Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Timur Tengah dalam Pepatah

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Novriantoni Kahar, Pengamat Timur Tengah, Dosen Paramadina

Apa yang bisa kita simpulkan dari benang kusut yang kini melilit-lilit Timur Tengah? Kalau bagi saya, persoalannya sederhana saja: yang gatal kepala, yang digaruk malah punggung! Atau mungkin dapat juga disimpulkan dengan perkataan lain: lain yang sakit, lain pula yang dirawat. Kenapa bisa begitu, apa pula masalahnya?

Kalau kita ikuti urut-urutan pergolakan di sana secara saksama, tepatnya sejak rezim-rezim lapuk status quo mulai bertumbangan, dimulai oleh kaburnya Ben Ali dari Tunisia (14 Januari 2011), diikuti tergulingnya Husni Mubarak di Mesir (10 Februari 2011), disusul matinya Muammar Qadhafi (Agustus 2011), berlanjut ke hengkangnya Ali Abdullah Saleh dari Yaman (23 November 2012), lalu menjalar ke Bashar al-Assad yang masih liat saja di Suriah (sejak Januari 2012), sebetulnya penyakit Timur Tengah ini sudah jelas dan kentara: tak mau berkongsi di bidang kekuasaan. Dalam bahasa kerennya: power sharing.

Saya masih berpegang pada tesis ini, sampai ada tesis lain yang lebih tepercaya. Sebab, dari enam negara yang konon diterpa badai Musim Semi Arab sejak 2011, hanya Tunisia yang masih menjanjikan peralihan menuju demokrasi yang menjanjikan. Kuncinya: kemauan berbagi porsi kekuasaan secara damai di antara elite-elitenya. Makan nangka sama-sama, terkena getah pun sama-sama pula. Sebab, nangka yang dipanen pada masa peralihan ini tampaknya sangat bergetah, bahkan berdarah.

Nun dari Raqqa, Ibu Kota Khilafah, Al-Baghdadi mulai menjulurkan lengan-lengannya ke arah nangka yang mereka perebutkan. Di Bahrain, perebutan nangka reda sejak dini karena dititipkan untuk sementara di Kerajaan Saudi.

Pada nangka Suriah tak hanya terkandung getah, melainkan lebih banyak unsur darah. Sudah empat tahun nangka itu menyemburkan darahnya, dan sepertiga nangka-getah-darah itu kini justru dimangsa para petualang dari berbagai belahan dunia. Sepertiga nangka Suriah ini-oleh seorang yang kreatif bernama Al-Baghdadi-lalu dikawinkan dengan separuh nangka Irak yang tak lagi manis sejak diolah Amerika pada 2003. Namun gabungan nangka Suriah dan Irak ini justru melahirkan spesies nangka Khilafah yang diklaim akan utuh dan akan terus membesar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anehnya, para penguasa Timur Tengah sampai kini masih memandang remeh nangka Khilafah. Padahal spesies ini telah mengancam nangka-nangka dalam negeri mereka. Yang mereka persoalkan justru nangka Houthi asal Yaman yang mereka anggap berbau Persia. Dimotori Saudi, ramai-ramailah mereka menghantam nangka Yaman yang rupanya juga perpaduan jenis Houthi dan jenis Ali Salehi yang belum mati. Dan kalaupun ada aroma Persia sebagaimana nangka Suriah, ini tentulah jenis nangka yang agak liat.

Saya tak paham, akan ke mana arah sengitnya perebutan nangka yang kadang dianggap mengandung unsur Sunni-Syiah ini. Kalau persoalannya mereka benar-benar lapar, tentu akan lebih bijak bila mereka menanam dan merawat nangka bersama-sama. Bukan malah menebar getah atau malah memancitkan darahnya. Tapi entahlah, apalah saya. Mungkin hanya pungguk yang merindukan nangka!

Yang pasti saya khawatir, semua mereka semua justru hanya memperebutkan getah dan darah, sementara yang di sana asyik menonton pertunjukan mereka, sambil mengunyah apel Washington dan atau mengupas jeruk Tel Aviv!


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

6 jam lalu

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

Jerry Sambuaga optimistis neraca perdagangan Indonesia tetap surplus di tengah situasi geopolitik saat ini.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

12 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

15 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

15 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

1 hari lalu

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan
SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.


Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

1 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Benjamin Netanyahu Sebut Israel akan Bela Diri atas Serangan Iran

1 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Benjamin Netanyahu Sebut Israel akan Bela Diri atas Serangan Iran

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkata Israel akan membuat keputusan sendiri untuk membela diri dari serangan Iran.


Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

1 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional tidak terdampak konflik Iran dan Israel


Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini ke 16.170 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

1 hari lalu

Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini ke 16.170 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah hari ini akan fluktuatif dan ditutup menguat ke level Rp 16.170 per dolar AS.