Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kehilangan Wibawa

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Iwel Sastra, Komedian, @iwel_mc

Kita sering mendengar kata "wibawa", tapi tidak semua orang paham dengan kata wibawa, termasuk teman saya yang bernama Wibawa. Secara umum, ketika seseorang mendengar kata wibawa, pasti terbayang sosok pria tinggi besar yang disegani. Padahal, wibawa tidak ada hubungannya dengan tubuh, melainkan bawaan. Pengertian bawaan di sini adalah bawaan dari dalam diri yang memancar keluar. Bukan bawaan dari luar seperti dalam sebuah anekdot bahwa perempuan memilih pria karena wibawanya. Wiii…, bawa mobil, wiii…, bawa uang banyak, wiii…, bawa hadiah mahal, he-he-he.

Arti wibawa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pembawaan untuk dapat menguasai dan mempengaruhi, dihormati orang lain melalui sikap dan tingkah laku yang mengandung kepemimpinan dan penuh daya tarik. Wibawa sudah menjadi keharusan yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Bahkan, dalam sebuah rumah tangga, seorang suami yang menjadi pemimpin rumah tangga harus memiliki wibawa. Sindiran terhadap para suami yang tidak memiliki wibawa terlihat dari munculnya istilah "ikatan suami takut istri". Seorang teman mengatakan dia bukanlah tipe suami yang takut istri. Seandainya dia mengatakan bahwa dia adalah suami takut istri, maka istrinya pasti marah.

Dalam ilmu kepemimpinan atau bahasa kerennya adalah leadership, disebutkan bahwa wibawa sangat penting dimiliki pemimpin. Wibawa ini terangkai dalam kemampuan berkomunikasi dan ketegasan dalam mengambil keputusan. Salah satu tolok ukur wibawa pemimpin adalah saat mengambil keputusan. Apakah keputusannya didengar dan dijalankan segera oleh bawahannya. Jika seorang pemimpin sudah mengambil suatu keputusan, pendiriannya tidak boleh goyah lagi oleh berbagai pertanyaan seperti "apakah Bapak yakin?" Menghadapi pertanyaan seperti ini, pemimpin yang hebat seharusnya malah semakin yakin. Bukan malah goyah, kemudian menjawab fifty-fifty, ask audience, atau call a friend, memangnya lagi main kuis televisi, wk-wk-wk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketegasan pemimpin dalam mengambil keputusan didasarkan pada dua hal. Pertama, ketika keputusan tersebut diambil, dia sudah paham akibat yang akan timbul. Kedua, keputusan yang diambil berdasarkan rasa keadilan, hati nurani, serta manfaat untuk orang banyak. Kedua hal itu harus dilakukan dengan cepat serta mampu dikomunikasikan dengan baik kepada publik. Dalam keadaan krisis, seorang pemimpin yang tampil di hadapan publik harus sudah memegang keputusan di tangannya. Jangan sampai, pada saat krisis, pemimpin tampil ke hadapan publik dan mengatakan "dalam hal ini saya memutuskan untuk belum memutuskan."

Wibawa pemimpin perlu dipertanyakan seiring dengan munculnya beberapa pemberitaan belakangan ini. Di antaranya, "Badrodin: Tak Ada Matahari Kembar, Saya Pegang Komando" (www.tempo.co pada 22 April 2015) dan "Jokowi Minta Novel Tak Ditahan, Budi Waseso: Jangan Lebay!" (www.tempo.co pada Jumat 1 Mei 2015). Serta beberapa berita lain yang memperlihatkan bawahan yang mengabaikan instruksi pimpinannya. Pemimpin harus mampu memastikan keputusannya dijalankan oleh anak buah. Jangan sampai seorang pemimpin membiarkan dirinya kehilangan wibawa karena anak buah dan hanya pasrah sambil berkata "gue mah gitu orangnya".


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

35 hari lalu

Siswa SDN 295 Pinrang, Sulawesi Selatan, sedang belajar bahasa daerah aksara Lontara Bugis, Sabtu 13 Februari 2021. TEMPO | Didit Hariyadi
Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.


5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

31 Oktober 2017

Front Page Cantik. Duduk Silang Kaki. shutterstock.com
5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

Tanpa kita sadari, bahasa tubuh seseorang bisa menjadi cermin karakternya.


Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

30 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di pendopo Balai Kota Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2017. TEMPO/Larissa
Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, idealnya, siswa di DKI juga belajar bahasa daerah.


Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

26 Oktober 2017

Suasana pemandangan Danau Toba yang dilihat dari desa Tongging, Karo, Sumut, Sabtu (25/01). Tempo/Dian Triyuli Handoko
Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

Aturan dalam bentuk Perda baru di Sumut itu mewajibkan warga Sumut menggunakan Bahasa Indonesia di tempat umum.


Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

26 Oktober 2017

Ini yang Perlu Dilakukan Agar Efektif Belajar Bahasa Inggris
Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

Belajar bahasa Inggris semakin diperlukan di era global, terutama di kota besar seperti Jakarta


Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

29 Agustus 2017

Ilustrasi bahasa daerah. TEMPO/Imam Sukamto
Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

Potensi punahnya bahasa daerah juga disebabkan adanya pergeseran nilai-nilai budaya di masyarakat.


3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

4 Mei 2017

sxc.hu
3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

Apa saja tiga bahasa asing yang dianggap paling sulit itu?


Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

2 Februari 2017

sxc.hu
Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage Rahmat Taufiq Hidayat mengatakan karya sastra berbahasa Using masih menjadi perdebatan. Masuk bahasa Jawa atau bukan?


Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

31 Januari 2017

Ilustrasi pria bermain dengan anak-anak. baby.ru
Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

Konon, belajar bahasa Inggris itu lebih baik sejak balita. Fakta atau mitos?


Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

10 Januari 2017

sxc.hu
Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

Orang-orang yang bisa berbahasa asing dapat melihat warna tertentu saat mendengarkan musik, atau menyaksikan huruf-huruf dalam warna spesifik.