Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kashmir

Oleh

image-gnews
Iklan

DENGAN sedih Iqbal, penyair Payam-i-Mashriq, menulis tentang Kashmir, tanah para penenun sutra di utara India yang bergunung-gunung: "Di dingin yang getir musim salju, tubuhnya gemetar, sementara dengan terampil ia selimuti tubuh si kaya dengan syal kerajaan."

Ia memang melihat kontradiksi di negeri yang sering disebut "Firdaus" itu, ketika ia berkunjung ke sana pada tahun 1921.

Statistik mencatat 96 persen penduduk Jammu dan Kashmir miskin dan terkebelakang. Mereka muslim. Hanya 0,8 persen dari mereka yang melek huruf. Yang bertakhta adalah Maharaja yang Hindu, yang menyukai lomba kuda di atas segalanya. Seperti di bagian India lain, di sini pun orang muslim jarang beroleh pendidikan modern. Mereka menampik, atau ditampik, modernitas. Akhirnya mereka tak siap memasuki sebuah dunia yang arahnya apa-boleh-buat dibentuk oleh modernitas itu. "Barat", yang mereka coba kalahkan, mengalahkan mereka.

Di subbenua India, kekalahan ini bergabung dengan posisi mereka sebagai bagian kecil penduduk. Dalam jumlah dan dalam mutu mereka sulit menandingi warga yang bukan muslim, yang lebih siap untuk memimpin India yang memasuki abad ke-20. Iqbal mungkin telah melihat itu. Masygul akan nasib kaumnya, ia datang dengan sebuah ide: kelak, kata sang pujangga, harus ada sebuah negara tersendiri bagi orang Islam di India.

Tapi tak semua orang Islam di India sependirian. Pada tahun 1924, seorang muda Kashmir bernama Abdullah menemuinya di Lahore. Ia sangat terkesan bahwa sang pujangga bersimpati kepadanya. Tapi memang Abdullahyang kelak dikenal sebagai Sher-i-Kashmir ("Singa dari Kashmir")menunjukkan energi dan kecerdasan yang luar biasa. Ia berasal dari keluarga pedagang kecil, tapi ia berhasil mendapatkan pendidikan yang umumnya tak terbuka bagi kelasnya. Abdullah belajar di sebuah sekolah tinggi bercorak Barat di Aligrah, dekat Delhi. Pada tahun 1930 ia kembali ke Kashmir. Ia membentuk sebuah grup diskusi bersama dengan para alumni Aligrah, dan terlibat dalam politik.

Pada tahun 1931 sebuah peristiwa meledak. Maharaja Kashmir memberangus sebuah demonstrasi protes warga Islam. Dua puluh dua orang mati ditembak. Kerusuhan pun meluas. Represi menyusul. Abdullah dipenjarakan. Ia kemudian memimpin gerakan oposisi. Untuk itu ia mendapat dukungan dari Nehru dan para pemimpin gerakan kemerdekaan India lain yang berhimpun dalam Partai Kongres di masa menghadapi kolonialisme Inggris. Kedekatan Abdullah dengan Nehru mulai di hari itu.

Sebenarnya Abdullah merasa Partai Kongres tak se-penuhnya kebal terhadap sektarianisme Hindu. Ia paham kenapa Pakistan harus berdiri. Tapi baginya, Kashmir bukan Pakistan. Di Kashmir orang tak menghendaki agama jadi penggerak identitas politik. Abdullah ingin Kashmir merdeka, sebuah negeri tersendiri.

Tapi akhirnya ia tak melaksanakan cita-cita itu. Ia malah mendukung integrasi Kashmir ke India, ketika perang meletus antara Pakistan dan India di akhir tahun 1947 memperebutkan sang Firdaus. PBB akhirnya memaksakan gencatan senjata. Pada tahun 1948, sebuah garis perbatasan yang disebut Line of Control (LOC) ditarik: sepertiga wilayah di bawah Pakistan, dua pertiga di bawah India.

Dalam kondisi itu, Abdullah jadi perdana menteri negara bagian India yang baru: Kashmir. Itu sebabnya sang Singa pernah dianggap telah jadi ayam sayur: ia dituduh "pengkhianat" oleh mereka yang ingin agar India harus pergi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi Abdullah, seperti Kashmir, adalah diri yang terbelah. Pada tahun 1953, ia berangkat ke luar negeri dan bertemu dengan Chou En-Lai, pemimpin Cina. Melihat kelancangan itu New Delhi marah. Paspor Abdullah dicabut. Sepulangnya, ia ditahan di sebuah tempat di Tamil Nadu. Pemerintah pusat curiga bahwa Sher-i-Kashmir mulai menggerakkan rakyat kembali ke arah "separatisme".

Abdullah wafat pada tahun 1982, dalam usia 77 tahun. Rakyat tak pernah melupakannya. Kashmir tak jadi diam. Negeri indah yang jadi tempat tetirah orang-orang kaya India itu kian merasa hanya jadi pelengkap penderita. Kian banyak tercatat perilaku brutal tentara India, kian banyak kemarahan meletup. Orang mulai lebih sengit berteriak "merdeka", dan menembakatas nama sebuah bangsa yang memerlukan negeri baru.

Masih perlukah sebenarnya lahir sebuah negara-bangsa lagi di abad ini? Kashmir bisa menjawab "ya" tapi juga bisa menjawab "tidak", justru karena ia di tengah realitas yang sama: ia diapit oleh dua cita-cita politik yang luhur tapi terputus.

Pakistan, yang dimimpikan Iqbal, lahir dengan "nilai-nilai Islam" yang dianggap ulung. Tapi prestasi negeri ini tak setara India (yang bukan "Islam") dalam tekonologi, seni, sastra, ekonomi, kematangan lembaga politik, dan hak-hak asasi. Pakistan memang berhasil membangun persenjataan nuklir, tapi bukan demokrasi.

India, juga sebuah kekuatan nuklir, bisa punya sebuah demokrasi. Tapi sesuatu telah dikhianati. Di Gujarat, Februari yang lalu orang Islam dibunuhi, makam dan masjid mereka diduduki, dan rumah mereka dibakar. Di hadapan kejahatan kaum militan Hindu itu, pemerintah India di bawah Perdana Menteri Behari Vajpayee enggan bertindak. India yang dulu dicita-citakan Gandhi dan Nehrusebuah India yang tak memihak agama apa punternyata berubah. Kini kaum fundamentalis Hindu dipilih rakyat, dan mereka berkuasa, seraya para pendukungnya menyiram minyak tanah ke dalam konflik, menyebarkan kebencian, intoleransi, pembinasaan.

Pada tahun 1920-an Iqbal pernah menulis dengan sedih tentang Kashmir. Seandainya ia masih hidup, mungkin ia juga akan menuliskan sajak-sajak sesal: tentang Pakistan, India, tentang gagasan "dua-negara" yang dulu dikumandangkannya sendiri.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

8 menit lalu

Pemain Borussia Dortmund Niclas Fullkrug melakukan selebrasi bersama Marcel Sabitzer dan Jamie Bynoe-Gittens. REUTERS/Wolfgang Rattay
Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

Borussia Dortmund menang tipis 1-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions 2023/24.


Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

11 menit lalu

Ilustrasi banjir. TEMPO/Subekti
Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania


Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

38 menit lalu

Pemilik kambing, Sauang menunjukkan kandang 17 ekor kambing yang dipotong di tempat di Sawangan, Depok, Rabu, 1 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

Pemilik heran karena tidak mendengar pencurian kambing itu terjadi, padahal dia dan warga lain nongkrong usai nobar timnas U-23 hingga pukul 02.00.


Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 jam lalu

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024. Ahmad Muhdlor Ali, diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Kabupaten Sidoarjo, Siska Wati, pasca terjaring operasi tangkap tangan KPK, terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri di Lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo. TEMPO/Imam Sukamto
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.


Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

1 jam lalu

 Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi melantik Brigjen Dwi Irianto menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin, 29 April 2024. Dok Polri
Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.


Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

1 jam lalu

Petugas menyiapkan perangkat komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT di Universitas Pembangunan Nasional
Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.


Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

1 jam lalu

Tersangka perampasan ponsel Yusuf Arifin dibawa ke Satreskrim Polres Metro Depok, Selasa, 1 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.


Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

3 jam lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.


Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

4 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.


Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

4 jam lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.