Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ISIS dan Sindrom Perang Salib

image-profil

image-gnews
Iklan

Sumiati Anastasia, lulusan University of Birmingham, untuk relasi Islam-Kristen

Sebuah video buatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 20 April memperlihatkan adegan horor. Sekitar 30 penganut Kristen Ethiopia ditembak dan dipenggal di Libya. Milisi ISIS menyebut warga Kristen Ethiopia sebagai pelaku Perang Salib yang membunuh muslim.

Apa yang dilakukan ISIS dengan menyebut Perang Salib bukanlah hal yang baru. Dulu, Usamah bin Ladin dengan Al-Qaidah-nya dan dua gembong teroris Malaysia, mendiang Dr Azahari dan Noor Din M. Top, yang meneror negeri kita, juga gemar menyebut Perang Salib. Bahkan perang itu dikatakan masih terus berlangsung hingga sekarang. Hal ini jelas berpotensi merusak relasi Islam-Kristen.

Tentang Perang Salib, pertama dilancarkan pada 1095 oleh Paus Urbanus II guna menguasai kembali kota suci Yerusalem dan Tanah Suci Palestina dari kaum muslim. Perang ini berseri sampai delapan episode, berakhir dengan rontoknya benteng terakhir Kristen di Akko pada 1291.

Sementara ISIS atau para teroris membesar-besarkan perang itu, ada sejarawan Islam yang justru mengecilkan eskalasinya. Kini sudah banyak buku yang obyektif atau cover both sides dalam mengulas Perang Salib.

Menurut sejarawan Ibn Khaldun (w.1404), serangkaian peristiwa Perang Salib itu merupakan persoalan yang kecil saja. Dalam karyanya yang tebal, Muqqadima atau Introduction to History, satu-satunya rujukan ke Perang Salib disajikan dalam sedikit paragraf atau dua tiga kalimat saja, yakni mengenai kontrol angkatan laut atas wilayah-wilayah Mediterania dan dua atau tiga kalimat mengenai masjid-masjid dan bangunan-bangunan suci di Yerusalem. Mengapa demikian?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasalnya, ketika Yerusalem jatuh ke tangan tentara Salib, kekuasaan Islam yang paling besar saat itu dipegang oleh Dinasti Seljuk. Dinasti ini mengontrol Bagdad dan sebagian besar pusat kebudayaan Islam di timur. Dan pusat pemerintahan ada di Kota Isfahan, terletak sekitar 340 km selatan Teheran-Iran. Orang-orang di Isfahan tidak begitu peduli dengan perang yang tengah terjadi Yerusalem.

Karena itu, pengembangan wacana Perang Salib oleh ISIS, para teroris, atau golongan garis keras harus disikapi dengan bijak. Jika kita meyakini besarnya eskalasi perang itu, bahkan yakin perang itu masih terus berlangsung hingga kini, jelas hal ini kontraproduktif bagi relasi Islam-Kristen.

Dalam buku Islam, Modernism and The West, cendekiawan muslim Muhammed Arkoun mengingatkan, cara pandang yang hanya mempertentangkan Islam-Kristen harus ditinggalkan dan sebaiknya lebih fokus pada kerja sama, karena akan menentukan bagi perdamaian dunia.

Sisi baiknya, misalnya dalam perang itu umat Kristiani asli Timur Tengah, seperti Siria Ortodoks, justru lebih pro-kaum muslim dan anti-tentara Salib. Dalam konteks budaya, Perang Salib itu mendorong terjadinya pertukaran budaya Barat dan Islam yang positif kontribusinya bagi dunia, mulai dari filsafat, matematika, perdagangan, hingga kemiliteran, dan lain sebagainya.

Tentang Ethiopia, umat Islam zaman ini jangan lupa akan kontribusi Raja Negus-dari Abisinia (Ethiopia) yang Kristen tapi melindungi para pemeluk agama Islam dari Jazirah Arab, atas permintaan Nabi Muhammad di awal sejarah Islam. *

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

16 jam lalu

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

Jerry Sambuaga optimistis neraca perdagangan Indonesia tetap surplus di tengah situasi geopolitik saat ini.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

21 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

1 hari lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

1 hari lalu

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan
SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.


Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

1 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Benjamin Netanyahu Sebut Israel akan Bela Diri atas Serangan Iran

1 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Benjamin Netanyahu Sebut Israel akan Bela Diri atas Serangan Iran

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkata Israel akan membuat keputusan sendiri untuk membela diri dari serangan Iran.


Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

1 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional tidak terdampak konflik Iran dan Israel


Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini ke 16.170 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

1 hari lalu

Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini ke 16.170 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah hari ini akan fluktuatif dan ditutup menguat ke level Rp 16.170 per dolar AS.