Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyikapi Bentrokan Tolikara

Oleh

image-gnews
Iklan

Apa yang terjadi di Tolikara, Papua, pada hari raya Idul Fitri lalu amat mengagetkan. Meski lama menjadi wilayah konflik, tidak pernah sebelumnya ada bentrokan antarumat beragama di Papua.

Kerusuhan terjadi pada saat umat muslim tengah menjalankan ibadah salat id di lapangan Markas Komando Rayon Militer 1702-11/Karubaga. Jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) yang sedang mengikuti seminar dan kebaktian kebangunan rohani di dekat lokasi tersebut merasa terganggu. Mereka memaksa agar salat dipindahkan ke tempat lain. Terjadi kerusuhan, lalu puluhan kios dan Masjid Baitul Muttaqin di dekat lapangan terbakar. Di sisi lain, 11 anggota jemaat GIDI tertembak peluru tajam, seorang di antaranya meninggal.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti mengatakan ada kelompok yang sengaja menciptakan konflik antarumat beragama di Tolikara. Kita menunggu polisi menyelidiki dugaan tersebut dan menangkap pelakunya. Yang juga menimbulkan tanda tanya adalah sikap penguasa setempat atas surat edaran GIDI yang melarang penyelenggaraan salat id. Kerusuhan tak perlu terjadi jika aparat bergerak cepat menanggapi surat edaran tertanggal 11 Juli 2015 itu, yang juga ditembuskan kepada pemerintah daerah dan kepolisian setempat.

Apa yang sebenarnya terjadi di sana? Cerita dan kesaksian yang beredar saling bertentangan. Ada yang mengatakan jemaat GIDI menyerang umat muslim yang tengah salat, membakar kios dan masjid, lalu mereka dihalau tembakan aparat. Cerita lain, penyerangan terhadap umat muslim dan kerusuhan terjadi setelah jemaat GIDI ditembaki aparat dengan peluru tajam. Ada juga isu bahwa tembakan bukan berasal dari aparat, melainkan anggota Organisasi Papua Merdeka. Berbagai versi ini perlu dijernihkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengingat hubungan antarumat beragama yang amat baik di Papua selama ini, bukan tak mungkin kerusuhan Tolikara sebenarnya cuma simtom dari persoalan yang lebih besar di Papua. Boleh jadi aksi intoleran di Tolikara itu merupakan ledakan dari akumulasi persoalan yang tak pernah diselesaikan hingga saat ini, yang didominasi oleh kekerasan dan senjata.

Upaya damai yang dirintis Presiden Joko Widodo dengan membebaskan tahanan politik beberapa waktu lalu sudah bagus. Hal ini perlu dilanjutkan dengan kebijakan yang substansial. Persoalan Papua adalah eksploitasi, kekerasan, dan ketidakadilan yang telah berlangsung amat lama. Tantangan pemerintah Jokowi adalah menyelesaikan persoalan tersebut, kalau benar-benar berniat mendamaikan Papua.

Sementara itu, pemerintah serta para pemuka dan tokoh agama perlu mengintensifkan dialog. Undang-Undang 1945 tegas menjamin hak setiap warga negara untuk beribadah seturut agama dan keyakinannya. Peristiwa Tolikara mengingatkan kita bahwa pelanggaran atas hak beragama ternyata bisa terjadi di mana saja, oleh siapa saja, dan terhadap umat yang mana saja.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

1 menit lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


NasDem-PKS Siap Bersatu Lagi di Pilkada, Kans Usung Anies Masih Dibahas

4 menit lalu

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu tiba di NasDem Tower bersama jajaran Partai NasDem dan PKS dalam konferensi pers usai pertemuan kedua partai di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
NasDem-PKS Siap Bersatu Lagi di Pilkada, Kans Usung Anies Masih Dibahas

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menegaskan partainya siap berkoalisi kembali dengan PKS di Pilkada Serentak 2024.


Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

8 menit lalu

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi mendukung inisiatif dan langkah Prabowo-Gibran merangkul semua komponen bangsa.


Bola Voli Proliga 2024 Dimulai Kamis Hari Ini 25 April, Berapa Harga Tiketnya?

9 menit lalu

Proliga 2024.
Bola Voli Proliga 2024 Dimulai Kamis Hari Ini 25 April, Berapa Harga Tiketnya?

Kompetisi bola voli nasional, Proliga 2024, akan dimulai di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Kamis, 25 April 2024. Berapa harga tiketnya?


Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho Meski Heran dengan Laporan Nurul Ghufron

11 menit lalu

Anggota majelis Albertina Ho, menggelar sidang pembacaan surat putusan pelanggaran etik tanpa dihadiri tiga terperiksa pegawai Rutan KPK dari unsur Kemenkumham, di gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. Majelis sidang etik Dewas KPK, menjatuhkan sanksi berat kepada tiga terperiksa eks Plt Kepala Cabang Rutan KPK, Ristanta, eks Koordinator Kamtib Rutan, Sopian Hadi dan Kepala Rutan KPK nonaktif, Achmad Fauzi. TEMPO/Imam Sukamto
Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho Meski Heran dengan Laporan Nurul Ghufron

Nurul Ghufron melaporkan Albertina Ho, karena anggota Dewas KPK itu mencari bukti dugaan penerimaan suap atau gratifikasi Jaksa TI.


Incubus Tutup Konser dengan Lagu Wish You Were Here, Punya Makna Tersendiri?

12 menit lalu

Vokalis grup musik Incubus Brandon Boyd saat konser bertajuk Asia Tour 2024 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa, 23 April 2024. Incubus membuka aksi panggungnya dengan membawakan lagu the beatles yang berjudul Come Together, lalu dilanjutkan dengan Quicksand hingga Nice to Know You. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Incubus Tutup Konser dengan Lagu Wish You Were Here, Punya Makna Tersendiri?

Tahun ini menjadi konser Incubus keempat di Indonesia. Mereka membawakan lagu "Wish You Were Here" sebagai penutupnya.


PPP Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Baru

13 menit lalu

Ade Irfan Pulungan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Maret 2018. Tempo/Syafiul Hadi
PPP Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Baru

PPP mengucapkan selamat atas penetapan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden


Mengingat Lagi Janji Prabowo-Gibran Buka 19 Juta Lapangan Kerja Baru

18 menit lalu

Mengingat Lagi Janji Prabowo-Gibran Buka 19 Juta Lapangan Kerja Baru

Ditetapkan KPU, Prabowo-Gibran pernah berjanji membuka 19 juta lapangan pekerjaan baru.


Permendikbud Nomor 1/2021 Soal Syarat Usia Peserta Didik Baru dari TK hingga SMA, Masuk SD Umur Berapa?

18 menit lalu

Murid baru kelas 1 SDN 010 Cidadap berada dalam kelas pada hari pertama sekolah pasca libur kenaikan kelas, 17 Juli 2023. Sekolah ini hanya memiliki 15 murid baru di kelas 1 berdasarkan seleksi zonasi. TEMPO/Prima Mulia
Permendikbud Nomor 1/2021 Soal Syarat Usia Peserta Didik Baru dari TK hingga SMA, Masuk SD Umur Berapa?

Setiap periode penerimaan peserta didik baru, usia masuk sekolah anak selalu jadi perbincangan. Berikut Permendikbud Nomor 1/2021 mengaturnya.


Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

28 menit lalu

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.