Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelas Sosial Baru NU

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Arif Afandi, Pengurus PWNU Jatim dan CEO Wira Jatim Group

Telah tumbuh kelas sosial baru di dalam tubuh organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama. Mereka adalah kelompok intelektual progresif dan profesional yang tersebar dalam berbagai bidang kehidupan.

Bagaimana NU yang berbasis pesantren bisa melahirkan kelompok santri baru? Bagaimana karakter kelas sosial baru dalam NU tersebut? Apakah kehadiran mereka membawa dampak pada peran sosial ormas Islam ini? Apakah mereka telah terakomodasi dalam kepemimpinan organisasi? Masalah ini menarik untuk diangkat menjelang Muktamar ke 33 NU pada 1-5 Agustus 2015, di Jombang.

Paling tidak ada dua sumber kelas baru NU. Pertama, kelompok profesional dan akademisi dari latar belakang keluarga santri tersembunyi. Mereka baru muncul di permukaan setelah terjadi reformasi politik. Mereka adalah para teknokrat, kaum profesional, serta akademisi dari keluarga NU.

Kedua, kelompok santri baru hasil "liberalisasi" pendidikan. Seperti diketahui, pada 1970-an, pemerintah Soeharto membuka keran lebih luas bagi santri untuk masuk dunia pendidikan. Melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Pendidikan, dan Menteri Dalam Negeri, keran dibuka lebar bagi kalangan santri lulusan lembaga pendidikan formal madrasah. Mulai saat itu, lulusan madrasah yang ada di pesantren-pesantren bisa masuk langsung ke sekolah umum tanpa harus mengikuti ujian persamaan.

Sejak saat itu, semakin banyak anak keluarga santri NU yang menempuh pendidikan umum. Gelombang anak santri yang masuk universitas kenamaan di negeri ini mulai terjadi. Pilihan pendidikan lanjutan para santri tak hanya perguruan tinggi agama di dalam negeri ataupun di luar negeri. Dari gelombang inilah lahir para profesional dan akademisi baru NU. Orientasi karier mereka juga semakin luas dan tidak hanya menjadi dai serta menggeluti pekerjaan yang terkait dengan keagamaan, tapi juga profesi umum lainnya.

Hasil "liberalisasi" pendidikan bagi kaum santri ini melahirkan banyak akademisi bergelar doktor dalam bidang non-agama. Juga banyak kalangan profesional yang menempati dunia perbankan, jurnalistik, serta industri kreatif, seperti Ipang Wahid, para dokter, dan teknokrat yang tersebar di instansi-instansi pemerintah. Mereka menjadi santri yang lebih ''mengkota'' karena bergelut dengan dunia profesional di perkotaan.

Kebijakan deradikalisasi Islam dari negara-negara Barat ikut menggelembungkan lapisan ini. Beasiswa studi di negara-negara Barat mengalir deras ke kalangan intelektual NU. Banyak sekali dosen IAIN, UIN, dan kalangan pesantren yang mendapat beasiswa untuk berkuliah di berbagai universitas di luar negeri. Mereka tidak hanya menekuni studi Islam, tapi juga studi ilmu''sekuler''. Barisan doktor baru dari kalangan santri ini semakin mengalir deras.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para akademisi dengan latar belakang keluarga santri NU ini juga bermunculan di perguruan tinggi umum serta lembaga-lembaga penilitian. Mereka mulai mewarnai berbagai pemikiran di beberapa bidang. Setiap saat, mereka bisa menjadi sumber daya teknokrat yang bisa mengisi berbagai pusat strategis di lingkup pemerintah. Bahkan, sebagian besar dari mereka tidak hanya piawai dalam keahliannya, tapi juga punya dasar ilmu keagamaan yang mencukupi.

Lapisan sosial baru NU ini memiliki karakter yang sedikit berbeda dengan lapisan santri NU pada umumnya. Mereka terbiasa hidup dalam lingkungan yang lebih plural, terbiasa bekerja secara terencana, disiplin, dan lebih berorientasi pada hasil. Latar belakang kesantriannya tidak menghalangi mereka hidup dengan cara modern dan lebih gampang beradaptasi dengan dunia baru.

Menjamurnya para intelektual NU ini sudah diramalkan cendekiawan muslim kenamaan, Dr. Nurcholish Madjid. Salah satu pendiri Universitas Paramadina Jakarta yang terkenal dengan konsep sekularisasi politik itu melihat NU sebagai organisasi keagamaan yang cukup kuat dalam hal tradisi intelektual Islam. Ia mengatakan ormas keagamaan ini memiliki sumber pustaka yang sangat kaya. Karena itu, ia meramalkan kalangan Nahdliyin akan memimpin khasanah intelektual Islam di Indonesia.

Lahirnya lapis baru NU ini jelas menentukan peran sosial, politik, keagamaan, dan kebudayaan organisasi ini ke depan. Sumber keilmuan yang beragam dengan dasar prinsip keagamaan yang lebih toleran tentu menjanjikan diskursus pemikiran yang lebih terbuka. Kepemimpinan lapis baru NU ini diharapkan bisa mempersempit hadirnya pemikiran radikal Islam yang puritan. Ini jelas bermakna bagi pembentukan tatanan kebangsaan ke depan.

Sementara itu, semakin tebalnya lapis profesional dan sumber daya teknokratismemungkinkan NU untuk memiliki akses yang lebih kuat terhadap simpul strategis dalam berbagai bidang kehidupan. Tentu ini sangat membantu ormas Islam yang berdiri pada 1926 itu untuk ikut mempengaruhi berbagai kebijakan strategis di lingkup pemerintah. Banyaknya anggota kabinet pasca-reformasi merupakan hasil dari lahirnya lapis sosial NU baru ini.

Akankah peran kelas sosial baru NU ini semakin besar atau terlempar dari dinamika organisasi?


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Presiden Jokowi Bakal Hadiri Munas Relawan Alap-Alap Jokowi

2 menit lalu

Presiden Joko Widodo (tengah) menyapa relawan saat  menghadiri Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat,  Sabtu  7 Oktober 2023. Konsolidasi nasional yang bertajuk Taat Instruksi, 2024 Apa Kata Jokowi tersebut dihadiri oleh 16.000 relawan perwakilan dari seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Presiden Jokowi Bakal Hadiri Munas Relawan Alap-Alap Jokowi

Presiden Jokowi akan membuka Musyawarah Nasional pertama Relawan Alap-Alap Jokowi


Berita Liga Inggris: Harry Maguire Yakin Masih Masuk Rencana Manchester United

4 menit lalu

Harry Maguire. Action Images via Reuters/Andrew Boyers
Berita Liga Inggris: Harry Maguire Yakin Masih Masuk Rencana Manchester United

Harry Maguire menyatakan masih yakin masuk rencana Manchester United di musim ini.


Jay Park Rilis Xtra McNasty, Libatkan 8 Musisi termasuk Rapper Asal Indonesia Ramengvrl

4 menit lalu

Jay Park dan Jessi. Foto: Instagram/@jessicah_o
Jay Park Rilis Xtra McNasty, Libatkan 8 Musisi termasuk Rapper Asal Indonesia Ramengvrl

Jay Park baru saja merilis single 'Xtra McNasty' yang menampilkan kolaborasi dengan delapan musisi internasional, termasuk Ramengvrl, rapper asal Indonesia.


Data Kemenkes: 3,8 dari Seribu Penduduk Indonesia Sakit Ginjal, Hati-hati Mengkonsumsi Garam

11 menit lalu

Ilustrasi cuci darah (REUTERS/Hannah McKay)
Data Kemenkes: 3,8 dari Seribu Penduduk Indonesia Sakit Ginjal, Hati-hati Mengkonsumsi Garam

Data Balitbang Kesehatan menunjukkan 3,8 orang per 1000 penduduk, dan sekitar 60% penderita gagal ginjal tersebut harus menjalani dialisis.


Motor-Mobil Wajib Asuransi, Bakal Dibayar saat Perpanjang STNK?

14 menit lalu

Kendaraan melintas di Jalan Bulevar, Summarecon, Bekasi, 19 Juli 2024. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seluruh kendaraan bermotor di Indonesia wajib ikut asuransi third party liability (TPL) mulai Januari 2025. TEMPO/Fajar Januarta
Motor-Mobil Wajib Asuransi, Bakal Dibayar saat Perpanjang STNK?

kendaraan wajib pakai asuransi, bakal dibayar berbarengan saat perpanjang STNK?


Promo Super Brand Day Sale di Traveloka, Berikut Ini Daftarnya

14 menit lalu

Ilustrasi cari tiket.Foto: Canva
Promo Super Brand Day Sale di Traveloka, Berikut Ini Daftarnya

Berikut Promo EPIC Brand Day Sale berlangsung tanggal 25-29 Juli 2024 di Traveloka.


PKB Nilai Syarat dari PAN untuk Dukung Anies di Pilgub Jakarta Hambat Pembentukan Koalisi

18 menit lalu

Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid saat ditemui usai pertemuan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPP PKB di Jalan Raden Saleh Raya, Senen, Jakarta Pusat pada Senin, 29 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
PKB Nilai Syarat dari PAN untuk Dukung Anies di Pilgub Jakarta Hambat Pembentukan Koalisi

PKB sendiri sudah dekat dengan sikap akan mendukung Anies di Pilgub Jakarta.


Ratusan Ribu Anak Terlibat Judi Online, KPAI: Ini Kegagalan Negara

22 menit lalu

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah (kedua dari kiri), saat memberikan pidato pada konferensi pers Laporan Akhir Tahun KPAI 2023, di Jakarta, Senin (22 Januari 2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Ratusan Ribu Anak Terlibat Judi Online, KPAI: Ini Kegagalan Negara

Keterlibatan anak-anak dalam pusaran judi online merupakan kegagalan negara. Negara telah gagal memenuhi lima klaster hak anak.


Misteri Sosok Pengendali Judi Online Berinisial T

23 menit lalu

Ilustrasi pemain judi online. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie akan mengumumkan karyawan dari Kementerian Kominfo yang bermain judi online, pada Kamis, 27 Juni 2024 mendatang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Misteri Sosok Pengendali Judi Online Berinisial T

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengungkapkan sosok berinisial T sebagai aktor di balik bisnis judi online.


Politisi AS Beri Label Penjahat Perang Kepada Benjamin Netanyahu, Penuhi Syarat Langgar Konvensi Jenewa?

28 menit lalu

Politisi AS Beri Label Penjahat Perang Kepada Benjamin Netanyahu, Penuhi Syarat Langgar Konvensi Jenewa?

Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres AS angkat spanduk saat Benjamin Netanyahu pidato. Penjahat perang ditujukan pada PM Israel.