Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Politik Gratisan Dana Aspirasi

Oleh

image-gnews
Iklan

Pemerintah sudah seharusnya menolak dana aspirasi yang diusulkan Dewan Perwakilan Rakyat. Menggelontorkan dana untuk membiayai Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) tersebut memang lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.

Pengesahan Peraturan DPR tentang UP2DP itu pada Selasa lalu di parlemen pun tak bulat. Tiga partai penyokong pemerintah, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, serta Partai Hati Nurani Rakyat, menolak dengan alasan yang mendasar. Tapi mereka kalah jumlah.

Tujuh fraksi perwakilan partai lainnya, termasuk Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan Pembangunan, yang notabene juga pendukung pemerintah, kompak mengegolkan kewenangan mengusulkan proyek pembangunan infrastruktur di daerah pemilihan dengan anggaran Rp 20 miliar per tahun atau Rp 11,2 triliun dalam lima tahun tersebut.

UP2DP hanya sebagai alat para politikus menjadi sinterklas di daerah pemilihan dengan memakai uang negara. Berpolitik gratisan. Padahal tiap anggota DPR setidaknya menerima dana reses Rp 600 juta per tahun alias Rp 3 miliar dalam lima tahun yang memang untuk membina konstituen. Itu di luar gaji, tunjangan, fasilitas, serta dana kegiatan sosialisasi undang-undang dan konstitusi.

Kondisi ekonomi yang belum pulih seharusnya membuat anggota DPR berempati pada kesulitan sebagian besar rakyat. Maka pemerintah sebagai pemegang kuasa anggaran semestinya tak mengucurkan dana aspirasi dalam anggaran tahun depan dan seterusnya.

Berpolitik secara cerdas dan merakyat tak akan ada lagi jika pendekatannya melulu sumbangan perbaikan jalan, bangunan, atau irigasi pertanian. Para pendiri bangsa ini tak pernah mengajarkan dan memberi contoh semacam itu. Tak sedangkal itu pula pelaksanaan jargon politik "menangis dan tertawa bersama rakyat".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para penyokong dana aspirasi berdalih, pemilih selalu meminta mereka membangun infrastruktur setiap kali bersua di masa reses atau kampanye. Ini membuktikan mereka gagal memberikan pendidikan politik kepada rakyat mengenai fungsi legislasi, budgeting, dan pengawasan terhadap kinerja pemerintah yang diemban DPR sebagai wakil rakyat Indonesia. Jelas bahwa anggota Dewan tak memiliki fungsi eksekutif, seperti mengusulkan proyek infrastruktur di daerah pemilihan.

Mahkamah Konstitusi, dalam putusan yang dibacakan pada 22 Mei 2014, mencabut kewenangan Badan Anggaran DPR membahas usulan program pemerintah sampai tingkat mata anggaran yang teknis di Satuan Tiga. Komisi juga dilarang membahas rincian kegiatan dan jenis belanja bersama kementerian/lembaga. Pencabutan kewenangan itu antara lain didasari kasus-kasus korupsi di Badan Anggaran akibat penguasaan akses ekonomi oleh petugas partai di DPR terhadap anggaran negara. UP2DP tak ubahnya menghidupkan kembali penguasaan akses ekonomi itu sembari menentang putusan Mahkamah.

Jika dana aspirasi digelontorkan, wilayah Jawa bakal kebagian nikmat karena kursi di Senayan mayoritas diduduki politikus dari daerah pemilihan ini. Lalu bagaimana dengan Papua? UP2DP juga memicu politik primordial karena mengkotakkan anggota DPR ke dalam daerah-daerah pemilihan. Sejatinya, mereka mewakili seluruh rakyat. Sedangkan pembagian daerah pemilihan hanyalah cara menentukan perwakilan melalui pemilihan umum.

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga harus menertibkan partai-partai pendukung agar satu kata dalam memperbaiki bangsa. Jangan ada partai pendukung yang menggerogoti uang negara dengan dalih membela aspirasi rakyat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

6 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

10 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

12 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

16 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

17 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

17 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah


PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

17 menit lalu

Warga Rempang bentangkan spanduk di atas kapal di laut Pulau Rempang, Kota Batam, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Walhi sebut pemerintah abaikan suara rakyat.


Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

17 menit lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya saat mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Rafael menyatakan masih pikir-pikir soal kemungkinan mengajukan banding atas vonis 14 Tahun penjara dan denda Rp 500 juta yang dijatuhkan  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kepadanya. TEMPO/Imam Sukamto
Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

Lewat putusan kasasi, hakim MA (Mahkamah Agung) memerintahkan harta istri Rafael Alun Trisambodo dikembalikan. Segini kekayaan hakim tersebut.


Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

17 menit lalu

Hendry Lie. (Dok. PT. Tinindo Inter Nusa (TIN))
Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

Hendry Lie, tersangka korupsi timah yang juga pendiri perusahaan maskapai PT Sriwijaya Air.


Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

17 menit lalu

WhatsApp Web. Kredit: Tech Advisor
Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

Privasi pengguna kian aman saat memakai WhatsApp Web yang didaftarkan tanpa nomor telepon. Namun, pengguna jadi harus mewaspadai akun palsu.