Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kabinet Kerja, Banyak Bicara

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Agus Sudibyo, Direktur Eksekutif Matriks Indonesia

Presiden Joko Widodo saat ini sedang membutuhkan situasi politik yang kondusif dan dukungan politik dari berbagai pihak. Segala bentuk kontroversi, gejolak, dan perselisihan politik, karena itu, sedapat mungkin harus dihindari para menteri dan pembantu presiden.

Dalam konteks inilah kemarahan mantan presiden SBY terhadap Menteri ESDM Sudirman Said adalah peristiwa yang patut disayangkan. Sudirman Said, sebagaimana diberitakan media massa, menyatakan, "Rencana pembubaran Petral sebelumnya selalu berhenti di meja presiden." SBY merasa terpojok oleh pernyataan tersebut, lalu menyampaikan kekesalannya melalui media sosial yang kemudian dikutip banyak media massa.

Tentu ini bukan kemarahan sembarang orang. Ini kemarahan seorang mantan presiden sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, sebuah partai politik besar yang sikap politiknya sangat mempengaruhi legitimasi pemerintahan Jokowi. Dari sisi komunikasi politik, kemarahan itu jelas dapat memperkeruh hubungan Presiden Jokowi dan SBY serta Partai Demokrat. Meskipun, secara substansi, pernyataan Sudirman Said mungkin ada benarnya.

Sudah sering dikatakan, salah satu problem pemerintahan Jokowi adalah komunikasi politik. Kontroversi yang dipicu pernyataan Sudirman Said tersebut semakin membenarkan anggapan itu. Dalam berbagai kesempatan, menteri-menteri menyampaikan pernyataan yang menimbulkan reaksi kekecewaan dan kemarahan berbagai pihak. Alih-alih meringankan beban komunikasi politik presiden, mereka justru melahirkan kontroversi yang tidak perlu. Bukannya menjadi juru bicara yang baik, dalam beberapa hal mereka justru memperberat beban politik Presiden Jokowi. Kabinet Kerja menjadi kelihatan seperti kabinet yang banyak bicara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini menunjukkan Kabinet Kerja secara keseluruhan belum menunjukkan strategi komunikasi politik yang solid. Pernyataan satu menteri bisa saja tiba-tiba bertolak belakang dengan pernyataan menteri lain, bahkan bertolak belakang dengan pernyataan Presiden. Semua ini dipertontonkan ke publik dan sering kali tanpa klarifikasi resmi setelah kejadian. Presiden dan menteri-menteri terkesan masih mencari-cari kerangka atau bentuk komunikasi publik yang sesuai dengan keadaan. Yang terjadi kemudian adalah mereka tidak menguasai benar: apa yang perlu disampaikan kepada publik dan apa yang tidak perlu, pertanyaan jurnalistik mana yang perlu dijawab dan mana yang bisa ditunda jawabannya, siapa yang sebaiknya berbicara dan siapa yang sebaiknya di belakang layar saja.

Selain itu, sesungguhnya tidak etis jika pemerintah Jokowi sedikit-sedikit menyalahkan pemerintah yang terdahulu. Tugas sebuah pemerintahan memang menyelesaikan masalah-masalah yang belum diselesaikan oleh pemerintahan sebelumnya.

Bangsa Indonesia sudah memiliki persepsi sendiri tentang mantan presiden SBY. Kritik pemerintahan Jokowi terhadap pemerintahan SBY tidak dengan mudahnya mengubah persepsi itu. Justru masyarakat akan mempersepsikan positif jika SBY secara konsisten menunjukkan sikap legowo, sumeleh, dan tidak banyak bicara. Patut dicatat, kelemahan pemerintah Jokowi dalam mengendalikan masalah-masalah ekonomi, misalnya, dengan sendirinya akan mendorong masyarakat untuk membandingkannya dengan keadaan yang bisa-jadi lebih baik pada masa pemerintahan SBY.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

27 Oktober 2019

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya sesama menteri Jokowi, Susi Pudjiastuti, di akun Instagram, Sabtu, 26 Oktober 2019. instagram.com/ignasius.jonan
Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

Mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya, Susi Pudjiastuti.


5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersiap untuk foto bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 saat acara perpisahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.


Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

18 Oktober 2019

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. (ANTARA News/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

Nasir juga mendorong agar badan riset dan inovasi nasional segera dibentuk di pemerintahan Jokowi mendatang.


Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

18 Oktober 2019

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menunjukkan tiket perjalanan kereta bandara disela peresmian layanannya di Stasiun KA Bandara Manggarai, Jakarta, Sabtu, 5 Oktober 2019. Kereta pertama dari Manggarai yaitu pada pukul 05.10 WIB, sedangkan dari Soekarno Hatta kereta pertama berangkat pukul 06.20 WIB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

Sejumlah menteri mulai mengemas barangnya dari rumah dinas, termasuk Budi Karya.


Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

18 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo. TEMPO/Ijar Karim
Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

Jokowi menyatakan setiap hari adalah hari yang spesial dalam kabinet kerja jilid I.


Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

18 Oktober 2019

Menteri Ketenagakerjaan M.Hanif Dhakiri saat memberikan arahan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program Ketenagakerjaan Tahun 2020 dengan tema
Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

Hanif mengungkap tantangan sejumlah isu ketenagakerjaan mendatang yakni ekosistem ketenagakerjaan perlu ditransformasi menjadi lebih fleksibel.


Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersiap untuk foto bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 saat acara perpisahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.


Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai Bersama Para Menterinya

18 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersiap untuk foto bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 saat acara perpisahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai Bersama Para Menterinya

Sejumlah menteri menampilkan kebolehannya dalam bernyanyi termasuk di antaranya Mendikbud Muhadjir Effendy yang menyanyikan lagu Stuck on You dan Yell


Akbar Tandjung Bocorkan Calon Kabinet Jokowi Jilid II

15 Oktober 2019

Menteri Kabinet Kerja mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara, Jakarta, Kamis 3 Oktober 2019. Menurut Jokowi, dalam lima tahun ini banyak yang telah dilakukan para menteri dalam memajukan serta membangun Indonesia. TEMPO/Subekti.
Akbar Tandjung Bocorkan Calon Kabinet Jokowi Jilid II

Akbar Tandjung mengatakan calon menteri dari partai hanya sedikit dalam komposisi Kabinet Jokowi Jilid II.


Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna

3 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) memasuki ruang pelantikan anggota DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selasa, 1 Oktober 2019. ANTARA
Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna

Jokowi dalam sidang kabinet paripurna terakhirnya bersama Jusuf Kalla mengucapkan terimakasih kepada para menteri dan pimpinan lembaga.