Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lelucon Menteri Pemuda dan Olahraga

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Katamsi Ginano, pembaca dan penikmat buku

Menteri Pemuda dan Olahraga, Iman Nahrawi, Jumat, 8 April 2015, mengumumkan nama 17 anggota tim transisi yang akan mengambil alih kewenangan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Pengambilalihan ini dilakukan menyusul pembekuan PSSI pada April lalu. Tim itu bertugas membenahi tata kelola sepak bola nasional.

Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional dengan tegas mengatur bagaimana pengelolaan olahraga nasional, bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga dilakukan melalui organisasi yang tidak bertentangan dengan UU, yang dijabarkan lagi lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan.

Untuk cabang sepak bola, organisasi pembinaan dan pengembangan yang diakui adalah PSSI yang didirikan di Yogyakarta pada 19 April 1930. Sebagaimana amanat UU Nomor 3/2015, PSSI, yang berinduk ke Federation Internationale De Football Association (FIFA) serta menjadi anggota Asian Football Confederation (AFC) dan ASEAN Football Federation (AFF), bersifat mandiri dan independen. Kemandirian dan independensi ini dituangkan dalam statuta PSSI dengan mengacu pada statuta FIFA, AFC, dan AFF.

Peringatan Kemenpora, yang berujung pada pembekuan terhadap PSSI, berkenaan dengan pengelolaan sepak bola nasional adalah bagian dari amanat UU Nomor 3/2005 dan turunannya, berkenaan dengan pengarahan, bimbingan, bantuan, dan pengawasan terhadap penyelenggaraan keolahragaan nasional. Dasarnya adalah Pasal 122 ayat (2) huruf g PP Nomor 16/2007.

Tapi, berkenaan dengan pembekuan, yang dapat diartikan terjadi sengketa antara pemerintah dan PSSI, semestinya Kemenpora merujuk pada tiga ayat dalam Pasal 88 UU Nomor 3/2005. Penyelesaiannya didahului dengan musyawarah dan mufakat, kemudian arbitrase atau alternatif sejenis, dan pilihan terakhir pengadilan. Langkah ini sejalan dengan jaminan UU, bahwa terhadap olahraga nasional, pemerintah wajib memberi pelayanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya kegiatan keolahragaan bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam implementasinya, pemerintah harus merujuk pada statuta PSSI dan organisasi payung di atasnya. Dengan demikian, bahkan sekali pun alasannya PSSI telah melakukan pelanggaran sangat berat terhadap standar pembinaan dan pengembangan olahraga sepak bola nasional, Kemenpora tidak berhak mengambil alih kewenangan organisasi ini.

Terlebih, pemilihan anggota tim transisi tampaknya lebih didasarkan pada motif politik ketimbang pembenahan tata kelola yang dianggap sebagai biang masalah di PSSI. Tak kurang penting, pemilihan anggota tim transisi jelas melanggar Pasal 54, ayat (3) hingga (4) PP Nomor 16/2007, yang melarang pengurus komite olahraga memegang suatu jabatan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai negeri dan militer; atau jabatan publik yang diperoleh melalui proses pemilihan langsung oleh rakyat atau DPR RI.

Apa boleh buat, pembekuan, pembentukan tim transisi, dan pengambilalihan kewenangan PSSI oleh Menpora memang sekadar lucu-lucuan periuh nirprestasi sepak bola nasional. Atau, barangkali ini adalah ikhtiar Menpora menunjukkan prestasi di tengah panasnya wacana reshuffle kabinet.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

Logo PSSI. (pssi.org)
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).


KAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung  

6 Januari 2017

Bonek sebutan suporter Persebaya melakukan parade
KAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung  

Ratusan anggota Bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres PSSI dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017.


PSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan  

28 Desember 2016

Pelatih Alfred Riedl memimpin latihan Tim Nasional Indonesia Senior di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 9 Agustus 2016. Antara)
PSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan  

Dalam kongres tahunan PSSI, selain dilakukan evaluasi terhadap kinerja Riedl, dibahas nasib tujuh klub, termasuk Persebaya Surabaya.


Protes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya  

26 Desember 2016

Suporter Persebaya Surabaya, Bonek, tiba di Stasiun Senen, Jakarta, 2 Agustus 2016. Mereka juga meminta Persebaya Surabaya disertakan dalam kompetisi resmi pada musim depan. ANTARA/Reno Esnir
Protes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya  

Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek.


Komite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85  

11 November 2016

Peserta kongres pemilik suara memasukkan surat suara pada sesi pemilihan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam Kongres PSSI di Ancol, Jakarta Utara, 10 November 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Komite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85  

Edy berencana mengajak 12 anggota Komite Eksekutif PSSI untuk secepatnya bekerja.


Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya

10 November 2016

Ratusan anggota Bonek berkumpul di Taman Apsari, Surabaya, memprotes PSSI yang dianggap ingkar janji soal status Persebaya, Kamis malam 10 November 2016. (TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH)
Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya

Bonek juga menyalakan flare sambil menutup jalan dan membakar tempat sampah dari karet.


Edy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora  

10 November 2016

Calon Ketua Umum PSSI Letjen TNI Edi Rahmayadi  menjawab pertanyaan wartawan sebelum mengikuti kongres PSSI di Jakarta, 10 November 2016. ANTARA FOTO
Edy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora  

Edy Rahmayadi harus segera melakukan konsolidasi internal segera seusai Kongres PSSI.


Save Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI

10 November 2016

Suasana Kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di areal Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Selatan, 22 Mei 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Save Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI

Menurut Akmal Marhali masih ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk membuat kongres PSSI hanya milik kelompok tertentu.


Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020

10 November 2016

Pangkostrad TNI Letjen Edy Rahmayadi memberi arahan kepada Prajurit Batalion Infantri Para Raider 330 Kostrad saat akan diberangkatkan dalam Satgas Pam (Pengamanan) perbatasan RI-Papua Nugini melalui Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, 9 Mei 2016. TEMPO/Subekti
Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020

Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, mengalahkan Moeldoko yang memperoleh 23 suara.


Pendukung Edy Rahmayadi Masih Solid

9 November 2016

Plt Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Hinca Pandjaitan (kedua kiri) saat memimpin Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2016 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, 3 Agustus 2016. Kongres ini menetapkan Hinca Panjaitan sebagai Plt Ketua Umum PSSI hingga KLB pemilihan Ketua Umum pengganti La Nyalla Mattalitti. KLB tersebut resmi ditetapkan akan berlangsung pada 17 Oktober 2016 mendatang. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pendukung Edy Rahmayadi Masih Solid

Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menepis adanya rumor bahwa dukungan dari anggota kelompok 85 sudah tak solid lagi.