Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengungsi dan Kemanusiaan Kita

image-profil

image-gnews
Iklan

Husni Mubarok, Peneliti Pusat Studi Agama dan Demokrasi (Pusad) Paramadina

Indonesia telah menampung sekitar 1.800 pengungsi asal Rohingya dan Bangladesh. Presiden Jokowi meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan kementerian terkait mengurus mereka dengan baik. Belakangan, bahkan muncul wacana pemerintah akan menyediakan pendidikan bagi anak-anak para pengungsi selama mereka di Tanah Air.

Sikap dan tindakan pemerintah ini layak kita hargai karena mencerminkan prinsip kemanusiaan yang kita anut dalam sila kedua Pancasila. Sayangnya, perlakuan bangsa kita tidak konsisten terhadap pengungsi dari negeri sendiri.

Sementara warga Rohingya dan Bangladesh mendapat perlakuan yang manusiawi, pengungsi yang kini menetap di Transito, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih dalam kondisi yang mengenaskan. Terusir dari tempat tinggal mereka pada 2006, kelompok penganut Ahmadi itu hidup seperti orang buangan. Selain di NTB, penganut Syiah asal Sampang juga mendapat pengalaman dan perlakuan serupa sejak 2012. Singkatnya, mereka menderita di negeri sendiri.

Mengapa perlakuan bangsa kita terhadap kedua kolompok pengungsi tersebut berbeda? Penjelasan psikolog sosial dari Universitas Indiana, Eliot Smith, ihwal mekanime perubahan perilaku dari stereotipe menjadi diskriminasi (2014) mungkin dapat menjelaskan fenomena ini. Menurut dia, stereotipe atau labelisasi dapat menggiring orang untuk berprasangka buruk. Orang kemudian membenci sesamanya akibat prasangka itu dan terdorong untuk melakukan tindakan diskriminatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Formulasi ala Smith ini benar-benar dialami pengungsi Transito NTB (pengikut Ahmadiyah), tapi tidak dirasakan pengungsi Rohingya. Perbedaan cara pandang ini berimplikasi pada bagaimana bangsa kita melayani mereka. Pemerintah, organisasi swasta, dan individu ambil bagian untuk membantu pengungsi Rohingya di Aceh. Sementara itu, pemerintah telah menghentikan bantuan di Transito dan Sidoarjo.

Perbedaan perlakuan ini sesungguhnya mencerminkan apa yang oleh Amy Gutmann disebut politik identitas.Atas nama identitas tertentu, seseorang atau sekelompok orang membantu serta memperjuangkan bantuan untuk pengungsi Rohingya. Atas nama identitas pula, beberapa pihak berupaya menghentikan bantuan pemerintah kepada pengungsi di Trasito. Gutmann menilai model politik identitas ini menjauhkan kehidupan sosial-politik dari keadilan.

Kita perlu mengubah paradigma terhadap pengungsi di mana pun mereka berada. Alih-alih melihat mereka dengan identitas kesukuan atau keyakinan tertentu, kita mesti memandang mereka sebagai manusia, titik. Penderitaan mereka sama, sebagaimana yang akan kita alami jika kita menjadi mereka. Perlakukan mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan bila mengalami hal serupa, demikian prinsip emas agama-agama di dunia berbunyi.

Prinsip kemanusiaan juga semestinya mendorong pemerintah menuntaskan semua masalah pengungsi di negeri ini. Selain prinsip kemanusiaan, Presiden Jokowi berulang kali menyebut kata non-diskriminasi di Nawa Cita. Kata yang sama juga kita temukan beberapa kali di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Karena itu,, hampir tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak segera mengambil langkah konkret terhadap pengungsi di mana pun mereka. *

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

Sebuah perahu yang membawa pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, terlihat terdampar di perairan lepas pantai Bireuen, provinsi Aceh, Indonesia, Senin, 27 Desember 2021. Indonesia akan mengizinkan kapal yang penuh dengan Rohingya yang terdampar di lepas pantainya untuk berlabuh. Aditya Setiawan via REUTERS
120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.


Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.


Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Puluhan warga Rohingya berada diatas kapal saat akan dipindahkan ke pulau Bhasan Char dekat Chattogram, Bangladesh, 29 Desember 2020. Bangladesh meyakinkan hanya mengirimkan orang-orang yang mau direlokasi, kendati relokasi diperlukan untuk mengurangi kepadatan di kamp-kamp pengungsian yang dihuni oleh lebih dari satu juta etnis Rohingya. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.


100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

Seorang pengungsi membawa poster saat melakukan aksi protes epatriasi atau pemulangan para pengungsi di kamp Unchiprang di Teknaf, Bangladesh, 15 November 2018. Para pengungsi Rohingya beralasan khawatir keselamatan jiwa raga mereka jika harus kembali ke Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.


Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Pengungsi Rohingya, yang melintasi perbatasan dari Myanmar dua hari sebelumnya, berjalan setelah mereka mendapat izin dari tentara Bangladesh untuk melanjutkan ke kamp-kamp pengungsi, di Palang Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh 19 Oktober 2017. Bulan ini menandai peringatan kedua tentang pelarian lebih dari 730.000 Rohingya dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar barat laut ke Bangladesh setelah tindakan keras pimpinan militer dalam menanggapi serangan oleh gerilyawan Muslim di pos-pos polisi Myanmar. REUTERS / Jorge Silva / File Photo
Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya


Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.


Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi tersenyum usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende di Kementerian Luar Negeri Myanmar di Naypyitaw, Myanmar 6 Juli 2017. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.


Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.


Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri makan siang khusus tentang pembangunan berkelanjutan di sela-sela KTT ASEAN di Bangkok, Thailand, 4 November 2019. Suu Kyi akan muncul di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memperebutkan sebuah kasus yang diajukan oleh Gambia menuduh Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya, kata pemerintahnya, Rabu.[REUTERS / Soe Zeya Tun / File Photo]
Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya


Komisi Pemilu Myanmar Batalkan Pemilu di Rakhine, 1 Juta Orang Tidak Memilih

17 Oktober 2020

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi pada Pengadilan Internasional (ICJ)
Komisi Pemilu Myanmar Batalkan Pemilu di Rakhine, 1 Juta Orang Tidak Memilih

Komisi Pemilu Myanmar membatalkan pemilu di Rakhine, lebih dari 1 juta orang tidak memberikan suara, 600 ribu di antaranya etnis Rohingya.