Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ruang Pribadi dan Jebakan Teknologi

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dianing Widya, Novelis, pegiat sosial di Spirit Kita

Adam Smith, dengan istilah homo homini socius, mengatakan manusia merupakan sahabat bagi manusia lainnya. Pergaulan antar-manusia dari waktu ke waktu mengalami berbagai perubahan. Begitu pula dalam cara berkomunikasi. Kini, kita tak membutuhkan kentongan untuk berkomunikasi. Bahkan, orang bisa bertemu dengan orang lain secara lebih mudah dan efisien, yakni lewat pesan pendek, telepon, chatting, serta media sosial.

Saat ini, media sosial merupakan sarana ampuh untuk melakukan berbagai hal, dari bersosialisasi, silaturahmi, berdagang, hingga memberi dukungan politik. Media sosial memberi manfaat besar jika setiap orang bisa menggunakannya secara wajar. Namun, dalam perkembangannya, sebagian dari kita tak bisa mengendalikan diri dalam bermedia sosial. Kita terseret, bahkan tersesat di dalamnya seolah segala hal harus diungkapkan di media sosial, sampai kita benar-benar telanjang.

Tidak semua orang bisa memilah mana peristiwa "publik" yang boleh diungkapkan dan mana peristiwa pribadi, bahkan sangat pribadi, yang seharusnya hanya untuk konsumsi sendiri. Sebab, media sosial bukanlah ruang pribadi, melainkan ruang publik. Ia merupakan bentuk lain dari public space di tengah kota atau kampung yang harus kita jaga. Mulai dari "jangan buang sampah sembarangan" hingga "jangan pipis sembarangan" di ruang publik.

Sebagaimana ruang publik lainnya, ia mesti tetap tampak indah dan tertata. Kita pun harus menjaga etika dan perilaku, dari sikap hingga cara bertutur serta berkomunikasi. Pergaulan di dunia maya tak berbeda dengan pergaulan di dunia nyata. Tetap ada sopan-santun dan tata cara dalam bergaul. Jika dalam dunia nyata bergunjing dan mengungkap aib orang lain merupakan perbuatan tak terpuji, bobot yang sama berlaku di media sosial. Jika di dunia nyata urusan rumah tangga tabu untuk diumbar, di media sosial pun sama.

Apalagi, semua itu merupakan citra diri kita yang langsung mendapat respons dari orang lain. Sebagaimana di dunia nyata, sikap dan perilaku kita menunjukkan siapa kita sebenarnya.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pakar psikologi Amerika Serikat, Irwin Altman, mengatakan privasi memiliki peran penting dalam mengembangkan identitas pribadi. Dengan menjaga privasi, seseorang dengan mudah mengevaluasi diri, mengembangkan, dan mengelola perasaan otonomi diri. Perasaan otonomi tersebut meliputi perasaan bebas, kesadaran dalam memilih, dan tak terpengaruh oleh orang lain.

Sebaliknya, mereka yang tak pandai menyimpan privasinya akan tertelanjangi dalam kehidupan sosialnya dan terseret dalam proses deindividuasi. Karena itu, menjadi sangat penting bagi kita untuk menyortir peristiwa yang bisa dikabarkan ke media sosial (ranah publik) dan yang hanya untuk konsumsi pribadi.

Sayangnya, pergaulan di media sosial justru menggeser tata krama dalam bergaul. Manusia seolah bukan hanya menjadi sahabat bagi manusia lain, sebagaimana digambarkan Adam Smith, tapi juga menjadikan manusia sebagai "budak" teknologi. Kita seolah menjadi tak berdaya menghadapinya. Dari hari ke hari, kehidupan dan ruang pribadi kita semakin tergerogoti, bahkan tertelanjangi.

Padahal, menurut Don Ihde (Technology and the Lifeworld, 1990:140), teknologi bukanlah monster yang bisa mengendalikan manusia. Manusialah yang harus mengendalikannya.  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Negara Pengguna Media Sosial Terbanyak, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

Berikut ini deretan negara pengguna sosial media terbanyak. Foto: Canva
5 Negara Pengguna Media Sosial Terbanyak, Indonesia Termasuk

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Berikut ini deretan negara pengguna sosial media terbanyak.


Hadir di Indonesia Akhir Bulan Ini, Oppo Reno 12 Bawa Chip Eksklusif MediaTek dan Trinity Engine

2 hari lalu

Oppo Reno 12. ytechb.com
Hadir di Indonesia Akhir Bulan Ini, Oppo Reno 12 Bawa Chip Eksklusif MediaTek dan Trinity Engine

Sebelumnya, Oppo Reno 12 memperkenalkan fitur BeaconLink yang memampukannya melakukan panggilan tanpa sinyal dan paket data dengan jarak terbatas.


X Mengembangkan Fitur Antispam

3 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
X Mengembangkan Fitur Antispam

Media sosial X sedang mengembangkan fitur antispam baru yang memungkinkan pengguna untuk memblokir balasan komentar yang menyematkan tautan unggahan


Bantah Kabar Viral, UI Klaim Tidak Menemukan Indikasi Kebocoran Data di Server

4 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
Bantah Kabar Viral, UI Klaim Tidak Menemukan Indikasi Kebocoran Data di Server

UI mengklaim telah melakukan pengecekan dan penelusuran secara komprehensif akan informasi yang beredar di media sosial X tersebut.


Begini 5 Cara Mendapatkan Koin TikTok Tanpa Harus Membeli

5 hari lalu

Logo TikTok (tiktok.com)
Begini 5 Cara Mendapatkan Koin TikTok Tanpa Harus Membeli

Jika Anda ingin mendapatkan koin TikTok tanpa harus membeli, berikut beberapa cara yang bisa Anda coba.


Cara Keluar dari Channel Instagram Agar Setiap Hari Tak Dapat Broadcast

9 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Keluar dari Channel Instagram Agar Setiap Hari Tak Dapat Broadcast

Channel Instagram saat ini menjadi tren banyak influencer. Sebagai pengikut kita sering merasa berlebihan dengan pesan yang masuk.


Netizen Kaitkan Penembakan Donald Trump dengan Ramalan The Simpsons

11 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump dikawal agen Secret Service setelah tertembak saat kampanye di Butler Farm Show di Butler, Pennsylvania, AS, 13 Juli 2024. Pemuda berusia 20 tahun bernama Thomas Matthew Crooks melepaskan tembakan jarak jauh yang menyerempet telinga Trump. REUTERS/Brendan McDermid
Netizen Kaitkan Penembakan Donald Trump dengan Ramalan The Simpsons

Penembakan Donald Trump dikaitkan dengan ramalan dalam serial The Simpsons. Untungnya, tembakan yang diarahkan pada Trump itu meleset


Saat Komunikasi Media Sosial Dinilai Bisa Tingkatkan Elektabilitas Kaesang di Pilgub Jateng

15 hari lalu

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di kantor Muhammadiyah DKI Jakarta, Jumat, 21 Juni 2024. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menegaskan dirinya tidak akan berduet dengan Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Saat Komunikasi Media Sosial Dinilai Bisa Tingkatkan Elektabilitas Kaesang di Pilgub Jateng

Sosok Kaesang yang merupakan anak Jokowi juga dapat memperkuat akseptabilitas masyarakat di Pilgub Jateng.


Peretas Klaim Bakal Beri Kunci untuk Buka Enkripsi Pusat Data Nasional pada Rabu Besok

24 hari lalu

Ilustrasi - Hacker atau peretas mencoba membongkar keamanan siber. Pemerintah Indonesia menganggap banyak data pribadi yang dibocorkan Bjorka dari berbagai institusi bukanlah ancaman bagi negara dan data bersifat umum. (ANTARA/Shutterstock/am)
Peretas Klaim Bakal Beri Kunci untuk Buka Enkripsi Pusat Data Nasional pada Rabu Besok

Hacker menyebut mengatakan bahwa kunci untuk membuka akses enkripsi Pusat Data Nasional ini akan diberikan pada Rabu, 3 Juli 2024


Antropolog Unair Tanggapi Tren Cek Khodam Online: Hanya Hiburan

24 hari lalu

Seorang ulama mengobati pasien dengan terapi Rugyah di Masjid Al Markaz, Makassar, (16/6). Terapi Ruqyah adalah salah satu pengobatan untuk membantu mengeluarkan jin atau yang sering disebut dengan Khodam. TEMPO/Fahmi Ali
Antropolog Unair Tanggapi Tren Cek Khodam Online: Hanya Hiburan

Cek khodam online, menurutnya, menjadi viral karena masyarakat Indonesia sangat suka dengan hal mistis dan cocoklogi.