Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kado Jokowi untuk Bung Karno

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Asvi Warman Adam, sejarawan LIPI

Sukarno dilahirkan di Surabaya, 6 Juni 1901. Dalam memperingati hari ulang tahun Sang Proklamator, apa kado yang sebaiknya diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepada presiden pertama Republik Indonesia tersebut? Hadiah itu berupa pemulihan nama baik Sukarno dan mengenang perjuangannya sampai akhir hayat.

Setelah tidak berkuasa lagi pasca-G30S 1965, dilakukan desukarnoisasi dengan berbagai cara melalui berbagai media. Diorama hari lahirnya Pancasila 1 Juni yang ada dalam rancangan awal pembangunan Monumen Nasional diganti dengan diorama hari kesaktian Pancasila 1 Oktober. Prof Dr Nugroho Notosusanto menulis buklet tahun 1971 bahwa M. Yamin telah berpidato sebelum Sukarno dalam sidang BPUPKI. Belum puas dengan itu, pada 1981 dikeluarkan lagi buklet oleh penulis yang sama bahwa M. Yamin dan Soepomo berpidato mendahului Bung Karno. Padahal yang diutarakan kedua tokoh itu bukanlah dasar negara seperti yang diminta oleh Ketua BPUPKI Radjiman Wedyodiningrat.

Sejak 1 Juni 1970, peringatan hari lahir Pancasila dilarang oleh Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban) dan tanggal 21 Juni 1970 Sukarno wafat setelah tidak dirawat sebagaimana semestinya. Sejarawan Prancis, Jacques Leclerc, mengatakan bahwa Sukarno telah dibunuh dua kali, dibiarkan penyakit menggerogotinya dan pemikirannya dilarang. Pada masa pemerintahan SBY diadakan upacara resmi di gedung MPR berupa "peringatan pidato Sukarno 1 Juni" bukan peringatan hari lahirnya Pancasila. Sungguhpun pidato Sukarno tanggal 1 Juni 1945 itu menandai kelahiran Pancasila. Presiden SBY telah menetapkan tanggal 18 Agustus sebagai hari proklamasi seyogianya Presiden Joko Widodo mengeluarkan Keputusan Presiden yang menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila yang tidak usah menjadi hari libur nasional.

Kado kedua berupa pembangunan kembali rumah Sukarno di Pegangsaan Timur 56. Rumah itu telah diruntuhkan pada 1960-an. Tidak perlu diributkan mengapa dan siapa yang bersalah dalam merobohkan rumah bersejarah tersebut. Namun sebaiknya rumah itu dibangun kembali agar generasi yang akan datang dapat melihat secara visual lokasi proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 secara konkret, tidak hanya melalui beberapa foto tua. Tambahan lagi pembacaan teks proklamasi yang sering diperdengarkan di televisi itu hanya rekaman ulang yang dibuat pada 1950-an. Patok rumah asli Bung Karno tersebut masih ada dan tidak terlalu sulit untuk merekonstruksi kembali. Gedung Pola yang kini kurang terurus sebaiknya dijadikan sebagai Perpustakaan Presiden Sukarno.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agar memori bangsa ini tidak sirna begitu saja, alangkah baiknya jika Wisma Yaso tempat peristirahatan terakhir Sukarno yang pada awal Orde Baru menjadi Museum Satria Mandala, di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, dipugar kembali. Tempat itu menjadi saksi betapa penderitaan seorang bapak bangsa sebelum menemui ajalnya. Situs itu menjadi bukti bagaimana penghormatan terhadap pendiri republik tidak diberikan sebagaimana selayaknya.

Yang tidak kalah pentingnya adalah penulisan kembali buku sejarah tentang Sukarno, terutama terkait dengan tragedi nasional tahun 1965. Di dalam TAP MPRS XXXIII tahun 1967 disebutkan dalam konsideran tentang keterlibatan Sukarno dalam Gerakan 30 September 1965. Meskipun TAP itu sudah dinyatakan selesai atau einmalig, konsiderans itu tidak hilang dengan sendirinya.  Karena itu, lebih tepat bila diterbitkan buku yang dapat dijadikan rujukan mengenai masalah ini.

Sewaktu Megawati Soekarnoputri menjadi presiden, ia memerintahkan agar Menteri Pendidikan Nasional Malik Fadjar membuat buku tentang sejarah Sukarno tahun 1965. Malik Fadjar menugasi Taufik Abdullah menyusun tim yang menyusun buku tersebut. Buku itu telah diterbitkan dengan judul Malam Bencana. Dalam buku tersebut terdapat bab tentang versi G30S (PKI, persoalan internal Angkatan Darat, dan CIA) yang masing-masing ditulis satu orang. Namun ada tiga penulis yang menyebut keterlibatan Sukarno dalam G30S. Buku itu perlu ditulis ulang. *


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

4 hari lalu

Ketua Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021, Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran FFI 2021 secara virtual pada Kamis, 15 Juli 2021. Dok. FFI 2021.
Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?


Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

12 hari lalu

Komponis Ismail Marzuki. Wikipedia
Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?


Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

25 hari lalu

Usmar Ismail. Dok.Kemendikbud
Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.


Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru


Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

John Lie.
Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?


Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Lafran Pane. wikipedia.com
Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.


Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Film Lafran. Facebook
Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?


Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2023

Suasana Jalan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 1 Maret 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

Prof Mochtar Kusumaatmadja beberapa tahun terakhir diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya sangat besar sebagai konseptor Deklarasi Djuanda.


47 Pahlawan Nasional Ditetapkan Jokowi Sejak 2014, Termasuk Kakek Anies Baswedan hingga Ratu Kalinyamat

13 November 2023

Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pemberian gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 8 November 2018. Salah satu di antaranya adalah kakek dari Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan. TEMPO/Subekti.
47 Pahlawan Nasional Ditetapkan Jokowi Sejak 2014, Termasuk Kakek Anies Baswedan hingga Ratu Kalinyamat

Siapa saja pahlawan nasional yang ditetapkan pemerintah Jokowi sejak 2014? Berikut daftar 47 tokoh pahlawan nasional, termasuk kakek Anies Baswedan.


Pahlawan Nasional Ida Dewa Agung Jambe, Teladan Raja Klungkung Kobarkan Perang Puputan 1908

12 November 2023

Ida Dewa Agung Jambe merupakan Raja Klungkung kedua. Ia gugur saat melawan Belanda dalam perang puputan pada 28 April 1908. Peristiwa itu dikenang sebagai Hari Puputan Klungkung dan Hari Ulang Tahun Kota Semarapura, ibu kota Kabupaten Klungkung.  Foto: Istimewa
Pahlawan Nasional Ida Dewa Agung Jambe, Teladan Raja Klungkung Kobarkan Perang Puputan 1908

Raja Klungkung Ida Dewa Agung Jambe dari Bali dianugerahi gelar pahlawan nasional. Tak mau tunduk Belanda, ia kobarkan perang Puputan Klungkung 1908.