim. Tak hanya Gubernur DKI Jakarta, bahkan Presiden Republik Indonesia turut mengambil peran penting dalam penanggulangan banjir di Ibu Kota. Pada 1965, Sukarno membentuk Komando Proyek Pencegahan Banjir yang populer dengan sebutan Kopro Banjir. Waduk Pluit, Waduk Setiabudi, Waduk Tomang, dan Waduk Grogol, berikut sejumlah polder di Jakarta, adalah buah karya Kopro Banjir. Nahasnya, sebagian waduk dan polder tersebut kini telah lenyap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1973, Soeharto mencanangkan proyek perluasan KBB, tapi batal direalisasi. Sebagai gantinya, pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah membangun Sistem Drainase Cengkareng sebagai jaringan pengendali banjir yang selesai dikerjakan satu dekade sesudahnya.

Namun upaya-upaya tersebut seolah tak berdaya mencegah banjir yang sudah langganan melanda Ibu Kota. Termasuk pembangunan megaproyek Kanal Banjir Timur (KBT), yang didanai secara berjangka pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, hanyalah memperkecil risiko terjadinya banjir belaka.

Jokowi sebagai presiden “ahli waris mutakhir” problem banjir di Ibu Kota tentu perlu belajar banyak dari sejarah pencegahan banjir sejak zaman Batavia itu. Proyek penanggulangan banjir di Jakarta bisa dikatakan sebagai masterplan panjang sejak zaman kolonial yang perlu dievaluasi dan diperbarui secara berkelanjutan.

Rasanya bukan hanya warga Jakarta yang ingin segera membuktikan janji Jokowi sesaat sebelum naik takhta menjadi RI-1, bahwa persoalan banjir akan lebih mudah diatasi jika dia menjadi presiden. *

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

43 menit lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

13 jam lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

23 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

1 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

3 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.