Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melankoli Komunal

image-profil

image-gnews
Iklan

Anton Kurnia, penulis

Dalam memoarnya yang cemerlang, Istanbul: Kenangan Sebuah Kota, Orhan Pamuk, pemenang Hadiah Nobel Sastra 2006 kelahiran Turki, memerikan satu istilah unik untuk menyebut situasi murung yang menggelayuti sebuah masyarakat. Dia menyebutnya hüzün.

Hüzün, yang dalam bahasa Turki berarti kemurungan atau kesedihan, memiliki akar kata dari bahasa Arab. Nabi Muhammad menyebut tahun ketika beliau kehilangan istrinya, Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib, sebagai amul huzn atau tahun kemurungan; ini menegaskan bahwa kata itu memiliki arti perasaan kehilangan yang amat spiritual.

Tentang hüzün ini sama dengan gagasan yang dikemukakan dalam The Anatomy of Melancholy, buku Richard Burton yang penuh dengan teka-teki filosofi tetapi menghibur dari awal abad ke-17. Burton mengemukakan pandangan yang sangat dalam mengenai “penyakit hitam” alias melankoli, serta menyebutkan ketakutan akan kematian, kekalahan, dan perbuatan jahat yang menjadi gejala dan musababnya. Dengan memadukan ilmu kedokteran serta filsafat, dia menganjurkan para pembacanya untuk mencari pertolongan melalui akal budi, berkarya, dan berbuat kebajikan agar terhindar dari “penyakit hitam” yang menggelapkan batin ini.

Saat ini rakyat Indonesia tengah dirundung hüzün alias melankoli komunal. Rakyat dengan murung dan sedih tapi nyaris tak berdaya menyaksikan dengan terang-benderang bagaimana kebenaran dan keadilan dikangkangi oleh keserakahan dan kejahatan. Para pemberantas korupsi dikriminalkan, para penegak hukum menginjak-injak hukum tanpa peduli harga diri, para polisi memperkaya diri sendiri tanpa peduli hati nurani, para politikus terus-menerus sibuk bertikai demi kursi, sementara rakyat hanya bisa gigit jari.

Layaknya sabda pujangga Ronggowarsito dalam Kalatidha, kita kini sungguh tengah berada dalam zaman edan ketika semua orang menjadi gila harta dan kuasa. Bila tak ikut gila, kita bisa-bisa tidak tahan godaan kiri-kanan. Meski begitu, seuntung-untungnya orang yang gila harta dan kuasa, sesungguhnya yang paling beruntung adalah mereka yang tetap ingat akan jalan kebenaran. Sebab, bagi orang waras, hidup ini ada pertanggungjawabannya, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Begitulah. Kini kita sedang dilanda hüzün alias melankoli komunal. Kesedihan bersama yang terlahir dari memori kolektif ini bukanlah kemurungan satu orang yang frustrasi akibat tak kebagian kursi, melainkan suasana hati yang gelap yang dirasakan oleh jutaan orang secara bersama-sama. Jutaan rakyat jelata yang sungguh-sungguh merindukan kebenaran dan keadilan ditegakkan di negeri ini.

Walaupun harapan mungkin tampak hanya sebagai nyala pelita kecil yang berkelap-kelip tertiup angin, kita tetap berharap agar presiden sebagai pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi berani, sanggup, dan cepat bertindak mengatasi segenap kekacauan yang berlarut-larut ini. Rakyat banyak dan segelintir pemuka masyarakat yang masih waras tentu akan mendukungnya mengatasi zaman edan. Kita semua ingin segera terlepas dari kesedihan dan tak kehilangan harapan agar lekas bisa sungguh-sungguh bekerja keras untuk menata bangsa dan negara ini, bersama-sama berbenah untuk menjadi lebih baik lahir dan batin. *

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jaksa Agung Ingatkan Keadilan Restoratif Rawan Disalahgunakan

6 Oktober 2021

Menko Polhukam Republik Indonesia, Mahfud MD (kanan) disambut Jaksa Agung Republik Indonesia ST Burhanuddin saat tiba di Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin, 15 Maret 2021. Kunjungan kerja tersebut dilakukan untuk berkoordinasi serta membahas penanganan sejumlah kasus korupsi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Jaksa Agung Ingatkan Keadilan Restoratif Rawan Disalahgunakan

Jaksa Agung menjelaskan, penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif merupakan terobosan hukum yang diakui dan banyak diapresiasi.


Dituduh Palsukan Dokumen, Nenek 93 Tahun Ini Terancam Dibui 7 Tahun

11 Agustus 2015

therecycler.com
Dituduh Palsukan Dokumen, Nenek 93 Tahun Ini Terancam Dibui 7 Tahun

Nenek Oyoh memilih tertunduk lesu, ketika Jaksa Mumuh membacakan dakwaan, atas tuduhan pemalsuan surat tanah yang kini menjerat dirinya.


Ibu Susui Bayi di Penjara Ini Diduga Korban Rekayasa Kasus  

10 Juni 2015

AP/Corpus Christi Caller-Times, Michael Zamora
Ibu Susui Bayi di Penjara Ini Diduga Korban Rekayasa Kasus  

Heri menduga kasus yang menimpa istri dan anaknya penuh rekayasa.


Nenek Asyani Titip Surat ke Jokowi: Tolong Saya, Pak...  

14 April 2015

Nenek Asyani, 63 tahun, menjalani sidang keempat kasus pencurian kayu di Pengadilan Negeri Situbondo, 16 Maret 2015. TEMPO/Ika Ningtyas
Nenek Asyani Titip Surat ke Jokowi: Tolong Saya, Pak...  

Menteri Yohana datang secara khusus ke Kabupaten Situbondo,
Selasa, 14 April 2015 untuk menemui Asyani.


Nenek Asyani Jalani Sidang Kelima

19 Maret 2015

Nenek Asyani, 63 tahun, menjalani sidang keempat di Pengadilan Negeri Situbondo, 16 Maret 2015. TEMPO/Ika Ningtyas
Nenek Asyani Jalani Sidang Kelima

Sang nenek berusia 63 tahun itu mengatakan terpaksa datang ke
pengadilan meski kondisinya belum sehat.


Pengadilan Makassar Sahkan Sri Jadi Lelaki

2 September 2014

Ilustrasi seks. TEMPO/Agus Supriyanto
Pengadilan Makassar Sahkan Sri Jadi Lelaki

Meski Sri telah resmi berganti status kelamin, namun namanya belum berubah lantaran tidak mengajukan permohonan pergantian nama.


Hakim Gowa Vonis Bebas Pencuri Rumput  

25 September 2013

Sxc.hu
Hakim Gowa Vonis Bebas Pencuri Rumput  

Tanaman Lantebung itu dicabuti para terdakwa karena tumbuh di lahan perkebunan yang belum diketahui pemiliknya.


Holcim Yakin Buruhnya Memang Bersalah

13 Juli 2013

TEMPO/Aditia Noviansyah
Holcim Yakin Buruhnya Memang Bersalah

Ada berita acara pemeriksaan dimana Samuri mengakui sudah mencuri benda milik perusahaan.


Buruh Holcim Merasa Jadi Korban Putusan Sesat

8 Juli 2013

Pabrik Holcim.  wikimedia.org
Buruh Holcim Merasa Jadi Korban Putusan Sesat

Buruh itu melaporkan hakim Cibinong ke Komisi Yudisial.


Kisah Sugianto Penjual Ginjal Demi Ijazah Anak

28 Juni 2013

Sugiyanto (kiri) bersama anaknya Sarameilanda Ayu membawa poster dalam aksi jual ginjal di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, di Jakarta, Rabu (26/6). TEMPO/Dasril Roszandi
Kisah Sugianto Penjual Ginjal Demi Ijazah Anak

Ayu mengisahkan kronologi penahanan ijazahnya oleh pihak pondok.