Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dosa

Oleh

image-gnews
Iklan

Dari mana datangnya dosa? Dosa ada karena ada larangan, dosa ada karena hukum, dosa ada karena (setelah hukum diberlakukan dan diterima) disadari sebagai kesalahan.

Pernah ada masanya perempuan-perempuan di Bali berjalan leluasa tanpa menutup buah dada mereka. Tapi kemudian pemerintahan kolonial Belanda dan agama Kristen datang, dan kedua kekuasaan ituyang karena perkembang-an sejarah dapat mengambil peran sebagai otori-tasme-nentu-kan bahwa buah dada adalah sesuatu yang harus ditutupi. Sejak itu, tidak menutup buah dada adalah sebuah kesalahan, dan bahkan akhirnya orang Bali, mungkin terpaksa, berangsur-angsur menerima hukum itu. Buah dada terbuka berarti dosa.

Demikianlah: larangan datang sebelum dosa dan bukan sebaliknya. Agama-agama kemudian membuat kata "dosa" dan "larangan" seakan-akan sesuatu di luar sejarah ma-nusia. Kita yang alim cenderung memba-yang-kan, bahwa hukum tentang mana yang berdosa merupakan sesuatu yang kekal, tak bermula pada satu titik waktu di dunia. Kita jarang bertanya: sebelum cerita Musa turun dari Gunung Tursina dengan membawa sepuluh perintah Tuhan yang terpahat pada loh batu, apa sebenarnya yang disebut dosa?

"Terpisah dari hukum, dosa tergeletak mati," tulis Slavoj Zizek. "Pernah aku hi-dup ketika terpisah dari hukum, tapi ketika perintah itu datang, dosa hidup kembali dan aku mati."

Jika dosa "hidup kembali" justru karena hukum dan larangan, buat apa sebenar-nya hukum dan larangan? Jika hukum dan larangan, seba-gaimana kata-kata yang terpahat di loh batu itu, adalah sesuatu yang mandek dan mati, apa gunanya mereka bagi kehidupan?

Zizek tengah berbicara tentang psikoanalisis: ia melihat bahwa sejak hukum digariskan dan larangan ditentukan, subyek terpecah. Di satu pihak, timbul kepatuhan (yang sadar) kepada hukum. Di lain pihak, bangkit hasrat (yang tak sadar) untuk menabrak aturan itu. Yang dilarang pun jadi obyek keinginan: jika buah dada harus ditutupi, berarti ia sesuatu yang sangat menarik. Apabila majalah Playboy diributkan, berarti ia layak dilihat atau diintip.

Maka hukumlah yang "membuka dan mempertahankan wilayah dosa", kata Zizek pula. Tapi paradoks tak berhenti di situ. Sang penyusun hukum menegakkan hukum agar ia merasa nikmat ketika dapat membuat orang merasa berdosa karena melanggar. Sementara itu, si pelanggar dapat me-rasa-kan nikmat mencicipi sesuatu yang membuatnya me-rasa berdosa.

Apabila demikian halnyasebuah cerita kenikmatan dari si pembuat hukum dan si pelanggar aturandosa bukanlah sesuatu yang akan dihabisi. Lagi pula ia mustahil dihabisi.

Hukum, juga yang dikatakan datang dari Langit, selama-nya mempunyai dimensi politik dan kekuasaan manusiawi. Dari pahatan di loh batu yang ditorehkan Musa di Gunung Tursina itu orang-orang Yahudi mendapatkan pegangan dan aturan, dan dari sana sebuah komunitas berjalan, hingga akhirnya kerajaan terbentuk. Gereja tak akan berdiri kalau tidak hendak menegakkan ketentuan apa yang boleh dan apa yang tidak. Perintah yang diturunkan di Madinah hadir bersama berjalannya sebuah bangunan kekuasaan di bawah Rasulullah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di dalam proses itu, dosa pun ditarik ke luar dari sebuah dunia privat menjadi bagian dari dunia publik. Orang tak cukup mengakui dosa kepada Tuhan; ia harus mengakui dosa di depan yang berkuasa di bumi. Pada gilirannya, yang berkuasa di bumi akan memegang tampuk kekuasaan yang merasa mampu meniadakan batas dunia privat dan dunia publik.

Tapi benar mampukah? Benar mampukah polisi dan jaksa dan hakim meniadakan batas itu, merogoh apa yang ada di dalam lubuk hati seseorangsesuatu yang bahkan orang itu sendiri sering tidak tahu? Tidakkah yang selamanya terjadi adalah sesuatu yang sering disebut kemunafikan: aku menaati aturan dosa dan tak dosa di muka umum, tapi aku menjalankan yang dilarang di duniaku yang tak terjangkau mata publik?

Ada "politik keyakinan" dan ada "politik ketidakpastian". Dikotomi ini saya pakai de-ngan mengubah sedikit analisis Michael Oakeshott dalam The Politics of Faith and the Politics of Scepticism. "Politik keyakinan" bergerak dengan asumsi dan ambisi bahwa kekuasaan manusia dapat mengubah sebuah masyarakat dengan menetapkan "pola ke-giatan yang komprehensif bagi komunitas". Peran pemerintah dianggap dapat mengatur sampai rinci perilaku warga negara dan pendudukdari cara berdagang sayur sampai cara memakai celana, dari seni lukis sampai hubungan kerja.

Para pendukung "politik keyakinan" percaya, konsep yang benarapalagi yang datang dari teori yang "ilmiah" atau yang berdasarkan Sabda Tuhanakan mengakibatkan sebuah masyarakat berada di jalan yang lurus di mana dunia yang privat pun terjangkau untuk diperbaiki. Calvin di Jenewa pada abad ke-16 pernah mencobanya, begitu juga Mao Ze-dong dan Ayatullah Khomeini pada abad ke-20.

Tak satu pun telah membuktikan, bahwa mereka berhasil. "Politik ketidakpastian" justru yang menunjukkan, bahwa manusia adalah makhluk yang menimbulkan pelbagai pertanyaan, dan tiap pertanyaan tak dengan sendirinya bisa dijawab, apalagi oleh hukum. Berabad-abad setelah Musa turun dengan loh batu itu, berabad-abad setelah hukum dipertegas dan dosa bisa didaftar, masih acap kali datang seorang yang membawa lentera di siang hari dan menga-ta-kan, "Aku mencari manusia."

"Politik ketidakpastian" adalah jawaban, bahwa manusia selamanya ada, nun di situ, di sebuah ruang, di suatu waktu, yang bisa berubah, dan akan berubah, di atas bumi, di bawah langit, bersama yang fana dan yang mungkin kekal.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditayangkan di Netflix, Sinopsis Film Monster Bergenre Thriller

1 menit lalu

Film Monster. Dok. Netflix
Ditayangkan di Netflix, Sinopsis Film Monster Bergenre Thriller

Film Indonesia bergenre thriller Monster arahan sutradara Rako Prijanto dengan penulis naskah Alim Sudio akan tayang di Netflix pada 16 Mei 2024.


Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

4 menit lalu

Ketua IM57+ Institute M. Praswad Nugraha (tengah) didampingi Dewan Penasehat Novel Baswedan (dua kanan) menunjukkan barkas laporan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat 26 April 2024. IM57+ Institute melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas dugaan pelanggaran kode etik. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?


Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

10 menit lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kiri) menyampaikan sambutan dalam acara Indonesia Quran Hours 2024 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Kegiatan membaca Al-Quran secara bersama-sama itu mengangkat tema Indonesia Bersatu Indonesia Bangkit. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ma'ruf Amin berharap permainan Timnas Indonesia U-23 terus konsisten setelah mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.


Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

12 menit lalu

Peluncuran logo baru Bank Tabungan Negara (BTN) di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu (3/3/2024). ANTARA/HO-BTN
Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.


Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

15 menit lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024


Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

19 menit lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

20 menit lalu

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: Husen/vel
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.


Umrah Akbar Bersama Pegadaian, Membawa Keberkahan di Bulan Syawal

24 menit lalu

Umrah Akbar Bersama Pegadaian, Membawa Keberkahan di Bulan Syawal

PT Pegadaian memberangkatkan peserta program Umrah Akbar dari beberapa wilayah di Indonesia


Hasil Liga 1: PSIS Semarang Jaga Peluang ke Championship Series, Persita Tangerang Kalahkan Persis Solo

24 menit lalu

Logo Liga 1 2023-2024. Istimewa
Hasil Liga 1: PSIS Semarang Jaga Peluang ke Championship Series, Persita Tangerang Kalahkan Persis Solo

PSIS Semarang menjaga asa lolos Championship Series seusai mengalahkan Persikabo 1973 dengan skor 3-0 pada pekan ke-33 Liga 1.


Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

28 menit lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.