Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cukup Sudah Nahas Hercules

Oleh

image-gnews
Iklan

Jatuhnya pesawat Hercules C-130B milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) di Medan adalah tragedi yang menyengat. Ini musibah yang kesekian dari jenis pesawat yang sama. Nahas pada 30 Juni lalu itu menewaskan 110 penumpang dan 12 awak. Kita prihatin mendengar penjelasan yang itu-itu saja saban Hercules jatuh: segera diadakan audit, peremajaan pesawat agar musibah serupa tak terulang, dan seterusnya.

Enam tahun silam kita sudah mendengar janji serupa tatkala Hercules jatuh di Magetan, Jawa Timur--101 orang mati ketika itu. Pihak TNI AU mesti belajar lebih "realistis" menghadapi musibah seperti ini, tak perlulah berkukuh membela diri. Letnan Kolonel Sutrisno, Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang--markas Hercules yang jatuh itu--menegaskan bahwa pesawat amat terawat sehingga masih layak terbang. Tapi faktanya, di Medan, keyakinan kita rontok bahwa peremajaan dan penyehatan pesawat-pesawat Hercules tua sudah tunai dilangsungkan.

Pernyataan Presiden Jokowi "akan kita audit semuanya" menegaskan lagi hal tersebut. Tanpa keseriusan pihak TNI--maupun pemerintah--seruan Presiden bisa jadi lewat begitu saja. Kita memang perlu memberi ruang, waktu, dan independensi bagi tim investigasi yang kini tengah menyelidiki pangkal soal di balik tragedi Medan. Termasuk potensi pelanggaran, kalau ada.

Misalnya, komersialisasi pesawat militer. Kita tahu, pesawat militer punya standar sekuriti tertentu. Tak bisa sembarangan memasukkan orang sipil ke dalam pesawat, alih-alih menjual "tiket" untuk kursi. Tindakan "menjual kursi"--kalau terbukti-jelas merupakan pelanggaran. Minimnya dana operasi sekalipun tak membenarkan hal itu. Maka, perlu benar diusut tuntas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kecelakaan beruntun Hercules--pesawat yang punya reputasi bagus--menjadi peringatan keras bagi pemerintah. Mengapa di Indonesia justru terjadi kecelakaan berulang kali. Perlu ada pilihan tegas: meng-grounded seluruh pesawat tua untuk diaudit dengan serius. Ganti suku cadang yang tua dan jangan paksa pesawat yang sudah ngos-ngosan terbang dengan risiko nyawa. Di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat tempat Hercules berasal, pesawat tua ini masih tangguh menempuh cakrawala karena mesin-mesinnya diperbarui.

Idealnya, pemerintah meninjau membeli Hercules untuk keperluan militer maupun kemanusiaan. Anggaran memang menjadi kendala selama ini. Tapi pemerintah perlu memutus simalakama ini: terus membiarkan pesawat-pesawat tua terbang dengan taruhan nyawa, sementara biayanya tinggi untuk perawatan. Atau, merencanakan pendanaan bagi pesawat baru yang lebih modern, siap bertugas mengawal dirgantara dengan tingkat keamanan yang tinggi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

9 menit lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

15 menit lalu

Ilustrasi  smelter nikel. REUTERS
Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

Presiden terpilih Prabowo Subianto didesak untuk melakukan evaluasi program penghiliran nikel.


Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

19 menit lalu

Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan. TEMPO
Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

Ahok memang menjadi salah satu nama calon potensial yang saat ini dimiliki PDIP.


Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

19 menit lalu

Pak Kasur. kesekolah.com
Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

Pak Kasur menjadi salah seorang tokoh pendidikan di negeri ini. Ini perjalanan hidupnya, dan khususnya dedikasinya pada pendidikan anak-anak.


Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

24 menit lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

Kapal penumpang KM Samarinda rute Tarempa - Matak, Kabupaten Anambas, tenggelam, Jumat 26 Juli 2024. Setidaknya tiga orang meninggal.


Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

27 menit lalu

Pelatih Timnas Australia U-19, Trevor Morgan (kiri) dan Pelatih Timnas Thailand U-19, Emerson Pereira da Silva (kanan) saat konferensi pers menjelang laga semifinal Piala AFF U-19 2024, di Hotel Wyndham Surabaya, 26 Juli 2024. Foto: TEMPO/Hanaa Septiana
Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

Laga Timnas Australia vs Thailand akan hadir pada babak semifinal Piala AFF U-19 2024, Sabtu sore. Simak komentar kedua pelatih jelang laga.


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

41 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

45 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

47 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

51 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.