Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dilema Revolusi di Timur Tengah

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Faisal Assegaf, Pemerhati Timur Tengah dan Pendiri Albalad.co

Lengkap sudah nasib apes yang menimpa Al-Ikhwan al-Muslimun, partai pemenang pemilihan parlemen dan presiden di Mesir. Pengadilan di Ibu Kota Kairo pada Sabtu pekan lalu menjatuhkan vonis hukuman gantung bagi pemimpin tertinggi Al-Ikhwan, Muhammad Badii, serta 13 anak buahnya. Dia diputus bersalah atas dakwaan merencanakan serangan teror terhadap fasilitas-fasilitas milik negara, termasuk mendanai unjuk rasa besar-besaran di Lapangan Rabiah al-Adawiyah, Kairo, pada Agustus 2013.

Takdir nahas Al-Ikhwan ini dimulai dengan kudeta terhadap Presiden Muhammad Mursi pada Juli 2013. Sebulan sehabis tragedi Rabiah, pengadilan Mesir menyatakan Al-Ikhwan sebagai kelompok terlarang. Desembernya, pemerintah Mesir mengumumkan Al-Ikhwan organisasi teroris.

Apa yang berlaku di Mesir—berkuasanya lagi militer dengan naiknya Jenderal Abdul Fattah as-Sisi ke tampuk kekuasaan—sejatinya bukan hal mengejutkan. Sulit membayangkan negara-negara Arab dapat menjadi negara demokratis dalam arti sebenarnya. Selama ini semua negara Arab bisa "stabil" karena diperintah secara diktator, baik itu dalam bentuk republik maupun monarki.

Hipotesis ini sudah terbukti setelah terjadi Musim Semi Arab. Rontoknya pemerintahan diktator di sejumlah negara di Timur Tengah—Zainal Abidin bin Ali (Tunisia), Husni Mubarak (Mesir), Muammar Qaddafi (Libya)—bukannya membikin mereka menjadi lebih baik dan aman. Yang berlaku malah hancur dan porak-poranda.

Mesir, selepas tumbangnya rezim Mubarak, menghadapi pertarungan politik antara kelompok militer dan Al-Ikhwan yang mewakili kalangan sipil. Kondisi keamanan di Negeri Piramida ini juga menakutkan. Mereka selalu dihantui bom mobil, serangan bunuh diri, atau serbuan milisi Islam radikal yang beroperasi di Semenanjung Sinai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketiadaan iklim demokrasi di negara-negara Arab sebagai faktor internal mengakibatkan revolusi sipil atau demokratisasi sulit berubah. Kelompok-kelompok sipil yang menang pemilu, seperti Al-Ikhwan di Mesir atau Partai Nahda di Tunisia, menjadi gagap saat berkuasa. Karena miskin pengalaman dan kerap ditindas, mereka tidak tahu bagaimana mengelola persoalan politik dan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi bom waktu.

Lantaran selalu ditindas, mereka bingung bagaimana memulai rekonsiliasi dan berbagi kekuasaan dengan rezim lama. Padahal inilah resep agar kemenangan revolusi sipil bisa bertahan lama. Tentu saja jangan menafikan ketidakrelaan rezim lama yang ingin berkuasa lagi karena takut kehilangan sumber-sumber fulus mereka. Belum lagi pertentangan antarfaksi berlatar aliran politik, kesukuan, atau agama/sekte.

Semua kenyataan itu kian diperparah oleh tidak kondusifnya situasi kawasan sebagai faktor eksternal. Timur Tengah dikenal sebagai wilayah yang kerap dan gampang bergolak. Jaringan teroris transnasional selalu menyasar negara yang dilanda konflik bersenjata untuk memperkeruh keadaan sekaligus mengembangkan kekuatan. Belum lagi negara-negara besar berebut pengaruh di kawasan Timur Tengah.

Akhirnya dua pilihan yang sama pahitnya tersedia bagi penduduk Timur Tengah: mempertahankan rezim otoriter demi terpeliharanya kestabilan semu atau belajar berdemokrasi tapi berakibat konflik tidak berujung.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

41 menit lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

1 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 jam lalu

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan
SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.


Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

17 jam lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

20 jam lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Benjamin Netanyahu Sebut Israel akan Bela Diri atas Serangan Iran

21 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Benjamin Netanyahu Sebut Israel akan Bela Diri atas Serangan Iran

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkata Israel akan membuat keputusan sendiri untuk membela diri dari serangan Iran.


Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

21 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional tidak terdampak konflik Iran dan Israel


Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini ke 16.170 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

22 jam lalu

Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini ke 16.170 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah hari ini akan fluktuatif dan ditutup menguat ke level Rp 16.170 per dolar AS.


Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

23 jam lalu

Suasana pelayanan kontak 157 Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023.  Otoritas Jasa keuangan (OJK) terus meningkatkan koordinasi, integrasi dan kerja sama di antara berbagai bidang organisasi di OJK untuk semakin memperkuat pengawasan lintas bidang di industri jasa keuangan. Tempo/Tony Hartawan
Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.


Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berbicara dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.