Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembekuan untuk Perbaikan

Oleh

image-gnews
Iklan

Pembekuan kegiatan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) seperti pil pahit. Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi itu memunculkan ketakutan bahwa Federasi Sepak Bola Internasional, FIFA, bakal menjatuhkan sanksi kepada Indonesia berupa larangan bertanding di kancah internasional.

Sanksi dari FIFA, kalaupun ada, semestinya digunakan untuk membenahi organisasi PSSI berikut klub-klub dan kompetisi di dalam negeri. Sejumlah negara pernah terkena hukuman serupa. Namun, bukannya mati, kualitas sepak bola nasional mereka malah menjadi lebih baik. Misalnya saja Irak, Iran, Kuwait, dan Kamerun.

Selama ini sepak bola kita berada di "zaman kegelapan". Kini peringkat PSSI melorot tiga tangga menjadi urutan ke-159 dunia, di bawah Timor Leste yang berada di peringkat ke-152. Akibat turun peringkat, pada babak kualifikasi pra-Piala Dunia 2018 zona Asia yang dimulai tahun ini, Indonesia akan berada di pot 4 bersama tim-tim kuat Asia.

Kemerosotan prestasi itu merupakan buah dari konflik berkepanjangan di tubuh PSSI. Sejak 2011 terjadi pertentangan antara pendukung Liga Primer Indonesia (LPI) yang dimotori taipan Arifin Panigoro dan penyokong Liga Super Indonesia (LSI) yang ditopang pengusaha Nirwan Bakrie. Kelompok LSI "memenangi" sengketa itu dan sekarang menguasai PSSI dan PT Liga Indonesia.

Perseteruan mengular hingga sekarang dan berujung pada penggunaan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan oleh Menteri Olahraga untuk membekukan PSSI. Hukuman dijatuhkan lantaran teguran agar PSSI melaksanakan rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk tak meloloskan klub Arema Cronus dan Persebaya Surabaya dalam verifikasi kompetisi Liga Indonesia 2015 tak diindahkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sinyalemen adanya mafia judi dan pengaturan skor membayangi kegiatan liga. Kementerian Olahraga juga mendapati PSSI tak sepenuhnya melaksanakan aturan FIFA dan sejumlah klub tak membayar pajak.

Niat memperbaiki PSSI dengan cara mengambil alih kepengurusan melalui kongres pernah dilakukan empat tahun silam, tapi melempem setelah pemerintah tak lagi bersemangat menjadi benteng pengurus baru. Sekarang, pemerintah menempuh cara lain, yakni membekukan PSSI dan tak mengakui Kongres Luar Biasa PSSI yang digelar pada 18 April lalu.

Jika benar FIFA menjatuhkan sanksi, sebaiknya diterima dengan pikiran positif sebagai jeda sejenak untuk perbaikan internal. Satu tahun juga bukan waktu yang lama. Apalagi, belum tentu FIFA menjatuhkan hukuman.

Menteri Imam Nahrawi harus mampu meyakinkan FIFA bahwa perbaikan terhadap PSSI tak bisa dipisahkan dari upaya peningkatan kualitas sepak bola dunia. Nigeria pernah dihukum FIFA pada 4 Oktober 2010, kemudian sanksi dicabut empat hari kemudian karena penjelasan yang masuk akal dari pemerintahnya. Indonesia, dengan begitu banyak penggila sepak bola, tentu tak akan dinafikan oleh FIFA. Maka tak perlu takut oleh momok sanksi FIFA demi perbaikan dan kepentingan sepak bola nasional.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

9 menit lalu

ilustrasi
2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

2 pengajar salah satu pondok pesantren di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, ditangkap Polresta Bukittinggi karena mencabuli 40 santri.


Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

10 menit lalu

Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui usai menghadiri acara Silaturahmi dan Tasyakuran DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Mei 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

Dasco menyatakan lebih setuju Pilpres dan Pileg dilaksanakan bersamaan.


Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

13 menit lalu

Puluhan pengendara motor berteduh di bawah tiang pancang LRT saat hujan yang cukup lebat, di Jalan protokol Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 6 April 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

BMKG memperkirakan 19 wilayah di Indonesia bakal tetap dibasahi hujan intensitas sedang hingga lebat hingga awal Agustus 2024.


PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

13 menit lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memberi laporan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

PPPATK ungkap sejumlah masyarakat berpenghasilan di atas Rp 1 miliar main judi online.


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

32 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

38 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

43 menit lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara


Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

43 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

PKB dan PDIP menjajaki peluang berkoalisi pada Pilkada 2024.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

43 menit lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

43 menit lalu

Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

Gelombang panas dengan suhu udara menembus 40 derajat Celcius melanda negara-negara Eropa