Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Serius Mengurus Citarum

Oleh

image-gnews
Iklan

Banjir di Bandung selatan semestinya mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk kembali membenahi Citarum. Sungai terpanjang di Jawa Barat ini semakin dangkal dan tercemar. Tiada upaya serius untuk merawat kawasan hulu Citarum yang semakin gundul sehingga memicu sedimentasi.

Pendangkalan Citarum membuat air sungai mudah meluap ke kawasan Bandung selatan. Selama dua pekan, belasan ribu penduduk Kabupaten Bandung harus mengungsi karena rumah mereka terendam hingga setinggi 3 meter. Mereka terutama berasal dari Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. Hampir setiap tahun tiga kecamatan ini direndam banjir.

Banjir selalu berulang karena tak ada upaya sungguh-sungguh untuk menangani Citarum. Padahal akar persoalannya sudah jelas karena telah sering diseminarkan. Pertama, terjadinya sedimentasi yang parah di Citarum, mencapai 7,9 juta ton per tahun. Kedua, limbah industri dan sampah yang dibuang langsung ke Citarum atau sungai yang bermuara ke Citarum. Sesuai dengan data di Waduk Saguling di Bandung barat, yang menampung air Citarum, sampah yang masuk sungai ini mencapai 250 ribu meter kubik setiap tahun.

Ketiga, rusaknya daerah hulu Citarum yang antara lain meliputi Kecamatan Pacet, Ibun, dan Kertasari, Kabupaten Bandung. Diperkirakan 26 ribu hektare lahan di daerah ini termasuk kritis. Kerusakan bukan hanya pada hutan konservasi yang dikelola Perhutani, tapi juga pada lahan milik penduduk. Banyak lahan yang semula penuh dengan tanaman keras kemudian diubah menjadi ladang palawija dan sayur-mayur. Akibatnya, fungsi lahan sebagai daerah resapan berkurang.

Semua masalah itu diselesaikan secara setengah-setengah sehingga kurang efektif mencegah banjir. Pemerintah pusat, misalnya, melakukan pengerukan besar-besaran di Citarum pada 2011-2013 dengan biaya Rp 1,3 triliun. Program Balai Besar Citarum ini sempat disoroti oleh Badan Pemeriksa Keuangan karena tidak berhasil mengurangi banjir. Terlepas dari korupsi, yang mungkin terjadi, pengerukan saja jelas tidak cukup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati dikeruk, sedimentasi Citarum akan kembali tebal bila kawasan hulu tetap mengirim lumpur. Citarum juga tetap meluap bila kebiasaan penduduk Kota Bandung membuang sampah ke sungai tidak disetop. Dari sekitar 6.500 meter kubik produksi sampah kota ini setiap hari, sekitar 1.500 meter kubik mengalir ke Citarum. Untuk mencegah banjir secara permanen, bahkan perlu dipikirkan solusi tambahan seperti pembangunan banyak waduk.

Itulah pentingnya pemerintah pusat, provinsi, dan pemerintah daerah tingkat dua bergandengan tangan. Pemerintah pusat harus membenahi hutan konservasi dan mengeruk sungai. Kota Bandung juga perlu dilibatkan karena mengirim banyak sampah. Begitu pula Kabupaten Bandung, yang memiliki kawasan hulu sungai sekaligus yang terkena dampak langsung bencana banjir. Tanpa sinergi, penyelesaian akan cenderung tambal-sulam dan tak efektif mencegah banjir.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Tokoh Pendidikan Anak-anak Indonesia: Pak Kasur, Bu Kasur, Kak Seto, Suryadi alias Pak Raden

1 menit lalu

Pak Raden (Ist)
4 Tokoh Pendidikan Anak-anak Indonesia: Pak Kasur, Bu Kasur, Kak Seto, Suryadi alias Pak Raden

Pak Kasur, Bu Kasur, Kak Seto, Drs Suryadi alias Pak Raden merupakan tokoh-tokoh pendidikan anak-anak Indonesia. Berikut profilnya


Gara-Gara Doner Kebab, Turki dan Jerman Berseteru Sengit

2 menit lalu

Doner Keban di Berlin. aeti.edu.lk
Gara-Gara Doner Kebab, Turki dan Jerman Berseteru Sengit

Perselisihan sengit telah terjadi antara Turki dan Jerman mengenai apa yang dimaksud dengan doner kebab.


Sebut Judi Online 6 Kali Lebih Bahaya dari Narkoba, Psikiater RSCM Sarankan Ini

2 menit lalu

Ilustrasi pemain judi online. Selain wartawan, Menkominfo Budi Arie mengungkapkan bahwa pegawai di Kementerian Komunikasi dan Informatika juga terlibat praktik judi online. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sebut Judi Online 6 Kali Lebih Bahaya dari Narkoba, Psikiater RSCM Sarankan Ini

Psikiater menyebut judi online urgen dicegah. PPATK mencatat 197.054 anak 11-19 tahun sudah bermain judi online dengan deposit total Rp 293,4 miliar.


PBNU dan Muhammadiyah Akhirnya Putuskan Terima Izin Tambang Jokowi

2 menit lalu

Logo PBNU dan Muhammadiyah. Istimewa
PBNU dan Muhammadiyah Akhirnya Putuskan Terima Izin Tambang Jokowi

Dua ormas keagamaan besar, PBNU dan Muhammadiyah menerima tawaran izin tambang Jokowi


Punya Data Rekening Pengepul, Begini Cara PPATK Bongkar Transaksi Judi Online

2 menit lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana memberikan penjelasan dan pemaparan saat menghadiri rapat kerja Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Rapat tersebut membahas transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Punya Data Rekening Pengepul, Begini Cara PPATK Bongkar Transaksi Judi Online

PPATK mengungkapkan cara lembaganya untuk mengendus transaksi judi online.


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

19 menit lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

25 menit lalu

Ilustrasi  smelter nikel. REUTERS
Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

Presiden terpilih Prabowo Subianto didesak untuk melakukan evaluasi program penghiliran nikel.


Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

29 menit lalu

Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan. TEMPO
Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

Ahok memang menjadi salah satu nama calon potensial yang saat ini dimiliki PDIP.


Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

30 menit lalu

Pak Kasur. kesekolah.com
Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

Pak Kasur menjadi salah seorang tokoh pendidikan di negeri ini. Ini perjalanan hidupnya, dan khususnya dedikasinya pada pendidikan anak-anak.


Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

34 menit lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

Kapal penumpang KM Samarinda rute Tarempa - Matak, Kabupaten Anambas, tenggelam, Jumat 26 Juli 2024. Setidaknya tiga orang meninggal.