Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seno, Joko, dan Suksesi Pallu Kaloa

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Yon Moeis, pengamat sepak bola

Makan malam itu sudah berakhir. Hanya ada dua gelas teh hangat di atas meja. Seno Kusumoharjo dan Joko Driyono agaknya belum ingin mengakhiri obrolan sepak bola itu, yang semakin malam semakin "memanas". "Kini saatnya membenahi sepak bola kita yang masih saja bermasalah," kata Seno.

Seno Kusumoharjo bukan siapa-siapa di arena sepak bola. Dia hanya pernah menjadi manajer Pelita Jaya ketika ber-homebase di Solo, dan itu pun atas permintaan Nirwan D. Bakrie. Seno lebih dikenal sebagai orang di balik perjalanan politik Joko Widodo, sebelum menjadi Wali Kota Solo hingga menjabat presiden.

Senin malam lalu, saya duduk satu meja bersama Mas Seno—begitu saya biasa memanggil lelaki yang sesekali berbahasa Jawa itu—dan Joko Driyono, Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Perjamuan itu tidak bermuatan apa-apa, selain sekadar tukar pikiran menjelang kongres PSSI di Surabaya, Sabtu, 18 April 2015.

"Kita tak bisa lagi memperpanjang waktu. Kita sudah terlalu lama menahan malu. Saatnya sekarang ini," kata Seno. Joko Driyono terpaku setiap kali Seno meninggikan nada suaranya.

Joko adalah salah satu calon yang akan bertarung dengan delapan kandidat lain, termasuk La Nyalla Mattalitti. Mendengar nama La Nyalla, saya pun teringat NH, Ketua PSSI yang dua kali masuk penjara (Agustus 2004–Agustus 2006 dan September 2007–November 2008). NH, setelah menjabat PSSI-1 pada Oktober 2003 dan masih sempat "mengamankan" kursinya di Kongres 2007, bisa memimpin PSSI dari balik tembok penjara, yang tentu saja membuat dia menjadi sangat ilusif. Sejak dia berada di dalam ruangan jeruji besi, sepak bola Indonesia tak lepas dan terus diwarnai caci-maki yang akhirnya menumbangkan NH sebelum Kongres 2011.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya tak mampu membayangkan La Nyalla yang sedang berkasus dengan banyak dugaan, terutama kasus korupsi, bernasib seperti NH. Tapi, sempat pula saya merasa cemas ketika dia memastikan ingin lebih luas lagi menguasai PSSI dengan menjadi orang nomor satu di sana.

Untuk tidak terlalu memikirkan orang-orang yang telah dan bakal masuk penjara, akhir Maret lalu, saya menjalani perjalanan sepak bola ke Makassar. Selain melintasi Lapangan Karebosi yang di bawahnya ada pusat belanja dan memandang dari jauh Stadion Mattoangin, saya singgah di Pallu Kaloa yang menyediakan sup ikan yang terletak di Jalan Tentara Pelajar. Sup ikan khas Kota Angin Mamiri ini memiliki karakter yang berbeda dengan daerah lain lantaran bumbu rempah yang digunakan: kaloa.

Kepala ikan yang berada di dalam kuah berwarna hitam dan tak kental itu bisa saja saya kaitkan dengan pergantian kepemimpinan PSSI dan pertemuan makan malam bersama Seno dan Joko. Sisa-sisa kepala ikan yang saya santap, saya letakkan di piring bersih.

Seno tidak ada kepentingan apa-apa jika harus men-support Joko Driyono. Malam itu, saya melihat Seno hanya ingin sepak bola kita benar-benar jatuh di tangan orang-orang baik dan benar. Jika Joko Driyono—dia lahir di Ngawi, 8 Agustus 1965—adalah orang yang dimaksud, dia harus membuktikan bahwa dia bukan orangnya La Nyalla, bukan pula boneka Nirwan D. Bakrie, dan mampu membersihkan kotoran-kotoran yang ada di sepak bola nasional. Hal ini termasuk membasmi tikus-tikus pengatur skor pertandingan dan segera membuangnya ke tong sampah.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

21 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan penjaga gawang Inter Milan Emil Audero. Sumber Instagram @erickthohir.
Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

Erick Thohir memberi sinyal positif soal rencana naturalisasi penjaga gawang keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi.


Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

23 jam lalu

Ketum PSSI Erick Thohir. PSSI.org
Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

Erick Thohir mengirim surat ke Komite Disiplin PSSI menanggapi laporan dugaan match fixing di laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri.


Erick Thohir Ungkap Ada Tiga Calon Direktur Teknik PSSI, Salah Satunya dari Eropa

1 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir Ungkap Ada Tiga Calon Direktur Teknik PSSI, Salah Satunya dari Eropa

Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan mewawancarai ketiga kandidat direktur teknik baru PSSI di Qatar.


Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

1 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.


Hari Ulang Tahun ke-94 PSSI, Erick Thohir Ingin Ciptakan Sepak Bola Bersih dan Berprestasi

1 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan dalam rapat Exco PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Rabu, 3 April 2024. ANTARA/HO-Dok. PSSI
Hari Ulang Tahun ke-94 PSSI, Erick Thohir Ingin Ciptakan Sepak Bola Bersih dan Berprestasi

Pembenahan Timnas Indonesia menjadi fokus Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada 2024. Apa lagi?


Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Australia 1-0 di Piala Asia U-23 2024, Erick Thohir: Luar Biasa

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 menghadapi Australia U-23 di pekan kedua babak penyisihan Grup A AFC U-23 Asian Cup. FOTO/X
Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Australia 1-0 di Piala Asia U-23 2024, Erick Thohir: Luar Biasa

Kemenangan timnas U-23 Indonesia atas Australia itu membuat posisinya naik ke peringkat kedua klasemen sementara Grup A Piala Asia U-23 2024.


Erick Thohir Terpukau Tonton Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan dalam rapat Exco PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Rabu, 3 April 2024. ANTARA/HO-Dok. PSSI
Erick Thohir Terpukau Tonton Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024

Apa kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir setelah Timnas Indonesia U-23 mengalahkan Australia 1-0 di laga kedua Piala Asia U-23 2024?


Satgas Anti Mafia Bola Selidiki Pertandingan Liga 1 antara Persik Kediri dan Bhayangkara FC yang Berakhir 0-7

2 hari lalu

Akmal Marhali. Foto: Istimewa
Satgas Anti Mafia Bola Selidiki Pertandingan Liga 1 antara Persik Kediri dan Bhayangkara FC yang Berakhir 0-7

Satgas Anti Mafia Bola menyelidiki pertandingan Liga 1 Indonesia antara Persik Kediri versus Bhayangkara FC yang berakhir 0-7.


Mengenal Wasit Nasrullo Kabirov yang Diprotes oleh Erick Thohir

2 hari lalu

Nasrullo Kabirov. (Foto: Antara/AFC)
Mengenal Wasit Nasrullo Kabirov yang Diprotes oleh Erick Thohir

Keputusan kontroversial wasit Nasrullo Kabirov dalam laga pembuka Piala Asia U-23 2024 antara timnas Indonesia melawan Qatar


Piala Asia U-23 2024: Justin Hubner Gabung Jelang Lawan Australia, Erick Thohir Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bangkit

2 hari lalu

Justin Hubner. pssi.org
Piala Asia U-23 2024: Justin Hubner Gabung Jelang Lawan Australia, Erick Thohir Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bangkit

Dijadwalkan tiba di Qatar Kamis pagi, Justin Hubner jadi amunisi penting menjelang laga timnas U-23 Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23 2024.